Tag Archives: MotoGP

https://recortesdamoda.com

Drama Bendera di MotoGP: Kasus Marc Marquez dan Arti di Balik Warna

Insiden yang menimpa Marc Marquez pada MotoGP Spanyol 2025 di Sirkuit Jerez menjadi perhatian besar, terutama karena tidak adanya bendera hitam dengan lingkaran oranye yang dikibaskan setelah motornya mengalami kerusakan. Marquez yang memulai balapan dari posisi kedua terlibat duel sengit dengan Francesco Bagnaia di tiga lap awal. Namun, nasib kurang baik menimpanya saat terjatuh di Tikungan 8 dan masuk ke area gravel. Setelah berupaya keras menghidupkan kembali motornya yang sempat mengeluarkan asap, Marquez berhasil kembali ke lintasan dan finis di urutan ke-12, meskipun sebelumnya sempat merosot ke posisi 22.

Rekaman ulang dari Dorna Sports memperlihatkan bahwa sisi kiri motor Desmosedici GP25 miliknya mengalami kerusakan cukup serius. Fairing yang terkelupas menampakkan bagian dalam motor, namun Race Direction menilai kerusakan tersebut tidak membahayakan jalannya balapan, sehingga tidak memberikan peringatan dengan bendera hitam-oranye. Bendera ini sejatinya digunakan untuk memberi tanda kepada pembalap bahwa kendaraan mereka mengalami kerusakan teknis dan harus keluar lintasan demi keselamatan.

Dalam dunia MotoGP, berbagai jenis bendera digunakan untuk memberi sinyal kepada pembalap. Bendera biru menandakan bahwa pembalap harus memberi jalan karena akan disalip. Bendera kuning menunjukkan bahaya di lintasan, sedangkan bendera kotak-kotak menandakan akhir sesi. Bendera putih dikibaskan untuk menunjukkan kondisi lintasan yang berubah, seperti adanya hujan atau zat asing di permukaan aspal. Setiap warna memiliki arti penting demi keselamatan dan kelancaran balapan.

Alex Marquez Rebut Puncak Klasemen MotoGP 2025 Setelah Kemenangan Perdana di Jerez

Marc Marquez yang sebelumnya memimpin kompetisi MotoGP 2025 kini tergeser dari posisi puncak setelah mengalami nasib kurang beruntung di Sirkuit Jerez, Jerez de la Frontera, Spanyol, pada Minggu (27/4/2025). Insiden tersebut membuat kedudukan Marc Marquez tergeser, sementara adiknya, Alex Marquez, memanfaatkan kesempatan ini dengan sangat baik dan berhasil meraih kemenangan pertama dalam kariernya di kelas utama MotoGP, sebuah pencapaian yang telah lama dinantikannya.

Alex Marquez, yang memulai balapan dari posisi keempat, menunjukkan kehebatan dengan menaklukkan dua pembalap top, Fabio Quartararo dan Francesco Bagnaia. Dengan strategi yang tepat, Alex berhasil merebut posisi teratas dan meraih kemenangan yang sangat berarti. Kemenangan tersebut membuat pembalap Gresini Racing ini mengumpulkan total 140 poin, yang cukup untuk merebut puncak klasemen sementara MotoGP 2025. Dia unggul tipis satu angka dari Marc Marquez yang harus rela turun ke peringkat kedua dengan 139 poin.

Setelah balapan, Alex Marquez terlihat sangat gembira dan mengungkapkan perasaannya dengan penuh semangat. “Saya sangat senang, sangat bahagia!” kata Alex yang dikutip oleh Bolasport dari Motosan.es. “Memenangkan balapan pertama saya di sini adalah hal luar biasa, tak bisa digambarkan dengan kata-kata.” Dengan nada bercanda, Alex menambahkan, “Saya sekarang adalah orang yang paling bahagia di dunia, bahkan lebih bahagia daripada warga Catalan.” Dengan kemenangan ini, Alex Marquez semakin menegaskan bahwa ia siap bersaing di level tertinggi MotoGP, bahkan menantang saudaranya sendiri, Marc Marquez, untuk meraih gelar juara dunia.

