Tag Archives: Liga Inggris

Musim Terakhir Doku Beri Assist untuk De Bruyne di Man City

Jeremy Doku merasa bahagia bisa menyumbang assist untuk Kevin De Bruyne dalam pertandingan Manchester City melawan Wolverhampton. Momen ini terasa spesial karena kemungkinan besar tidak akan terulang musim depan.

Manchester City berhasil mengalahkan Wolverhampton Wanderers dengan skor tipis 1-0 di Stadion Etihad dalam lanjutan Liga Inggris, Sabtu (3/5/2025) dini hari WIB. Gol kemenangan The Citizens dicetak oleh Kevin De Bruyne.

Gol tersebut lahir dari aksi individu Doku di sisi kiri lapangan. Ia mengirimkan umpan tarik yang langsung dimanfaatkan oleh De Bruyne menjadi gol.

Musim depan, Doku kemungkinan besar tidak akan lagi bisa menyuplai assist kepada De Bruyne di level klub. Hal ini dikarenakan sang gelandang akan meninggalkan Manchester City.

Kevin De Bruyne dipastikan tak akan memperpanjang kontraknya yang berakhir di penghujung musim ini. Pemain berusia 33 tahun itu akan mengakhiri masa baktinya yang telah berlangsung satu dekade bersama City.

Doku menyatakan rasa senangnya masih bisa bekerja sama dengan De Bruyne di lapangan, meskipun ia menyadari kebersamaan mereka di level klub segera berakhir.

Meski begitu, Doku tetap bersyukur karena mereka masih akan bermain bersama di Timnas Belgia.

“Syukurnya, saya masih bisa bermain dengannya di tim nasional. Semua orang tahu kualitas luar biasa yang dimiliki Kevin. Hari ini pun dia kembali membuktikannya,” ujar Doku dikutip dari laman resmi Man City.

“Saya melihat dia dalam posisi bebas dan saya senang bisa mengirimkan assist untuknya. Itu momen yang menyenangkan,” tambahnya.

Arsenal Terancam Disalip Newcastle, Arteta: Saatnya Kembali Menang

Arsenal kini mulai merasakan tekanan dari Newcastle United di Premier League. Mikel Arteta menegaskan bahwa fokus utama timnya adalah kembali meraih kemenangan.

Dua hasil imbang dalam pertandingan terakhir memperlambat laju Arsenal. Setelah ditahan imbang oleh Everton dan Brentford, Arsenal yang semula berada di posisi kedua kini hanya unggul empat poin dari Newcastle United yang berada di posisi ketiga.

Mengingat Newcastle yang sedang berada dalam performa apik dengan lima kemenangan beruntun, ancaman terdepak dari posisi kedua semakin nyata bagi Arsenal. Laga tandang ke Ipswich Town pada Minggu (20/4/2025) malam WIB diharapkan bisa menjadi titik balik mereka.

“Fokus kami sekarang adalah meraih kemenangan di Premier League. Kami sebelumnya berada di posisi yang lebih baik, tapi dua hasil imbang terakhir telah mengubah situasi secara signifikan,” ujar Mikel Arteta.

Arteta juga mengakui performa impresif Newcastle saat ini serta gaya permainan yang mereka tunjukkan. “Kami perlu meningkatkan kinerja tim dan segera kembali meraih kemenangan,” tambah Arteta, seperti yang dilaporkan oleh BBC.

Di sisi lain, Newcastle United akan menghadapi ujian berat melawan Aston Villa, yang tengah berjuang untuk memperebutkan tempat di zona Liga Champions. Villa yang berada di posisi ketujuh hanya terpaut satu poin dari posisi kelima, yang merupakan batas zona Liga Champions Inggris musim ini.

Pesta Gol di St James’ Park: Newcastle Libas Palace 5-0 dan Naik ke Tiga Besar

Newcastle United tampil menggila saat menjamu Crystal Palace di St James’ Park dan sukses mencatat kemenangan telak 5-0 dalam lanjutan Liga Inggris yang berlangsung Kamis dini hari WIB. Hasil ini membawa The Magpies merangsek ke posisi ketiga klasemen sementara dengan perolehan 59 poin, menggusur Nottingham Forest yang harus puas turun ke posisi keempat. Di sisi lain, kekalahan ini menjadi yang kedua berturut-turut bagi Crystal Palace, yang tetap tertahan di peringkat ke-12 dengan koleksi 43 poin.

