Tag Archives: UFC

https://recortesdamoda.com

Israel Adesanya Siap Tuntaskan Urusan dengan Strickland di Oktagon

Petarung kawakan Israel Adesanya kembali menyuarakan keinginannya untuk menghadapi Sean Strickland dalam pertarungan ulang yang dinilai sebagai ajang pembuktian. Ia menyebut kekalahannya sebelumnya bukan alasan untuk mundur, melainkan pelecut semangat agar dapat bertarung dalam performa terbaik. Adesanya mengakui kemenangan Strickland pada UFC 293 di Sydney sebagai kemenangan yang sah, namun merasa belum mengeluarkan kemampuan maksimal dalam laga tersebut.

Tahun 2025 dibuka dengan catatan pahit bagi Adesanya usai ditaklukkan Nassourdine Imavov dalam gelaran UFC di Arab Saudi. Meskipun penampilannya cukup baik, hasil pertandingan tersebut tak berpihak padanya. Meski begitu, Adesanya tetap merasa bangga karena mampu menjalani masa latihan yang ketat dengan konsistensi tinggi. Setelah jeda beberapa bulan untuk memulihkan diri secara fisik dan mental, ia kembali menemukan gairah bertarungnya.

Motivasi itu semakin kuat ketika ia melihat Alexander Volkanovski merebut kembali gelarnya dalam sebuah laga yang inspiratif. Sejak saat itu, Adesanya pun memulai sesi latihan intensif, termasuk uji tanding bersama Kamaru Usman, sahabat sekaligus petarung tangguh lainnya. Dalam latihan tersebut, ia kembali merasakan semangat bertarung yang membara dan menyampaikan tekadnya kepada tim pelatih: ia ingin menghadapi Strickland lagi.

Sementara itu, Strickland sendiri belum berlaga sejak takluk dari Dricus du Plessis di UFC 312. Kini, perhatian para penggemar MMA mulai mengarah pada potensi duel ulang yang diyakini akan memanaskan kembali divisi kelas menengah UFC.

Global Fight League Batalkan Debutnya, Masa Depan Liga MMA Masih Terbuka

Global Fight League (GFL), promotor baru dalam dunia olahraga seni bela diri campuran (MMA), telah membatalkan dua acara pertama mereka yang direncanakan di Los Angeles pada 24-25 Mei 2025. Hal ini dikonfirmasi oleh Direktur Eksekutif Komisi Atletik Negara Bagian California, Andy Foster, yang menyatakan bahwa kedua ajang yang semula dijadwalkan di Auditorium Shrine, Los Angeles, telah dibatalkan. Meskipun demikian, masih ada pembicaraan mengenai kemungkinan penjadwalan ulang acara tersebut, namun nasib petarung yang telah menandatangani kontrak dengan GFL masih belum jelas setelah penundaan ini.

Pada awalnya, GFL berencana untuk memulai debutnya pada bulan April, namun kemudian jadwalnya bergeser ke bulan Mei. Namun, dengan adanya pembatalan terbaru ini, tidak ada kejelasan lebih lanjut mengenai kelanjutan liga tersebut. GFL adalah liga MMA baru yang mengusung konsep tim global, dengan petarung mewakili wilayah atau negara tertentu, seperti London, Dubai, Miami, Los Angeles, New York, dan Sao Paulo. Dengan sistem liga yang mirip olahraga tim profesional, GFL bertujuan untuk membangun komunitas MMA yang lebih erat dan menetapkan standar baru dalam dunia pertarungan profesional.

Namun, menjelang peluncuran yang dijadwalkan, GFL menghadapi kendala keuangan yang serius. Kegagalan investor utama dalam memenuhi kewajiban keuangan mereka menjadi penyebab utama penundaan ini. GFL, yang semula berniat menjadi promotor besar di dunia MMA dengan ide-ide inovatif dan format berbasis tim, kini menghadapi tantangan besar. Banyak yang meragukan masa depan liga ini setelah masalah yang dihadapinya sejak awal, meskipun GFL sebelumnya telah menarik perhatian dengan rencana menghadirkan petarung veteran dari berbagai organisasi, termasuk mantan juara UFC.

