KTM kini menghadapi krisis finansial yang mengancam keberlangsungan mereka di ajang MotoGP. Kondisi ini memicu spekulasi tentang kemungkinan pabrikan asal Austria ini mundur dari balapan motor paling bergengsi tersebut.
Isu bangkrutnya KTM mencuat setelah mereka memutuskan untuk menunda proyek pengembangan motor dengan regulasi baru yang direncanakan untuk MotoGP 2027. Menurut laporan media Jerman, Motorsport Magazin, KTM AG kini tengah berada dalam tekanan finansial yang signifikan, berdampak pada anak perusahaannya, KTM Components dan KTM Research and Development.
Krisis Finansial KTM
Krisis yang dialami KTM AG berdampak pada lebih dari 3.600 karyawan, yang kini terancam kehilangan pekerjaan. Menurut laporan, perusahaan ini memiliki utang gabungan sebesar 2,9 miliar Euro (sekitar Rp48,5 triliun), dengan 1,8 miliar Euro (sekitar Rp30,15 triliun) berasal dari KTM AG sendiri.
Untuk mengatasi krisis ini, KTM telah melakukan perombakan organisasi, termasuk menghilangkan 500 pekerjaan tambahan sebelum akhir tahun 2024, setelah sebelumnya memberhentikan ratusan karyawan lainnya. Selain itu, mereka juga berencana untuk mengurangi produksi dan menerapkan pengurangan jam kerja karena lebih dari 100 ribu unit motor mereka tidak terjual.
Biaya Tinggi di MotoGP
MotoGP menjadi salah satu tantangan finansial terbesar bagi KTM, dengan pengeluaran mencapai 70 juta Euro (sekitar Rp1,17 triliun) per musim. Angka ini belum termasuk biaya untuk mendukung program pembinaan pembalap muda melalui ajang seperti Moto3, Moto2, dan Red Bull Rookies Cup.
Dalam upaya menekan biaya, KTM dikabarkan akan memangkas dukungan finansial untuk tim di kelas lebih rendah dan mengalihkannya ke tim satelit. Mereka juga tengah mengevaluasi keikutsertaan mereka di ajang Red Bull Rookies Cup, di mana banyak pembalap mereka justru membela pabrikan lain.
Komitmen untuk MotoGP 2025
Meski berada dalam tekanan, Direktur KTM Pit Beirer memastikan bahwa KTM masih akan berkompetisi di MotoGP setidaknya hingga musim 2025. Proyek pengembangan motor untuk musim tersebut telah selesai dan siap digunakan.
“Untungnya, motor untuk musim depan sudah siap. Ini sangat membantu kami di tengah situasi saat ini,” ujar Beirer.
Tantangan Regulasi Baru MotoGP
Pada 2027, MotoGP akan mengadopsi regulasi baru yang mencakup pelarangan perangkat ketinggian, pengurangan penggunaan perangkat aerodinamis, serta perubahan kapasitas mesin dari 1.000 cc menjadi 850 cc. Regulasi ini memaksa tim pabrikan merancang motor yang hampir sepenuhnya baru, yang berarti peningkatan biaya yang signifikan.
Karena alasan ini, KTM memutuskan untuk menunda proyek motor baru mereka hingga waktu yang belum ditentukan.
“Rencana pengembangan ini ditunda sampai kami mendapatkan kejelasan tentang langkah yang harus diambil,” jelas Beirer.
Masa Depan KTM di MotoGP
Dengan situasi keuangan yang belum stabil, ada kemungkinan KTM akan meninggalkan MotoGP di masa depan, terutama jika krisis mereka terus berlanjut. Namun, laporan terbaru menyebutkan bahwa KTM masih berkomitmen untuk tetap berkompetisi hingga kontrak mereka dengan Dorna Sports berakhir pada 2026.
Meskipun mereka memiliki opsi untuk mundur tanpa sanksi pada tahun tersebut, KTM belum menunjukkan indikasi untuk segera keluar dari MotoGP. Situasi ini juga berlaku bagi pabrikan lain seperti Ducati, Aprilia, Yamaha, dan Honda, yang juga harus beradaptasi dengan tantangan regulasi baru.