Duo Marquez Ciptakan Sejarah di MotoGP dengan Kemenangan Bersama di GP Spanyol

Marc dan Alex Marquez, duo pembalap bersaudara yang membela tim Ducati dan Gresini Racing, mencatatkan sejarah penting di ajang MotoGP. Mereka menjadi pasangan pertama dalam sejarah yang berhasil memenangkan grand prix di waktu yang sama. Alex Marquez mencetak kemenangan perdananya di musim ini setelah tampil dominan di GP Spanyol yang digelar di Sirkuit Jerez pada Minggu malam WIB. Kemenangan ini menjadi tanda bahwa Alex semakin menunjukkan kapasitasnya sebagai pembalap MotoGP yang patut diperhitungkan.

Sementara itu, kakaknya, Marc Marquez, sebelumnya telah meraih tiga kemenangan di musim ini, yakni di GP Thailand, GP Argentina, dan GP Qatar. Kemenangan Alex di Spanyol memberikan angin segar bagi keluarga Marquez, yang kini semakin diprediksi akan menjadi duo pembalap tangguh dalam perburuan gelar juara dunia. Dengan kemenangan tersebut, Alex Marquez berhasil mengumpulkan total 140 poin dan kini memimpin klasemen sementara setelah lima grand prix.

Marc Marquez, yang saat ini berada di posisi kedua, hanya tertinggal satu poin dari Alex. Kompetisi antara keduanya diprediksi akan semakin ketat, dan GP Perancis yang akan diadakan di Sirkuit Bugatti pada 11 Mei mendatang akan menjadi ajang penting berikutnya. Kemenangan di Spanyol semakin mempertegas dominasi kedua pembalap ini di ajang MotoGP, dan persaingan mereka semakin menarik untuk diikuti sepanjang musim ini.

Aleix Espargaro Siap Comeback di GP Spanyol Bersama Honda

Aleix Espargaro dipastikan akan tampil kembali di lintasan balap MotoGP pada GP Spanyol yang akan digelar di Sirkuit Jerez, Andalusia, pada 28 April mendatang. Meskipun sebelumnya telah mengumumkan rencana pensiun di akhir musim 2024, kehadiran Espargaro sebagai pembalap penguji Honda sejak Februari memberi kejutan tersendiri. Kembalinya Espargaro ke lintasan bukan hanya simbolis, melainkan bagian dari strategi Honda untuk memperkuat skuad mereka dalam menghadapi persaingan ketat musim ini.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis oleh HRC Honda, disebutkan bahwa Espargaro akan menjalani debut resminya sebagai pembalap aktif Honda dengan mengendarai RC213V. Ia akan bergabung bersama para pembalap lain dari tim Honda, termasuk Joan Mir dan Luca Marini dari Honda HRC Castrol, serta Johann Zarco dan Somkiat Chantra dari tim LCR Honda. Meski hanya berstatus sebagai pembalap penguji, Espargaro diprediksi mampu memberikan dampak besar, terutama berkat pengalamannya dan familiaritasnya dengan karakteristik Sirkuit Jerez.

Penampilan impresif Espargaro dalam sesi pengujian sebelumnya turut membangkitkan optimisme di kalangan tim Honda. Pembalap berusia 36 tahun tersebut menunjukkan adaptasi yang cepat dan kemampuan mengendalikan RC213V dengan baik. Hal ini membuat kehadirannya di seri kelima musim 2024 dinilai dapat membantu Honda kembali bersaing di papan atas klasemen. Selain itu, kembalinya Espargaro diharapkan mampu meningkatkan moral tim dan membawa angin segar bagi performa mereka ke depannya.

Pecco Bagnaia Yakin Ducati GP25 Masih Bisa Berkembang

Francesco “Pecco” Bagnaia menegaskan bahwa motor Ducati Desmosedici GP25 yang dikendarainya masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan sepanjang musim ini. Pembalap tim Ducati Lenovo tersebut membantah rumor bahwa dirinya ingin kembali menggunakan Desmosedici GP24 setelah hasil kurang memuaskan di awal musim. Ia menegaskan bahwa tujuan utamanya adalah mendapatkan sensasi berkendara yang lebih baik dengan GP25, bukan kembali ke model sebelumnya. Bagnaia juga menyebut bahwa performa motor barunya terbukti kompetitif, sebagaimana yang ditunjukkan oleh Marc Marquez, yang mampu tampil impresif dengan GP25.

