Tag Archives: MotoGP

https://recortesdamoda.com

KTM di Ambang Kebangkrutan, Akankah Tinggalkan MotoGP?

KTM kini menghadapi krisis finansial yang mengancam keberlangsungan mereka di ajang MotoGP. Kondisi ini memicu spekulasi tentang kemungkinan pabrikan asal Austria ini mundur dari balapan motor paling bergengsi tersebut.

Isu bangkrutnya KTM mencuat setelah mereka memutuskan untuk menunda proyek pengembangan motor dengan regulasi baru yang direncanakan untuk MotoGP 2027. Menurut laporan media Jerman, Motorsport Magazin, KTM AG kini tengah berada dalam tekanan finansial yang signifikan, berdampak pada anak perusahaannya, KTM Components dan KTM Research and Development.

Krisis Finansial KTM

Krisis yang dialami KTM AG berdampak pada lebih dari 3.600 karyawan, yang kini terancam kehilangan pekerjaan. Menurut laporan, perusahaan ini memiliki utang gabungan sebesar 2,9 miliar Euro (sekitar Rp48,5 triliun), dengan 1,8 miliar Euro (sekitar Rp30,15 triliun) berasal dari KTM AG sendiri.

Untuk mengatasi krisis ini, KTM telah melakukan perombakan organisasi, termasuk menghilangkan 500 pekerjaan tambahan sebelum akhir tahun 2024, setelah sebelumnya memberhentikan ratusan karyawan lainnya. Selain itu, mereka juga berencana untuk mengurangi produksi dan menerapkan pengurangan jam kerja karena lebih dari 100 ribu unit motor mereka tidak terjual.

Biaya Tinggi di MotoGP

MotoGP menjadi salah satu tantangan finansial terbesar bagi KTM, dengan pengeluaran mencapai 70 juta Euro (sekitar Rp1,17 triliun) per musim. Angka ini belum termasuk biaya untuk mendukung program pembinaan pembalap muda melalui ajang seperti Moto3, Moto2, dan Red Bull Rookies Cup.

Dalam upaya menekan biaya, KTM dikabarkan akan memangkas dukungan finansial untuk tim di kelas lebih rendah dan mengalihkannya ke tim satelit. Mereka juga tengah mengevaluasi keikutsertaan mereka di ajang Red Bull Rookies Cup, di mana banyak pembalap mereka justru membela pabrikan lain.

Komitmen untuk MotoGP 2025

Meski berada dalam tekanan, Direktur KTM Pit Beirer memastikan bahwa KTM masih akan berkompetisi di MotoGP setidaknya hingga musim 2025. Proyek pengembangan motor untuk musim tersebut telah selesai dan siap digunakan.

“Untungnya, motor untuk musim depan sudah siap. Ini sangat membantu kami di tengah situasi saat ini,” ujar Beirer.

Tantangan Regulasi Baru MotoGP

Pada 2027, MotoGP akan mengadopsi regulasi baru yang mencakup pelarangan perangkat ketinggian, pengurangan penggunaan perangkat aerodinamis, serta perubahan kapasitas mesin dari 1.000 cc menjadi 850 cc. Regulasi ini memaksa tim pabrikan merancang motor yang hampir sepenuhnya baru, yang berarti peningkatan biaya yang signifikan.

Karena alasan ini, KTM memutuskan untuk menunda proyek motor baru mereka hingga waktu yang belum ditentukan.

“Rencana pengembangan ini ditunda sampai kami mendapatkan kejelasan tentang langkah yang harus diambil,” jelas Beirer.

Masa Depan KTM di MotoGP

Dengan situasi keuangan yang belum stabil, ada kemungkinan KTM akan meninggalkan MotoGP di masa depan, terutama jika krisis mereka terus berlanjut. Namun, laporan terbaru menyebutkan bahwa KTM masih berkomitmen untuk tetap berkompetisi hingga kontrak mereka dengan Dorna Sports berakhir pada 2026.

Meskipun mereka memiliki opsi untuk mundur tanpa sanksi pada tahun tersebut, KTM belum menunjukkan indikasi untuk segera keluar dari MotoGP. Situasi ini juga berlaku bagi pabrikan lain seperti Ducati, Aprilia, Yamaha, dan Honda, yang juga harus beradaptasi dengan tantangan regulasi baru.