Sean O’Malley Janji Penampilan Lebih Baik di Laga Ulang Melawan Merab Dvalishvili

Petinju kelas bantam UFC, Sean O’Malley, berjanji akan menunjukkan penampilan yang jauh lebih baik saat menghadapi laga ulang melawan juara bertahan Merab Dvalishvili di UFC 316, New Jersey, pada 7 Juni 2025. Melalui saluran YouTube-nya, O’Malley menyatakan bahwa dirinya akan tampil lebih lincah dan dalam kondisi yang lebih prima dibandingkan saat mereka bertemu di UFC 306 pada September 2024, di mana Dvalishvili merebut gelar juara bantam dari O’Malley melalui keputusan mutlak. Ia mengungkapkan bahwa di laga ulang ini, ia akan menunjukkan versi terbaik dirinya yang lebih siap dan lebih bertenaga.

O’Malley mendapat kesempatan untuk merebut kembali gelar juaranya setelah CEO UFC, Dana White, mengumumkan laga ulang tersebut. Menyambut laga itu, O’Malley berjanji untuk bertarung dengan kemampuan terbaiknya. Ia juga mengungkapkan bahwa meskipun ada beberapa tantangan di kamp pelatihan sebelumnya, seperti cedera dan masalah lainnya, ia merasa sangat siap dan dalam kondisi terbaik untuk menghadapi Dvalishvili di laga mendatang. Dia mengaku telah mempersiapkan diri dengan sangat matang dan menganggap ini sebagai kesempatan besar untuk membuktikan kemampuannya.

O’Malley merasa yakin dengan kemampuannya setelah menjalani pemusatan latihan intens. Ia menyebutkan bahwa meskipun ada beberapa masalah pada pinggulnya yang sudah diperbaiki melalui operasi, ia telah pulih sepenuhnya dan merasa lebih kuat dari sebelumnya. Menurutnya, dengan latihan yang telah dilakukan selama beberapa minggu terakhir, ia merasa 70 persen lebih baik dibandingkan kondisi saat laga pertama. Petarung berjulukan “Suga” ini bertekad membuktikan bahwa kekalahan di pertemuan pertama hanya karena ia tidak dalam kondisi terbaik saat itu. Ia pun bertekad untuk menunjukkan bahwa dirinya bisa bangkit dan merebut kembali gelar yang telah hilang.

Dana White Umumkan Laga Ulang Perebutan Gelar Kelas Bantam antara Dvalishvili dan O’Malley di UFC 316

CEO UFC, Dana White, mengumumkan laga ulang yang sangat dinantikan untuk perebutan gelar juara kelas bantam antara Merab Dvalishvili dan Sean O’Malley. Pertarungan ini akan digelar di UFC 316 pada 7 Juni di New Jersey. Keputusan ini mengikuti hasil UFC 306 pada September 2024, di mana Dvalishvili merebut gelar dari O’Malley dengan kemenangan mutlak. Dvalishvili akan berusaha mempertahankan gelarnya untuk kedua kalinya setelah penampilan impresif melawan Umar Nurmagomedov pada Januari lalu, di mana ia keluar sebagai pemenang melalui lima ronde penuh. Kemenangan tersebut terjadi hanya beberapa bulan setelah ia menaklukkan O’Malley dengan penampilan yang dominan. Sementara itu, O’Malley yang kehilangan gelar dalam pertarungan tersebut kini bertekad untuk merebut kembali sabuk juara. Selain itu, UFC 316 juga akan menghadirkan pertarungan menarik di laga pendukung utama, di mana Amanda Nunes yang pernah menjadi juara kelas bantam UFC akan menghadapi juara Olimpiade dua kali, Kayla Harrison. Harrison, yang baru saja bergabung dengan UFC setelah menandatangani kontrak sebagai atlet bebas, telah mencatatkan kemenangan beruntun atas Holly Holm dan Ketlen Vieira. Harrison akan berusaha menjadi juara UFC dengan mengalahkan Pena, yang sebelumnya meraih gelar setelah kemenangan epiknya atas Nunes pada 2021. Laga ini menjanjikan persaingan ketat di kelas bantam, menambah keseruan UFC 316 yang sudah dinantikan oleh para penggemar MMA.