Meski Alexander Isak sempat melewatkan dua peluang emas di awal laga, Newcastle akhirnya membuka keunggulan pada menit ke-14 melalui sontekan cermat Jacob Murphy dari sudut sempit. Palace sempat mendapat peluang emas lewat titik penalti setelah Nick Pope melanggar Chris Richards, namun eksekusi Eberechi Eze berhasil digagalkan oleh Pope yang tampil sigap.

Keunggulan Newcastle bertambah pada menit ke-38 setelah Marc Guehi salah mengantisipasi umpan silang Harvey Barnes dan mencetak gol bunuh diri. Barnes kemudian mencatatkan namanya di papan skor dengan gol indah pada masa injury time babak pertama, sebelum Fabian Schar memperbesar keunggulan lewat sentuhan pada tendangan bebas Murphy. Babak pertama pun ditutup dengan keunggulan empat gol tanpa balas.

Memasuki babak kedua, Isak yang sempat dibuat frustrasi akhirnya mencetak gol ke-25 musim ini lewat tembakan dari luar kotak penalti di menit ke-58. Gol tersebut menjadi penutup pesta lima gol Newcastle yang memperlihatkan dominasi total atas tamunya.

Liverpool Sambangi Asia: Tantang AC Milan di Hong Kong dan Hadapi Yokohama di Jepang

Liverpool akan menjalani tur pramusim ke Asia pada pertengahan tahun 2025 dengan dua laga persahabatan menarik yang dijadwalkan berlangsung di Hong Kong dan Jepang. Klub pemuncak klasemen sementara Liga Inggris itu akan memulai lawatannya dengan menghadapi AC Milan dalam pertandingan sepak bola pertama yang digelar di Stadion Kai Tak, stadion baru yang berkapasitas 50.000 kursi dan terletak di Hong Kong. Setelah dari Hong Kong, Liverpool akan melanjutkan tur ke Jepang untuk menantang Yokohama F. Marinos pada 30 Juli di Stadion Nissan, Yokohama, yang memiliki kapasitas lebih dari 70.000 penonton dan pernah menjadi lokasi final Piala Dunia 2002. Yokohama F. Marinos saat ini dilatih oleh Steve Holland, mantan asisten Gareth Southgate di tim nasional Inggris. Klub ini juga merupakan finalis Liga Champions Asia musim lalu, saat masih dibesut oleh eks pemain Liverpool, Harry Kewell. Sebelumnya, mereka juga pernah dilatih oleh Ange Postecoglou yang kini menangani Tottenham Hotspur. Tur pramusim ini menjadi bagian dari persiapan Liverpool menghadapi musim baru Liga Inggris yang akan dimulai pada 16 Agustus mendatang. Saat ini, The Reds masih memimpin klasemen Liga Inggris dengan raihan 73 poin dan memiliki selisih 11 poin dari Arsenal di posisi kedua. Pertandingan-pertandingan ini bukan hanya menjadi ajang pemanasan, tapi juga menunjukkan komitmen Liverpool dalam menjangkau lebih banyak pendukungnya di kawasan Asia.

Arne Slot Tetap Tenang, Mohamed Salah Diyakini Segera Bangkit dari Paceklik Gol

Pelatih Liverpool, Arne Slot, menegaskan bahwa ia tidak merasa cemas dengan penurunan performa Mohamed Salah yang belum mencetak gol maupun assist dalam empat pertandingan terakhir. Meskipun Salah gagal menyumbang kontribusi langsung dalam laga terbaru saat Liverpool tumbang 2-3 dari Fulham, Slot tetap optimis sang bintang akan segera kembali ke performa terbaiknya. “Mo akan segera kembali. Saya sama sekali tidak khawatir,” ujar Slot dalam pernyataannya.

Sebelumnya, Salah juga gagal mencatatkan nama di papan skor dalam kemenangan tipis atas Everton, kekalahan dari Newcastle United di final Piala Liga, serta saat Liverpool tersingkir dari Liga Champions oleh Paris Saint-Germain di babak 16 besar. Ketidakberdayaan Salah bukan hanya dari segi mencetak gol, tapi juga dalam memberi assist, yang berkontribusi pada catatan negatif Liverpool yang kalah dalam tiga dari empat laga terakhir.