Reaksi Cuek Marc Marquez Saat Diprediksi Adik Valentino Rossi Jadi Next Juara MotoGP Lagi

Madrid – Marc Marquez, juara dunia MotoGP enam kali, terlihat tidak terlalu terpengaruh dengan prediksi yang menyebutkan adik Valentino Rossi, Luca Marini, berpotensi menjadi juara MotoGP 2025. Meskipun banyak pihak menilai bahwa Marini akan menjadi salah satu pesaing utama tahun depan, Marquez menunjukkan sikap cuek dan santai terhadap prediksi tersebut, bahkan tampak tidak terpengaruh dengan komentar-komentar yang beredar.

Luca Marini, yang merupakan adik dari legenda MotoGP, Valentino Rossi, tengah mendapat perhatian besar setelah tampil impresif di musim 2024. Banyak pengamat olahraga dan mantan pembalap, termasuk Rossi, yang memprediksi bahwa Marini akan menjadi salah satu calon kuat juara pada musim mendatang. Dengan pengalaman yang semakin matang dan dukungan tim yang solid, Marini dianggap siap untuk mengukir sejarah baru di dunia balap.

Namun, Marc Marquez menunjukkan reaksi yang lebih tenang dan tidak terbawa arus prediksi tersebut. Kepada awak media, Marquez mengatakan bahwa dirinya lebih memilih untuk fokus pada persiapannya sendiri dan tidak terlalu peduli dengan prediksi tentang siapa yang akan jadi juara. “MotoGP adalah kompetisi yang sangat ketat, dan saya lebih fokus pada bagaimana saya bisa tampil lebih baik lagi. Saya tidak memikirkan prediksi orang lain,” ujar Marquez dengan nada santai.

Meskipun terkesan cuek, Marquez tetap menunjukkan sikap kompetitif dan kepercayaan diri yang tinggi. Pembalap asal Spanyol ini mengatakan bahwa dirinya tidak pernah meremehkan pesaing, termasuk Marini, yang merupakan pembalap muda dengan potensi besar. Marquez juga menegaskan bahwa pada akhirnya, hanya penampilan di lintasan yang akan menentukan siapa yang pantas menjadi juara, bukan prediksi di luar sana.

Dengan persaingan yang semakin ketat di MotoGP, reaksi cuek Marquez mencerminkan mental juara sejati yang lebih memilih bertarung di atas motor daripada membuang waktu untuk memikirkan prediksi dan spekulasi. Ia siap untuk kembali bersaing dan membuktikan kemampuannya di musim 2025.

Pembalap Bagnaia Puas Dengan Hasil Latihan Bebas Di GP Barcelona 2024

Pada 16 November 2024, pembalap Ducati, Francesco “Pecco” Bagnaia, menyatakan kepuasan atas hasil yang ia raih dalam sesi latihan bebas pertama (FP1) dan kedua (FP2) di GP Barcelona. Bagnaia mencatatkan waktu yang sangat kompetitif, memperlihatkan dominasinya di sirkuit Catalunya. Pembalap asal Italia itu merasa percaya diri dengan performa motornya yang telah disesuaikan dengan karakteristik sirkuit, meskipun cuaca yang panas memberikan tantangan tersendiri. Bagnaia berharap bisa melanjutkan tren positif ini hingga sesi kualifikasi dan balapan utama.

Bagnaia mengungkapkan bahwa tim Ducati bekerja keras selama sesi latihan untuk mengoptimalkan setelan motor Desmosedici. Penyesuaian dilakukan agar motor dapat beradaptasi dengan sirkuit Barcelona yang memiliki banyak tikungan tajam dan perubahan elevasi. Pada sesi FP2, Bagnaia bahkan sempat mencatatkan lap tercepat, yang semakin mempertegas keyakinannya akan kemampuan motor Ducati. Meski demikian, ia tetap mengingat pentingnya fokus pada setiap sesi untuk memastikan kesiapan sepenuhnya menjelang balapan.

Meski puas dengan hasil latihan bebas, Bagnaia menyatakan bahwa ia tidak ingin terbawa euforia dan tetap fokus pada kualifikasi yang akan menentukan posisi start. Sebagai pemimpin klasemen sementara MotoGP 2024, ia berharap bisa mempertahankan performa terbaiknya di GP Barcelona. Dengan motivasi tinggi dan persiapan matang, Bagnaia berharap dapat meraih podium dan memperkuat posisinya dalam perebutan gelar juara dunia.