Bagnaia akan kembali berjuang dalam perebutan gelar juara dunia di MotoGP Amerika Serikat yang akan berlangsung di Circuit of The Americas, Austin, Texas, pada 28–30 Maret. Setelah hanya mampu finis di posisi keempat pada GP Argentina, ia melakukan evaluasi menyeluruh untuk menemukan aspek yang perlu diperbaiki. Ia memastikan bahwa persiapan untuk balapan berikutnya telah dilakukan secara maksimal, termasuk sesi latihan dan analisis performa sebelumnya. Ia percaya bahwa pendekatan ini akan membantunya mengoptimalkan potensi GP25 dan menghadapi persaingan dengan lebih baik.

Salah satu aspek yang ingin ia tingkatkan adalah kecepatan saat memasuki tikungan, karena ia merasa keseimbangan motor masih belum optimal. Ia menyadari bahwa kehilangan kecepatan di tikungan menjadi kendala yang harus segera diperbaiki. Namun, ia melihat hal ini sebagai tantangan yang harus diatasi demi meningkatkan performanya di lintasan. Selain itu, Bagnaia juga menekankan pentingnya konsistensi dalam setiap sesi balapan, mengingat persaingan musim ini semakin ketat dengan banyaknya pembalap yang tampil kuat. Dengan berbagai evaluasi dan penyesuaian yang telah dilakukan, Bagnaia optimistis bahwa ia bisa tampil lebih kompetitif di GP Amerika Serikat dan kembali ke jalur perebutan gelar juara dunia.

Duel Menegangkan dengan Bagnaia, Ogura Senang Dapat Pengalaman Berharga

Ai Ogura, pembalap muda asal Jepang, berhasil mengejutkan dunia MotoGP pada debutnya yang luar biasa di GP Thailand 2025. Dengan posisi start kelima yang sangat impresif, Ogura mampu menembus empat besar pada Sprint Race yang digelar pada Sabtu (1/3/2025) di Buriram, Thailand. Hasil ini tentu menjadi kejutan besar, mengingat ia baru saja memulai kariernya di kelas utama MotoGP setelah berkiprah selama beberapa tahun di Moto3 dan Moto2.

Pada usia 24 tahun, Ogura memasuki MotoGP setelah meraih banyak prestasi di level sebelumnya. Setelah tiga musim di Moto3 dan empat musim di Moto2, ia sukses meraih posisi runner-up di kelas menengah pada tahun 2022. Setelah pulih dari cedera tangan yang menghalanginya, ia berhasil merebut gelar juara Moto2 pada tahun 2024, gelar yang sangat didambakannya sebelum naik ke kelas utama.

Karier Ogura di dunia balap tidak berjalan mulus sesuai rencana awal. Meski telah berkompetisi bersama tim Idemitsu LCR-Honda, ia memilih untuk meninggalkan pabrikan Jepang tersebut dan bergabung dengan tim Teo Martin pada akhir 2023. Keputusan tersebut ternyata membawa hasil gemilang, mengingat tim baru ini membantu Ogura meraih gelar Moto2 pada 2024. Keputusan berani ini membuka jalan baru bagi Ogura, yang kini bergabung dengan tim Trackhouse-Aprilia, yang juga memberikan dukungan penuh dalam perjalanannya di MotoGP.

Pada balapan di Buriram, Thailand, tepatnya pada Sprint Race, Ogura merasa terkejut dengan hasil yang dicapainya. “Saya benar-benar terkejut bisa menempati posisi kelima di grid dan meraih hasil balapan yang luar biasa. Ini benar-benar sebuah kejutan,” ungkapnya dengan tulus. Salah satu kunci keberhasilannya adalah saat ia memulai balapan dari sisi luar di tikungan pertama dan berhasil menghindari jebakan pembalap lain, termasuk Jack Miller yang menekan rem terlalu cepat.

Ogura dikenal dengan gaya balapnya yang tenang, meski berada di tengah tekanan. “Ketenangan dan kealamian datang dari berkendara di belakang Bagnaia. Membalap di belakang Pecco memberikan Anda momen-momen yang sangat berkualitas,” tuturnya. Ia menekankan betapa pentingnya pembelajaran yang diperolehnya saat mengikuti Pecco Bagnaia sepanjang balapan.