Setelah Kekalahan Perdana, Umar Nurmagomedov Berjanji Akan Kembali Bangkit

Umar Nurmagomedov yang selama ini dikenal sebagai petarung tak terkalahkan di UFC akhirnya mencicipi kekalahan pertamanya dalam pertarungan melawan Merab Dvalishvili di ajang UFC 311. Dalam laga yang berlangsung dramatis pada Sabtu malam, Nurmagomedov harus mengakui keunggulan Dvalishvili melalui keputusan mutlak setelah lima ronde bertarung sengit. Kemenangan ini menegaskan keberhasilan Dvalishvili dalam mempertahankan sabuk juara kelas bantam untuk pertama kalinya.

Meski sempat menunjukkan performa yang menjanjikan dalam beberapa momen, Nurmagomedov tidak mampu bertahan melawan stamina luar biasa yang diperlihatkan oleh Dvalishvili. Meskipun pada satu titik ia tampak mampu mengendalikan pertandingan, tekanan terus-menerus dari sang juara bertahan akhirnya mengarah pada kemenangan dominan bagi Dvalishvili, yang semakin memperkokoh posisinya di puncak kelas bantam.

Usai pertarungan, Umar Nurmagomedov segera mengungkapkan perasaannya melalui akun media sosialnya. Dalam unggahannya, ia menyatakan menerima kekalahannya dengan lapang dada dan bertekad untuk segera bangkit. “Tidak ada alasan. InshaAllah saya akan bangkit dan menjadi juara. Pujian bagi Allah dalam segala situasi,” tulisnya dalam bahasa Rusia. Meskipun dunia menganggapnya kalah, Nurmagomedov merasa dirinya tidak benar-benar terkalahkan dalam pertarungan tersebut. Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya mengalami cedera patah tangan kiri pada ronde pertama yang sempat mengganggu performanya selama pertarungan.

Tim manajemen Nurmagomedov pun membagikan foto tangan kiri sang petarung yang tampak cedera setelah pertarungan berakhir, mendukung klaim bahwa cedera tersebut mempengaruhi perjalanannya di oktagon. Namun, meski ada klaim tersebut, keputusan wasit tetap berpihak pada Dvalishvili. Kekalahan ini mencatatkan rekor baru bagi Nurmagomedov dengan 6 kemenangan dan 1 kekalahan di UFC, sekaligus membuka babak baru dalam perjalanan kariernya.

Meski kecewa, Nurmagomedov tetap menunjukkan semangat juangnya dan bertekad untuk kembali merebut gelar juara di masa depan. Ia bahkan berencana untuk menonton ulang pertarungannya guna mengevaluasi penampilannya lebih dalam. Saat berbicara dengan Joe Rogan setelah laga, Nurmagomedov mengungkapkan keyakinannya bahwa ia layak menang, meskipun realita berkata lain.

Kekalahan ini menjadi momen refleksi penting bagi Umar Nurmagomedov, yang kini harus kembali bangkit dan mengatasi berbagai tantangan dalam perjalanan menuju puncak. Dengan pengalaman berharga dari pertarungan ini, banyak yang berharap sang petarung muda asal Dagestan ini akan kembali lebih tajam dan siap mengejar mimpinya untuk meraih gelar juara dunia UFC. Apakah Umar Nurmagomedov mampu bangkit dan menorehkan sejarah baru dalam dunia MMA? Dunia UFC tentu akan terus mengawasi langkah-langkahnya ke depan.

Islam Makhachev Berbagi Cerita, Khabib Marah Besar Ingin Tinggalkan Kamp UFC 311

Islam Makhachev, petarung asal Rusia yang kini menjadi salah satu bintang utama di UFC, tak bisa terhindar dari perbandingan dengan mentornya, Khabib Nurmagomedov. Meskipun kedua petarung memiliki gaya bertarung yang serupa, Makhachev menonjol dengan teknik yang lebih cerdik dan kekuatan serangan yang mematikan, menjadikannya sosok yang tak hanya sekadar murid Khabib, tetapi juga petarung dengan identitasnya sendiri.