Jorge Martin Kagumi Ketenangan Francesco Bagnaia dalam Persaingan Sengit MotoGP

Jorge Martin menjadi sorotan menjelang akhir musim MotoGP 2024. Secara terbuka, ia mengungkapkan kekagumannya pada ketenangan rival utamanya, Francesco Bagnaia.

Martin dan Bagnaia, atau yang akrab disapa “Pecco,” telah bersaing ketat untuk meraih gelar juara MotoGP selama dua musim terakhir. Di musim 2023, Bagnaia berhasil mempertahankan gelarnya bersama tim pabrikan Ducati.

Namun, di musim 2024 ini, persaingan semakin memanas. Dengan hanya satu seri tersisa, Martin – yang dijuluki “Martinator” – memimpin klasemen dengan keunggulan 24 poin atas Bagnaia. Hal ini menjadikan Martin kandidat kuat untuk meraih gelar juara di seri final GP Barcelona yang digelar pada 15-17 November 2024.

Meskipun keduanya bersaing ketat hingga seri terakhir, mereka tetap menunjukkan sikap saling menghormati. Martin bahkan menyatakan kekagumannya pada sikap tenang Bagnaia, yang berbeda jauh dengan karakternya yang lebih emosional. Menurut Martin, ketenangan Bagnaia merupakan kualitas yang sangat berharga dalam balapan MotoGP.

“Menurut saya, dia memiliki ketenangan yang luar biasa. Dia seorang pembalap yang bisa tetap tenang dan tidak terbawa emosi, berbeda dengan saya yang lebih cenderung impulsif,” ungkap Martin dalam wawancara yang dikutip dari Motosan, Selasa (12/11/2024).

Martin mengakui bahwa ketenangan yang dimiliki Bagnaia telah berperan besar dalam keberhasilannya meraih dua gelar juara di kelas utama MotoGP. Sebaliknya, karakter Martin yang lebih berapi-api sering kali membuatnya kesulitan dalam mengelola situasi tertentu saat balapan.

“Di saat-saat tertentu, menjaga ketenangan dan menanti waktu yang tepat untuk melakukan serangan menjadi sangat penting. Itu adalah bagian yang sulit bagi saya, karena saya lebih mudah terbawa emosi,” ujar Martin, pembalap asal Spanyol.

Martin juga mengakui bahwa kecenderungannya untuk memberikan segalanya di awal balapan terkadang merugikannya di akhir. ” Dalam hal itu, Bagnaia lebih kuat, dan saya menghargainya karena sudah dua kali menjadi juara MotoGP,” tambah Martin.

Selain itu, Martin menyebut bahwa Bagnaia berada di tim pemenang dengan pengalaman yang matang, sementara ia dan timnya masih tergolong baru dalam persaingan perebutan gelar juara. “Dia berada di tim pemenang, sedangkan kami di sini masih pendatang baru, namun kami sangat antusias,” ujar Martin.

Kini, semua mata tertuju pada persaingan antara Jorge Martin dan Francesco Bagnaia untuk menentukan siapa yang akan menjadi juara MotoGP 2024. Siapakah yang akan meraih kemenangan musim ini?

Michele Pirro Gantikan Diggia Pada Putaran Final MotoGP 2024

Pada putaran final MotoGP 2024 yang berlangsung di sirkuit Valencia, Michele Pirro, pembalap penguji Ducati, akan menggantikan Fabio Di Giannantonio (Diggia) yang sebelumnya dijadwalkan tampil. Keputusan ini diumumkan pada 12 November 2024, setelah adanya evaluasi terkait performa dan kondisi fisik Di Giannantonio menjelang balapan terakhir musim ini.

Fabio Di Giannantonio yang membela tim Gresini Racing Ducati, menghadapi masalah fisik dan hasil yang kurang memuaskan di beberapa seri terakhir. Hal ini menyebabkan tim Gresini Racing dan Ducati untuk mempertimbangkan opsi lain demi mengoptimalkan performa di putaran final. Pirro, yang selama ini menjadi bagian integral dari tim Ducati sebagai penguji, akhirnya dipilih untuk menggantikan posisi Diggia di balapan penutup musim ini.