Meski berada di posisi kelima pada kualifikasi, Ogura mengaku tak menduga dirinya bisa menembus posisi empat besar. “Memiliki tiga pembalap top seperti Marc Marquez, Alex Marquez, dan Francesco Bagnaia di depan saya adalah sebuah keajaiban,” ujarnya. Ia mengakui bahwa meski berada di dekat Bagnaia dalam tikungan, akselerasi pembalap Italia itu jauh lebih baik, namun pengalaman di belakang Bagnaia memberinya banyak pelajaran berharga.

Ogura pun menunjukkan rasa rendah hati dan tidak memasang ekspektasi tinggi. Ia menyatakan, “Saya tidak memasang ekspektasi tinggi, saya hanya ingin melakukan yang terbaik dan di mana pun saya finis, itu sudah cukup bagus untuk saya.” Meskipun tantangan besar menantinya dalam balapan panjang yang akan datang, dengan dua kali lipat jumlah lap dan cuaca panas, Ogura merasa siap menghadapi semua tantangan yang ada.

Performa luar biasa Ogura di Sprint Race bukan hanya memukau penonton, tetapi juga membuat banyak pihak melihat potensi besar yang dimilikinya. Pembalap VR46, Franco Morbidelli, bahkan menyebut Ogura sebagai “MVP balapan”, memberikan pujian atas ketangguhan dan keahlian balap yang ditunjukkan oleh rookie asal Jepang ini. Dengan sikap rendah hati dan dedikasi yang tinggi, Ogura tampaknya siap menembus persaingan sengit di MotoGP dan membuktikan bahwa ia bukan hanya sekadar debutan, tetapi pembalap yang patut diperhitungkan di masa depan.

Marquez Akhiri Tes Pramusim Terpanjang dengan Kecepatan yang Mengesankan

Marc Marquez tampaknya siap menghadapi tantangan besar pada debutnya sebagai pembalap pabrikan Ducati di MotoGP 2025. Tanggal 2 Maret mendatang, Marquez akan menjalani balapan perdana di Grand Prix Thailand, sebuah kesempatan besar baginya untuk meraih kemenangan. Melihat persiapan pramusim yang solid, Marquez memiliki peluang kuat untuk bersaing di depan.

Pada hari terakhir pengujian di Sepang, Marquez menjalani simulasi balapan singkat yang mencatatkan waktu lap luar biasa, cukup untuk memenangkan sprint GP Malaysia 2024. Pada saat yang bersamaan, saudaranya, Alex Marquez, juga melakukan simulasi dengan kecepatan sedikit lebih cepat. Namun, titik klimaks dari persiapan pramusim terjadi di Buriram, Thailand, pada 13 Februari 2025, di mana Marc mengakhiri sesi tes dengan simulasi balapan panjang.

Dalam simulasi tersebut, Marquez menghabiskan 23 lap tanpa henti, mencatatkan catatan waktu yang sangat konsisten. Selama balapan tersebut, waktu terbaik Marc tercatat pada 1:29,811 dan waktu terburuknya tetap terjaga di bawah 1:31, menunjukkan ketangguhan dan konsistensinya. Bahkan, di 11 lap pertama, ia mencatatkan waktu 1:30 rendah hingga medium, menandakan persiapan matang menjelang balapan sesungguhnya.

Meski cuaca yang hujan pada balapan sebelumnya di Buriram membuat data dari tahun lalu kurang relevan, performa Marquez di sesi sebelumnya menunjukkan bahwa ia siap bersaing untuk posisi podium. Bahkan, di dalam setengah balapan pada 13 lap (sebelumnya sprint), waktu terbaiknya adalah 1:29,820, yang hanya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan catatan tercepat yang dicatat oleh Enea Bastianini (1:29,6) dan Jorge Martin (1:29,5).

Marquez sendiri mengakui bahwa Francesco “Pecco” Bagnaia adalah favorit untuk menang, namun dia tetap optimis berada di posisi kedua. “Saya bukan favorit untuk menang di sini; Pecco yang favorit, saya yang kedua,” ungkap Marquez. Namun, mengingat performanya yang mengesankan dalam pramusim, Marquez mungkin memiliki peluang lebih besar untuk menantang Bagnaia dan pembalap lainnya di Thailand.