Sejak meraih status sebagai petarung elit di UFC, banyak penggemar dan analis yang menilai Makhachev sebagai versi yang lebih baik dari Nurmagomedov. Hal ini terutama berkaitan dengan jangkauan serangan dan mentalitas bertarung yang lebih terbuka untuk eksperimen dan inovasi dalam Oktagon. Namun, dalam persiapannya untuk UFC 311, Makhachev baru-baru ini mengungkapkan ketegangan yang terjadi antara dirinya dan Khabib menjelang laga besar tersebut.

Dalam sebuah konferensi pers, Makhachev menceritakan bahwa suatu kali, saat latihan sparring dengan Tagir Ulanbekov, ia terlalu fokus dengan ide-idenya sendiri sehingga tak mendengarkan instruksi dari Khabib. Hal ini menyebabkan sang legenda UFC tersebut memberikan peringatan keras kepada Makhachev: jika ia tidak mengikuti saran dan arahan dari sang mentor, maka Khabib akan meninggalkannya.

“Khabib bilang, ‘Saya punya keluarga, pekerjaan, dan semuanya. Saya bisa pergi dari sini jika kamu tidak mau mendengarkan saya. Tetapi jika kamu ingin saya tetap berada di sini dan berlatih bersama kamu, kamu harus mendengarkan saran saya’,” kata Makhachev, seperti dilansir oleh BolaSport.com dari Essentially Sports.

Khabib menekankan bahwa dalam dunia pertarungan, setiap petarung harus mendengarkan arahan dari pelatih dan cornerback mereka untuk menilai jalannya pertarungan dan strategi yang lebih baik. Hal ini penting untuk menghindari kekalahan, apalagi saat menghadapi lawan yang menekan atau mengendalikan jalannya pertarungan.

Namun, ada alasan mengapa Makhachev kadang merasa enggan mengikuti setiap instruksi dari Khabib. Perbandingan yang terus-menerus dengan sang mentor, yang telah mencatatkan sejarah tak terkalahkan di UFC, tentu memberikan tekanan tersendiri bagi Makhachev. Dalam sebuah wawancara, Daniel Cormier, mantan juara UFC, memuji dominasi Makhachev yang berhasil mempertahankan sabuk juara kelas ringan selama tiga kali, meskipun masih ada skeptisisme mengenai kredibilitasnya.

Salah satu contoh adalah pertarungannya melawan Dustin Poirier, yang meski dianggap dominan, tetap membuat sebagian penggemar meragukan kelancaran jalan karier Makhachev. Cormier bahkan menyebutkan bahwa meskipun Makhachev tak menyelesaikan pertarungan dengan cara yang spektakuler, ia tetap mengendalikan hampir seluruh jalannya pertarungan dengan skor yang dominan.

Makhachev, yang telah menjadi juara kelas ringan sejak Oktober 2022, kini akan mempertaruhkan sabuk juaranya untuk keempat kalinya di UFC 311, yang akan digelar pada 19 Januari 2025. Di hadapan petarung tangguh, Arman Tsarukyan, Makhachev berharap bisa menunjukkan kehebatannya dan membuktikan bahwa dirinya memang layak disebut sebagai petarung terbaik di divisi ini.

Dipikir Makhachev Takut! Arman Tsarukyan Uji Keberanian Sang Juara di UFC 311

Jelang pertarungan UFC 311, juara kelas ringan Islam Makhachev menunjukkan ketenangan yang luar biasa meskipun menghadapi intimidasi dari lawannya, Arman Tsarukyan. Tsarukyan, yang bertekad mengganggu psikologis Makhachev, mencoba berbagai cara untuk mempengaruhi mental sang juara. Dalam serangkaian pernyataan yang dilontarkan kepada media, Tsarukyan tidak hanya merendahkan Makhachev, tetapi juga berusaha membandingkannya dengan petarung Rusia lainnya yang dikenal sebagai jagoan UFC, Khamzat Chimaev.