Michele Pirro, yang telah lama berperan sebagai pembalap uji dan pengembang untuk Ducati, memiliki pengalaman yang sangat luas di MotoGP. Meskipun bukan pembalap utama, Pirro telah banyak berkontribusi dalam pengembangan motor Ducati dan sering kali dipanggil untuk menggantikan pembalap lain dalam situasi darurat. Pengalaman Pirro di sirkuit-sirkuit MotoGP akan menjadi keuntungan besar bagi Ducati, terutama dalam menghadapi balapan yang krusial seperti di Valencia.

Tim Gresini Racing dan Ducati menyambut keputusan ini dengan positif. Mereka optimis Pirro dapat memberikan performa yang maksimal di Valencia dan membantu tim untuk meraih hasil terbaik. Sementara itu, Fabio Di Giannantonio sendiri mengungkapkan rasa terima kasih kepada tim dan berharap dapat kembali ke kondisi terbaiknya di musim depan.

Keputusan untuk menggantikan Di Giannantonio dengan Michele Pirro pada putaran final ini menambah dinamika di MotoGP 2024. Meskipun ada ketidakpastian mengenai hasilnya, keputusan ini jelas menunjukkan pentingnya strategi tim dalam mencapai performa terbaik di setiap kesempatan.

Bos Ducati Bahkan Sudah Bayangkan Jorge Martin Pakai Motor Aprilia Dengan No 1

Pada 10 November 2024, direktur tim Ducati, Paolo Ciabatti, mengungkapkan pandangannya tentang masa depan Jorge Martin, yang saat ini membalap untuk tim Pramac Ducati. Meski Martin masih terikat kontrak dengan Ducati, Ciabatti mengatakan bahwa dirinya sudah mulai membayangkan skenario yang melibatkan pembalap Spanyol tersebut dengan tim rival, Aprilia, di masa depan, bahkan dengan status juara dunia dengan nomor motor 1.

Jorge Martin, yang saat ini menjadi salah satu pembalap tercepat di grid MotoGP, sedang menjadi incaran sejumlah tim papan atas, termasuk Aprilia. Pembalap berusia 23 tahun ini tampil mengesankan di musim 2024 dengan hasil-hasil podium yang konsisten dan kemenangan yang memikat, sehingga banyak yang memprediksi bahwa ia akan menjadi salah satu kandidat kuat juara dunia dalam beberapa tahun ke depan. Ciabatti mengakui bahwa meskipun Martin sangat berpotensi, Ducati juga harus bersiap menghadapi kemungkinan jika pembalap tersebut memilih untuk bergabung dengan tim lain di masa depan.

Namun, Ciabatti menegaskan bahwa Ducati saat ini masih memprioritaskan Jorge Martin sebagai bagian dari strategi tim mereka. Ducati berkomitmen untuk memberikan dukungan maksimal agar Martin tetap berada dalam tim, dengan harapan ia akan terus bersaing untuk merebut gelar juara dunia pada musim-musim mendatang. Meski demikian, Ciabatti tak menutup kemungkinan bahwa Martin, dengan talenta besar yang dimilikinya, bisa saja bergabung dengan tim lain jika kesempatan itu datang, termasuk Aprilia yang kini menunjukkan performa impresif.

Kepindahan Martin ke Aprilia, yang membawa status juara dunia dengan nomor 1, masih menjadi spekulasi. Namun, apa pun yang terjadi, Ciabatti percaya bahwa Martin akan terus menjadi pembalap top di MotoGP. Ducati pun akan terus berupaya agar Martin tetap menjadi bagian penting dari tim mereka dalam upaya mempertahankan dominasi di kejuaraan dunia MotoGP.

Marc Marquez Incar Kemenangan Di MotoGP Thailand 2024

Pada 27 Oktober 2024, Marc Marquez, pembalap asal Spanyol yang membela tim Repsol Honda, siap untuk bertarung memperebutkan kemenangan di balapan MotoGP Thailand yang akan digelar di Sirkuit Chang. Marquez, yang dikenal sebagai salah satu pembalap terhebat dalam sejarah MotoGP, memiliki motivasi tinggi setelah mengalami beberapa musim yang sulit. Kemenangan di Thailand menjadi target utama untuk mengembalikan kepercayaan dirinya dan menambah koleksi trofinya.

Marquez telah melakukan persiapan intensif menjelang balapan ini, termasuk uji coba di sirkuit dan analisis data untuk memahami karakteristik lintasan. Dia mengungkapkan bahwa Sirkuit Chang memiliki tantangan tersendiri dengan kombinasi tikungan cepat dan area pengereman yang sulit. Dengan strategi yang matang dan keahlian mengemudinya, Marquez optimis dapat bersaing di posisi terdepan.