Simulasi balapan Marquez di hari terakhir pramusim menunjukkan bahwa kecepatan balapan dalam jarak jauh tetap stabil, dengan 23 putaran yang dilakukan secara berturut-turut dan total lebih dari 36 putaran pada sore hari. Dalam sesi pagi, Marquez berhasil menorehkan waktu terbaik 1:28,855, menunjukkan kesiapan fisik dan mental yang sangat baik. Kecepatan tersebut hampir sebanding dengan Pecco Bagnaia, yang meskipun tidak melakukan simulasi balapan panjang, tetap mencatatkan waktu 1:29,378 dalam lap terbaiknya.

Bersama dengan Marco Bezzecchi dan Joan Mir, yang juga menunjukkan performa solid dalam sesi tes pramusim, Marquez berpotensi untuk meraih kemenangan pertama musim ini di GP Thailand. Semua mata akan tertuju pada kemampuan Marc untuk menandingi pembalap top lainnya, termasuk Bagnaia, di sirkuit yang sama pada 2 Maret mendatang.

Ducati Tunjuk Marco Rigamonti Sebagai Kepala Kru Marquez, Apa yang Baru?

Marc Marquez, sang juara dunia MotoGP, memasuki babak baru dalam kariernya pada musim 2025. Setelah berpisah dengan Santi Hernandez yang telah mendampinginya selama 13 tahun, Marquez kini akan bekerja dengan seorang kepala teknisi baru, yaitu Marco Rigamonti. Langkah ini menandai perubahan besar dalam perjalanan Marquez, yang sebelumnya bersama Honda selama lebih dari satu dekade, kini bergabung dengan tim pabrikan Ducati.

Rigamonti bukanlah nama baru di dunia MotoGP. Berpengalaman luas, ia pertama kali memasuki Kejuaraan Dunia pada tahun 2009 bersama Pramac Ducati, di mana ia mulai bekerja dengan pembalap Niccolo Canepa. Seiring berjalannya waktu, Rigamonti memperlihatkan kemampuannya dengan mendampingi sejumlah pembalap top, mulai dari Aleix Espargaro, Randy De Puniet, hingga Andrea Iannone, dengan berbagai hasil signifikan sepanjang kariernya.

Perjalanan profesional Rigamonti benar-benar melejit saat bekerja bersama Iannone di tim pabrikan Ducati pada tahun 2015, di mana keduanya meraih podium bergengsi, termasuk kemenangan pertama Ducati di MotoGP di Austria pada 2016. Kerjasama ini berlanjut hingga 2017, ketika Iannone pindah ke Suzuki, dan Rigamonti mengikuti langkahnya ke tim Jepang. Di sana, mereka terus menunjukkan hasil positif, termasuk podium di Australia 2018.

Tidak hanya dengan Iannone, Rigamonti juga berhasil membawa Johann Zarco meraih podium podium besar setelah bergabung kembali dengan Ducati pada 2020 di tim Avintia, dan terus bekerja dengan pembalap asal Prancis tersebut pada 2021-2022, meskipun kemenangan tetap menjadi tantangan. Pada 2023, Rigamonti kembali berkolaborasi dengan Enea Bastianini, yang baru bergabung dengan tim pabrikan Ducati, di mana mereka meraih sejumlah kemenangan dan podium penting.

Kini, bersama Marquez, Rigamonti menjadi bagian dari tim pabrikan Ducati yang ambisius. Ducati ingin mempertahankan teknisi berpengalaman ini untuk bekerja dengan Marquez, yang tentunya diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan pada persaingan gelar juara dunia MotoGP. Dengan Marco Rigamonti di tim Marquez, Ducati berharap dapat menciptakan sinergi yang menguntungkan dan mendorong prestasi lebih tinggi.

Sebagai bagian dari kru Marquez, Rigamonti akan bekerja bersama sejumlah teknisi berbakat lainnya, termasuk Mattia Sereni (insinyur elektronik dan telemetri), Michele Ducoli (kepala mekanik), serta beberapa mekanik berpengalaman yang siap mendukung upaya Marquez dalam meraih kesuksesan di MotoGP 2025.

Bersama Ducati, Marquez kini memasuki babak baru yang penuh tantangan dan harapan. Dengan tambahan Rigamonti sebagai kepala kru, tim pabrikan Ducati semakin berpotensi menjadi pesaing utama dalam perebutan gelar juara dunia, menjadikan musim 2025 sebagai musim yang sangat menarik untuk diikuti.