Arman Tsarukyan dengan percaya diri menyatakan bahwa mengalahkan Makhachev berarti ia juga mengalahkan strategi petarung legendaris asal Dagestan, Khabib Nurmagomedov. “Jika Anda mengalahkan Islam, Anda mengalahkan game plan Khabib,” ujarnya dalam wawancara dengan TNT Sports. Tsarukyan menyebutkan bahwa Makhachev adalah versi modern dari Khabib yang lebih lengkap, meskipun ia mengakui bahwa Khabib memiliki kemampuan gulat dan ground and pound yang lebih unggul dibandingkan Makhachev.

Namun, Tsarukyan tidak berhenti sampai di situ. Ia bahkan membawa Adriano Martins, satu-satunya petarung yang pernah mengalahkan Makhachev, sebagai rekan latih tanding untuk membantunya mengalahkan sang juara. Martins, yang mencatatkan kemenangan KO atas Makhachev pada UFC 215 pada 2015, menjadi simbol dari harapan Tsarukyan untuk meruntuhkan dominasi Makhachev yang telah meraih rekor impresif tanpa kekalahan setelah itu.

Namun, Makhachev menanggapi intimidasi tersebut dengan santai dan penuh keyakinan. Menurutnya, Martins, meskipun pernah menang melawan dirinya, justru tidak mampu mempertahankan kesuksesan. “Setelah mengalahkan saya, dia tidak pernah menang lagi. Saya rasa dia tidak bisa memberi banyak bantuan kepada Arman,” tegas Makhachev dalam sebuah konferensi pers. Ia mengingatkan bahwa Martins telah mengalami penurunan performa yang tajam setelah kemenangan tersebut, bahkan tidak mampu meraih kemenangan dalam enam pertandingan berikutnya.

Menjelang pertarungan melawan Tsarukyan, Makhachev semakin percaya diri dengan pendekatannya. Ia mengungkapkan bahwa ia tidak tertarik pada kemungkinan adanya pertarungan ketiga antara mereka, dan berharap pertandingan itu tidak perlu terjadi. “Saya pikir generasi baru akan datang, dan kami akan memiliki divisi yang paling berbahaya. Saya tidak ingin terus-menerus berhadapan dengan orang yang sama,” ungkap Makhachev.

Islam Makhachev kini mengarahkan fokusnya pada pencapaian lebih tinggi, dengan ambisi untuk mempertahankan gelar juara kelas ringan dan mungkin meraih gelar juara di dua divisi berbeda. “Saya masih lapar, masih berlatih. Saya tidak melihat Arman di masa lalu, saya hanya fokus pada pertarungan mendatang,” tambahnya. Makhachev menegaskan bahwa bagi dirinya, yang terpenting adalah tantangan baru, bukan sekadar mempertahankan gelar yang sudah dimilikinya.

Dengan persiapan matang dan keyakinan penuh, Makhachev bersiap untuk kembali membuktikan dominasinya di oktagon pada UFC 311, sementara Tsarukyan, meskipun memberikan tantangan berat, harus menghadapi tekad tak tergoyahkan dari sang juara. Pertarungan ini diprediksi akan menjadi salah satu pertarungan paling menarik di kelas ringan UFC.

Islam Makhachev Berpeluang Cetak Sejarah Di UFC 311 Melawan Arman Tsarukyan

Islam Makhachev bersiap untuk menghadapi Arman Tsarukyan dalam pertarungan utama UFC 311 yang dijadwalkan berlangsung pada 18 Januari 2025. Pertandingan ini menjadi sangat penting karena Makhachev berpeluang mencetak sejarah dengan meraih kemenangan keempatnya sebagai juara UFC Lightweight, yang akan memecahkan rekor pertahanan gelar terbanyak di divisi tersebut. Ini menunjukkan betapa signifikan momen ini bagi karier Makhachev dan prestise divisi ringan.