Musim 2024 telah menjadi arena persaingan yang ketat, dengan beberapa pembalap muda yang menunjukkan performa mengesankan. Marquez harus menghadapi rival-rivalnya seperti Francesco Bagnaia dan Jorge Martin, yang juga mengincar kemenangan di Thailand. Persaingan ini menambah intensitas balapan, dan Marquez sadar bahwa dia perlu memberikan yang terbaik untuk meraih hasil maksimal.

Dukungan dari tim Repsol Honda dan para penggemar menjadi faktor penting bagi Marquez. Dia menyatakan rasa terima kasihnya kepada tim yang terus mendukungnya, baik dalam kondisi baik maupun buruk. Marquez juga berharap bisa memuaskan para penggemar dengan penampilan terbaiknya di balapan yang sangat dinanti-nanti ini, mengingat antusiasme mereka yang tinggi.

Dengan semangat juang yang tak pernah padam, Marc Marquez berharap untuk meraih kemenangan di MotoGP Thailand 2024. Dia menyadari bahwa setiap balapan adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang, dan kemenangan kali ini akan menjadi langkah penting dalam perjalanan karirnya. Melalui dedikasi dan kerja keras, Marquez bertekad untuk kembali ke jalur juara dan membuktikan bahwa dia masih menjadi salah satu pembalap teratas di MotoGP.

Penyebab Jorge Lorenzo Bingung Lihat Marc Marquez Bisa Sukses Di Tim Ducati

Jakarta – Mantan juara dunia MotoGP, Jorge Lorenzo, mengungkapkan kebingungannya mengenai kesuksesan Marc Marquez saat membela tim Ducati. Pernyataan ini muncul setelah Marquez meraih beberapa podium di musim ini, meskipun sebelumnya banyak yang meragukan kemampuannya beradaptasi dengan motor Ducati.

Lorenzo menjelaskan bahwa Ducati memiliki karakteristik motor yang sangat berbeda dibandingkan dengan Honda, tempat Marquez sebelumnya. “Ducati dikenal dengan tenaga besar dan torsi yang agresif, sementara Marquez terbiasa dengan performa Honda yang lebih halus. Saya tidak pernah membayangkan dia bisa cepat di Ducati,” ujarnya.

Mantan pembalap asal Spanyol itu mengakui bahwa Marquez menunjukkan kemampuan luar biasa dalam beradaptasi. Marquez berhasil menemukan setelan motor yang tepat dan mengembangkan strategi balapan yang sesuai. “Dia adalah pembalap berbakat, dan kemampuan adaptasinya patut diacungi jempol. Namun, tetap saja, perubahan ini mengejutkan banyak orang,” kata Lorenzo.

Dengan keberhasilan Marquez di Ducati, Lorenzo merasa persaingan di MotoGP semakin menarik. Keberadaan pembalap-pembalap hebat di tim-tim kuat seperti Ducati, Yamaha, dan KTM membuat kompetisi semakin ketat. “Kami melihat lebih banyak pembalap bersaing di depan, dan itu bagus untuk olahraga ini,” ujarnya.

Keberhasilan Marquez juga mendapatkan respon positif dari tim Ducati dan para penggemar. Banyak yang memuji kerja keras dan dedikasi Marquez dalam menghadapi tantangan baru. “Dia telah menunjukkan bahwa dengan komitmen dan usaha, segala sesuatu mungkin terjadi,” kata seorang penggemar.

Pernyataan Lorenzo menunjukkan bahwa dunia MotoGP selalu penuh kejutan. Kesuksesan Marquez di Ducati membuktikan bahwa adaptasi dan keberanian untuk menghadapi tantangan baru sangat penting dalam mencapai prestasi. Dengan demikian, fans MotoGP memiliki banyak alasan untuk menantikan balapan berikutnya dengan semangat baru.

Bos Ducati Tetap Siapkan Pesta Jika Gelar Juara MotoGP 2024 Bukan Milik Francesco Bagnaia

Pada tanggal 13 Oktober 2024, Ducati menunjukkan sikap optimis menjelang akhir musim MotoGP. Meskipun Francesco Bagnaia, pebalap andalan mereka, memiliki peluang besar untuk meraih gelar juara dunia, bos tim Ducati, Luigi Dall’Igna, menyatakan bahwa mereka telah mempersiapkan perayaan besar jika gelar tersebut jatuh ke tangan pebalap lain. Hal ini mencerminkan komitmen Ducati terhadap keseluruhan tim dan keberhasilan mereka di musim ini.