Rivola Klaim Martin Tak Lakukan Kesalahan yang Berujung Insiden

Awal yang kurang menguntungkan dialami Aprilia dalam tes pramusim MotoGP 2025. Jorge Martin, rekrutan anyar tim asal Noale itu, mengalami kecelakaan di lap kelima pada hari pertama tes resmi di Sirkuit Sepang. Insiden tersebut membuatnya harus menjalani operasi akibat patah tulang di tangan dan kaki, yang berpotensi menghambat persiapannya menjelang musim baru.

Kecelakaan Aneh yang Menjadi Sorotan

Kecelakaan yang dialami Martin terbilang aneh karena terjadi di Tikungan 2, salah satu tikungan paling lambat di Sirkuit Sepang. Namun, motor justru melontarkan sang pembalap ke depan, sesuatu yang jarang terjadi dalam MotoGP modern. Yang lebih mengherankan, ini adalah insiden kedua yang dialami Martin dalam waktu singkat.

Sebelumnya, ia juga terjatuh di Tikungan 1, namun berhasil kembali ke pit tanpa mengalami cedera serius. Setelah keluar dari pit dan kembali ke trek, ia justru mengalami kecelakaan fatal yang membuatnya harus dilarikan ke rumah sakit.

Aprilia Menyoroti Ban sebagai Penyebab

CEO Aprilia, Massimo Rivola, menyesalkan insiden tersebut dan menyebutkan bahwa data telemetri menunjukkan tidak ada kesalahan dari Martin maupun motor RS-GP. Ia pun menyoroti kemungkinan adanya masalah pada ban yang digunakan.

“Kecelakaan ini tidak masuk akal karena suhu ban sudah berada di level yang ideal. Jorge tidak melakukan kesalahan, dan tidak ada masalah teknis pada motor. Data menunjukkan bahwa ia tidak menginjak gas secara berlebihan dan sistem kontrol traksi bekerja dengan baik,” ujar Rivola, Rabu (5/2/2025).

Lebih lanjut, ia meminta Michelin untuk menjelaskan lebih detail mengenai kondisi ban yang digunakan Martin saat kecelakaan terjadi. “Yang saya tanyakan kepada Michelin adalah sejarah ban tersebut. Apakah itu ban baru atau sudah dipakai sebelumnya saat shakedown?” tambah mantan eksekutif Ferrari F1 itu.

Akankah Martin Siap untuk Balapan Perdana?

Saat ini, Martin telah kembali ke Spanyol untuk menjalani operasi. Proses pemulihannya belum dapat dipastikan, namun Rivola tetap optimis bahwa sang pembalap bisa kembali membalap di seri pembuka musim ini, Grand Prix Thailand di Sirkuit Buriram pada 2 Maret 2025.

“Saya pikir Jorge bisa kembali untuk balapan pertama. Tapi saya tidak akan terkejut jika ia mencoba untuk kembali lebih cepat, mungkin di tes pramusim Thailand pada 12-13 Februari,” ujar Rivola.

Dengan kondisi ini, Aprilia tentu berharap Martin bisa segera pulih agar dapat bersaing di MotoGP 2025. Kehadirannya sangat dinantikan sebagai salah satu kandidat kuat dalam perebutan gelar musim ini. Namun, apakah insiden ini akan memengaruhi performanya ke depan? Semua mata kini tertuju pada perkembangan pemulihannya.

Honda Racing Ubah Identitas! Warna Merah Kini Jadi Andalan

Setelah tiga dekade bermitra dengan Repsol, Honda Racing Corporation (HRC) akhirnya memutuskan untuk mengakhiri kolaborasi bersejarah tersebut. Sebagai gantinya, tim akan mengusung warna merah, putih, dan biru khas HRC, dengan Castrol sebagai sponsor utama.

Peluncuran Tim Honda HRC Castrol di Indonesia

Honda secara resmi meluncurkan proyek MotoGP 2025 pada Sabtu (1/2/2025) di Astra Honda Motor Safety Riding and Training Centre (AHM-SRTC) Deltamas. Indonesia dipilih sebagai lokasi peluncuran karena merupakan salah satu pasar terbesar bagi Honda, dengan catatan penjualan sepeda motor mencapai 40 persen dari total global.