Ini akan menjadi pertemuan kedua antara Makhachev dan Tsarukyan, setelah sebelumnya mereka bertarung pada tahun 2019, di mana Makhachev keluar sebagai pemenang melalui keputusan bulat. Pertarungan pertama itu dianggap sangat kompetitif dan menarik perhatian banyak penggemar MMA. Dengan pengalaman dan pelatihan yang lebih matang, Tsarukyan kini bertekad untuk membalas kekalahannya dan merebut gelar juara. Ini menunjukkan bahwa rivalitas antara keduanya semakin memanas menjelang pertarungan.

Javier Mendez, pelatih kepala Makhachev, menegaskan bahwa timnya tidak menganggap remeh Tsarukyan meskipun mereka telah menang sebelumnya. Ia percaya bahwa Makhachev akan mampu menemukan celah dalam permainan Tsarukyan dan memanfaatkannya untuk meraih kemenangan. Ini mencerminkan pendekatan strategis tim Makhachev yang selalu siap menghadapi tantangan baru.

Makhachev memasuki pertarungan ini sebagai favorit dengan odds -410, menunjukkan bahwa banyak analis percaya ia akan berhasil mempertahankan gelarnya. Dukungan dari penggemar juga sangat besar, dengan banyak yang berharap ia dapat mengukir namanya dalam sejarah UFC dengan meraih kemenangan keempat berturut-turut sebagai juara. Ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan publik dalam membangun semangat juara.

Dengan semua persiapan yang dilakukan dan tekanan untuk mencetak sejarah, semua pihak kini diajak untuk menyaksikan bagaimana Islam Makhachev akan tampil melawan Arman Tsarukyan di UFC 311. Pertandingan ini tidak hanya penting bagi kedua petarung tetapi juga bagi penggemar MMA yang menantikan aksi seru dari dua atlet terbaik di divisi ringan. Ini menjadi momen penting dalam perjalanan karier Makhachev dan bisa jadi langkah besar menuju pencapaian yang lebih tinggi di dunia MMA.

“Kami Tidak Bersalah,” Frontier Airlines Tanggapi Kasus Viral Pengusiran Khabib

Frontier Airlines akhirnya angkat bicara terkait insiden yang melibatkan legenda UFC, Khabib Nurmagomedov, setelah video perdebatan antara Khabib dan kru maskapai menjadi viral di media sosial. Kejadian tersebut memicu perhatian publik karena melibatkan salah satu atlet ternama dunia dalam situasi yang tak biasa.

Kronologi Kejadian

Dalam video yang diunggah oleh seorang penumpang pesawat lain, terlihat Khabib Nurmagomedov terlibat perbincangan serius dengan kru Frontier Airlines. Perdebatan tersebut bermula dari permintaan kru agar Khabib berpindah dari kursi di baris dekat pintu darurat.

Baris ini memiliki aturan ketat, di mana penumpang yang duduk di sana harus menyatakan kesediaan untuk membantu kru dalam situasi darurat. Menurut keterangan salah satu staf maskapai, ada ketidaknyamanan yang dirasakan kru terkait cara Khabib merespons permintaan tersebut.

Staf tersebut mengklaim bahwa tanggapan Khabib dianggap kurang jelas dan menunjukkan sikap yang tidak kooperatif. Meski begitu, dalam video yang beredar, Khabib tampak berbicara lancar menggunakan bahasa Inggris, yang menunjukkan bahwa ia memahami situasi tersebut.

Pernyataan Resmi Frontier Airlines

Pihak Frontier Airlines menyampaikan klarifikasi melalui pernyataan resmi. Maskapai menegaskan bahwa langkah kru pesawat bertujuan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan seluruh penumpang. “Penumpang di baris pintu darurat harus siap membantu dalam kondisi darurat. Ini adalah prosedur keselamatan yang wajib,” ujar juru bicara Frontier Airlines.

Namun, pihak maskapai juga mengakui perlunya evaluasi lebih lanjut untuk memastikan apakah ada kesalahpahaman yang terjadi antara kru dan Khabib selama insiden tersebut.