Dall’Igna menjelaskan bahwa meskipun Bagnaia menjadi bintang utama, keberhasilan Ducati tidak hanya bergantung pada satu pebalap. “Kami telah membangun tim yang kuat, dan setiap anggota tim berkontribusi untuk mencapai hasil terbaik. Jika gelar tidak jatuh ke Francesco, itu tetap merupakan pencapaian bagi Ducati,” tuturnya. Pernyataan ini menunjukkan bahwa tim Ducati memiliki perspektif luas tentang kesuksesan dan ingin merayakan pencapaian mereka secara keseluruhan.

Rencana pesta perayaan telah disusun dengan baik, termasuk lokasi yang akan diadakan di markas besar Ducati di Borgo Panigale, Italia. Dall’Igna menambahkan, “Kami ingin merayakan semua yang telah dicapai tim musim ini. Ini adalah bentuk penghargaan kepada semua yang terlibat.” Pesta tersebut direncanakan akan dihadiri oleh seluruh anggota tim, sponsor, dan penggemar.

Dengan gelar juara yang masih bisa diperebutkan oleh beberapa pebalap, Dall’Igna mengajak semua pihak untuk tetap fokus dan positif. “Apa pun yang terjadi, kami akan terus berjuang dan berupaya menjadi yang terbaik,” tutupnya. Hal ini menunjukkan bahwa semangat Ducati tetap menyala, terlepas dari hasil akhir di MotoGP 2024.

Bagnaia Akhirnya Menang Di Motogp Jepang Pertama Capai 8 Kemenangan

Sirkuit Motegi – Pembalap Ducati, Francesco Bagnaia, berhasil meraih kemenangan pertamanya di Jepang dalam ajang MotoGP yang berlangsung di Sirkuit Motegi. Kemenangan ini menandai pencapaian luar biasa bagi Bagnaia, yang kini mencatatkan total delapan kemenangan dalam satu musim, sebuah rekor baru dalam kariernya.

Bagnaia menunjukkan performa impresif sejak awal balapan, memulai dari posisi pole. Ia berhasil mempertahankan posisi terdepannya meskipun tekanan dari rival-rivalnya, termasuk Marc Márquez dan Fabio Quartararo. Dengan strategi yang matang dan kecepatan yang konsisten, Bagnaia berhasil menciptakan jarak aman di depan. “Saya sangat senang bisa menang di sini. Ini adalah hasil kerja keras dari tim,” ujar Bagnaia setelah balapan.

Balapan berlangsung ketat dengan beberapa insiden yang melibatkan pembalap lain. Meskipun begitu, Bagnaia mampu menjaga fokus dan tidak terpengaruh oleh situasi di belakangnya. Di tengah lap terakhir, saat tekanan semakin tinggi, ia menunjukkan kematangan sebagai seorang juara, memastikan posisinya hingga garis finish.

Dengan kemenangan ini, Bagnaia mencatatkan sejarah sebagai pembalap pertama yang mencapai delapan kemenangan dalam satu musim MotoGP. Hal ini menunjukkan performa stabil dan kemampuan adaptasinya terhadap berbagai kondisi sirkuit. “Saya tidak pernah membayangkan bisa mencapai titik ini. Ini semua berkat tim dan dukungan penggemar,” ungkapnya penuh rasa syukur.

Tim Ducati memberikan apresiasi besar atas pencapaian ini, menyebut Bagnaia sebagai pembalap yang penuh dedikasi dan disiplin. Penggemar di seluruh dunia juga merayakan keberhasilan ini, menganggapnya sebagai momentum penting bagi karier Bagnaia. “Kami bangga memiliki pembalap seperti Bagnaia. Dia adalah masa depan MotoGP,” kata salah satu penggemar.

Dengan delapan kemenangan di musim ini, Bagnaia semakin dekat dengan gelar juara dunia. Momen kemenangan di Jepang ini menjadi dorongan semangat menjelang balapan berikutnya. Jika dapat mempertahankan performa ini, peluang Bagnaia untuk meraih gelar juara semakin terbuka lebar, dan ia siap untuk melanjutkan perjalanan mengukir prestasi di dunia balap.