Keputusan ini juga mencerminkan strategi Honda dalam memperkuat posisinya di wilayah Asia, berbeda dengan pabrikan lain seperti Ducati, Aprilia, dan KTM, yang memiliki volume penjualan lebih kecil dan menghadapi tantangan ekonomi.

Pada peluncuran ini, Honda memperkenalkan motor balap terbaru mereka, RC213V, yang kini tampil dalam warna biru, merah, dan putih, menggantikan skema warna oranye khas Repsol. Logo Castrol kini menempati bagian bawah motor, menggantikan posisi Repsol yang selama bertahun-tahun mendominasi desain Honda di MotoGP.

Kemitraan dengan Repsol yang dimulai sejak era 500cc pada 1995, resmi berakhir setelah kepergian Marc Marquez, yang juga menandai berkurangnya kontribusi Repsol dalam proyek ini.

Susunan Pembalap dan Harapan Honda di Musim 2025

Honda tetap mempertahankan Joan Mir dan Luca Marini sebagai pembalap utama, meskipun hasil mereka di musim sebelumnya kurang memuaskan. Sementara itu, Aleix Espargaro bergabung sebagai bagian dari tim penguji, memberikan pengalaman tambahan bagi proyek pengembangan motor Honda.

Seragam pembalap juga mengalami perubahan signifikan, kini menampilkan warna khas HRC tanpa nuansa oranye yang sebelumnya identik dengan Repsol. Castrol menjadi satu-satunya sponsor utama yang muncul di motor dan kostum tim.

Presiden HRC, Koji Watanabe, menyampaikan optimisme tinggi terhadap kerja sama ini.

“Semua pihak bekerja keras untuk meraih kesuksesan di MotoGP 2025. Kami harus tetap fokus dan terus berusaha. Dengan Joan Mir dan Luca Marini, kami memiliki dua pembalap bertalenta yang akan membantu kami kembali ke puncak. Balapan adalah inti dari Honda, dan saya yakin kami akan kembali meraih kejayaan musim ini.”

Honda sendiri memiliki catatan luar biasa di MotoGP, dengan torehan:
25 gelar juara dunia konstruktor
21 gelar juara dunia pembalap
313 kemenangan di kelas utama

Musim 2025 menjadi langkah awal bagi Honda untuk kembali mendominasi kejuaraan setelah beberapa tahun mengalami penurunan performa.

Kolaborasi dengan Castrol: Teknologi Pelumas Terdepan di MotoGP

Kemitraan baru dengan Castrol, yang merupakan bagian dari grup bp, membawa dimensi teknis tambahan bagi Honda. Selain sebagai sponsor utama, Castrol akan menyediakan pelumas, bahan bakar, serta dukungan teknis, dengan mengembangkan teknologi pelumas dalam kondisi balap ekstrem.

Honda HRC Menyapa Komunitas PCX di Indonesia

Sebelum peluncuran resmi tim MotoGP 2025, dua pembalap Honda, Luca Marini dan Joan Mir, bersama para pebalap muda Indonesia dari Astra Honda Racing Team, menyapa komunitas pecinta sepeda motor di Indonesia.

Mereka bertemu dengan 500 anggota komunitas Honda PCX dari 25 klub di Jakarta dan Jawa Barat, yang sebelumnya melakukan touring di Jakarta dan Bandung. Acara ini menjadi ajang untuk mempererat hubungan antara Honda dengan para penggunanya di Indonesia.

Tak hanya itu, Marini dan Mir juga mengunjungi pabrik AHM Plant, di mana mereka berinteraksi langsung dengan 700 karyawan Honda.

Sebagai bagian dari rangkaian acara, kedua pembalap Honda ini bahkan mencoba balapan menggunakan becak dan bermain sepak bola bersama anak-anak, menciptakan momen unik yang semakin mendekatkan mereka dengan para penggemar di Indonesia.

Dengan kerja sama baru antara Honda dan Castrol, musim MotoGP 2025 akan menjadi titik balik bagi tim ini dalam upaya mereka kembali ke jalur kemenangan. Akankah Honda HRC Castrol mampu mengembalikan kejayaan mereka di MotoGP? Kita tunggu aksinya di lintasan! 🚀🏍️🔥