Reaksi Masyarakat

Insiden ini memicu perdebatan di media sosial. Banyak warganet membela Khabib, mengingat kemampuan bahasa Inggrisnya yang baik serta reputasinya sebagai atlet profesional yang menjunjung tinggi kedisiplinan. Namun, sebagian lainnya mendukung tindakan kru maskapai yang dianggap sesuai dengan aturan keselamatan penerbangan.

Hingga kini, Khabib Nurmagomedov belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut. Mantan juara kelas ringan UFC asal Dagestan, Rusia, ini tetap menjadi sorotan publik, sementara Frontier Airlines menghadapi tekanan untuk memberikan penjelasan lebih rinci.

Pembelajaran dari Insiden

Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya komunikasi yang baik antara penumpang dan kru penerbangan, terutama dalam konteks aturan keselamatan. Meski Frontier Airlines telah memberikan klarifikasi, insiden ini tetap menjadi perbincangan hangat, baik di kalangan penggemar olahraga maupun dalam industri penerbangan.

Publik kini menantikan perkembangan lebih lanjut mengenai insiden ini, yang tak hanya mencerminkan pentingnya prosedur keselamatan, tetapi juga menyoroti bagaimana interaksi manusia dapat menjadi faktor krusial dalam situasi tertentu.

Petarung Indonesia Hadapi Tantangan Besar di ONE Championship: Adu Skill dengan Atlet Filipina

Bangkok akan menjadi saksi aksi seru dari petarung kebanggaan Indonesia, Fajar, yang akan kembali berlaga dalam ajang ONE Friday Fights 94 di Lumpinee Stadium pada Jumat, 17 Januari 2025. Petarung yang juga juara nasional MMA ini akan menghadapi lawan tangguh asal Filipina, Jean Claude Saclag, dalam pertarungan kelas terbang (61,2 kilogram).

Ajang ini merupakan panggung besar bagi para atlet MMA berbakat yang berambisi mendapatkan kontrak senilai 100 ribu dolar AS (sekitar Rp1,6 miliar) dari ONE Championship. Pertarungan ini sekaligus menjadi peluang bagi Fajar untuk mempertegas statusnya di kancah MMA internasional.

Rekam Jejak Sang “Macho”

Fajar, yang dikenal dengan julukan “Macho,” memulai kariernya di dunia seni bela diri campuran melalui One Pride MMA, di mana ia sukses menjadi juara kelas bantam. Prestasinya tidak berhenti di situ; atlet asal Tangerang ini juga pernah menyumbangkan medali emas di SEA Games 2019 melalui cabang olahraga sambo.

Debutnya di panggung global ONE Championship terjadi pada Februari 2020. Dalam laga tersebut, Fajar tampil gemilang dengan mengalahkan petarung Egi Rozten melalui TKO di ronde pertama. Kesuksesan itu membuka jalan baginya untuk berlaga di berbagai ajang internasional, termasuk Brave Combat Federation, di mana ia mencatat kemenangan atas Kenneth Maningat dari Filipina melalui penghentian dokter pada ronde kedua.

Kini, Fajar memasuki pertarungan ini dengan catatan rekor 5 kemenangan dan 2 kekalahan, sementara lawannya, Saclag, membawa rekor 3 kemenangan dan 1 kekalahan.

Tantangan Baru di Lumpinee Stadium

Laga ini menjadi penampilan kedua Fajar di ONE Championship. Dengan segala persiapan yang telah dilakukan, ia bertekad untuk mengibarkan bendera Indonesia di puncak kemenangan. Saclag, yang juga atlet berbakat, dipastikan tidak akan memberi perlawanan mudah.

Ajang ONE Friday Fights yang berlangsung rutin ini tidak hanya menjadi medan uji kemampuan, tetapi juga menjadi panggung para petarung untuk menunjukkan potensi mereka kepada dunia.

Apakah Fajar mampu menambah daftar kemenangannya dan semakin mengukuhkan namanya di dunia MMA? Semua mata akan tertuju pada Lumpinee Stadium untuk menyaksikan perjuangan kerasnya.

Selamat berjuang, Fajar! Indonesia mendukungmu.