Menariknya, performa Liverpool musim ini sangat berkorelasi dengan kontribusi Salah. Dalam 32 pertandingan di mana Salah mencetak gol atau assist, The Reds meraih 26 kemenangan dan enam hasil imbang. Slot pun menilai perhatian besar terhadap performa Salah merupakan bukti betapa luar biasanya statistik pemain asal Mesir itu. Musim ini, Salah telah mengoleksi 32 gol dan 22 assist dari total 45 laga di semua ajang, menjadikannya musim paling produktifnya bersama Liverpool.

Salah dijadwalkan kembali beraksi saat Liverpool menjamu West Ham United pada 13 April mendatang di Anfield.

Hojlund Diyakini Bisa Cetak 30 Gol Semusim Jika Lebih Adaptif

Rasmus Hojlund berpotensi menjadi mesin gol andalan Manchester United jika mampu beradaptasi lebih baik di lapangan. Mantan pemain Liga Inggris, Danny Webber, menilai bahwa dengan penyesuaian yang tepat, Hojlund bisa mencetak 25 hingga 30 gol dalam satu musim. Webber menekankan bahwa seorang penyerang harus memahami cara menemukan ruang yang menguntungkan agar lebih tajam dan kreatif dalam mencetak gol.

Menurutnya, Hojlund perlu membiasakan diri dengan pergerakan seorang striker yang efektif agar selalu berada di posisi terbaik untuk mencetak gol. Ia mencontohkan Mohamed Salah, yang selalu tahu ke mana harus bergerak ketika timnya menguasai bola. Hal serupa perlu diterapkan oleh Hojlund agar dapat memanfaatkan setiap peluang yang ada.

Dengan usianya yang masih 22 tahun, Hojlund dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi penyerang kelas dunia. Ia memiliki kecepatan dan kekuatan yang mendukungnya dalam duel satu lawan satu, serta kemampuan penyelesaian akhir yang baik dengan satu atau dua sentuhan. Namun, Webber menyarankan agar Hojlund tidak terlalu sering terlibat kontak fisik dengan bek lawan, karena hal itu dapat menguras energi dan memengaruhi ketajamannya sepanjang pertandingan.

Musim 2024-2025, Hojlund telah mencetak delapan gol dan dua assist untuk MU di semua kompetisi. Sebelum bergabung dengan timnas Denmark di UEFA Nations League, ia menyumbang satu gol ke gawang Leicester City di Liga Inggris serta satu assist dalam kemenangan 4-1 MU atas Real Sociedad di Liga Europa. Sejak bergabung pada 2023, Hojlund telah mencetak 24 gol dari 82 penampilannya bersama Setan Merah.

Pochettino Masih Menyimpan Asa Kembali ke Tottenham

Mauricio Pochettino kembali menyatakan keinginannya untuk melatih Tottenham Hotspur di masa depan. Meski kini tengah fokus dengan pekerjaannya di Amerika Serikat, ia mengakui bahwa klub asal London itu masih memiliki tempat istimewa dalam hidupnya. Dalam wawancara dengan BBC, pelatih asal Argentina ini menegaskan bahwa sejak meninggalkan Spurs pada 2019, ia selalu berharap bisa kembali suatu saat nanti.

Pochettino pertama kali menangani Tottenham pada 2014 dan sukses mengangkat performa tim menjadi pesaing serius di Liga Inggris. Puncak pencapaiannya bersama Spurs terjadi pada 2019 ketika ia membawa tim ke final Liga Champions, meski akhirnya kalah dari Liverpool. Namun, hanya empat bulan setelah pencapaian tersebut, ia dipecat oleh manajemen klub. Sejak kepergiannya, Tottenham mengalami periode sulit dengan pergantian pelatih yang cukup sering. Kendati demikian, Pochettino mengaku masih menjalin hubungan baik dengan manajemen klub hingga saat ini.

Saat ini, ia tengah fokus mempersiapkan tim nasional Amerika Serikat untuk menghadapi Piala Dunia 2026, di mana negara tersebut menjadi tuan rumah bersama Kanada dan Meksiko. Pochettino menegaskan bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk membahas kemungkinan kembali ke Spurs. Namun, ia tidak menutup peluang tersebut di masa depan. Baginya, harapan untuk kembali melatih Tottenham masih sama seperti lima atau enam tahun lalu, dan ia berharap bisa mewujudkannya suatu hari nanti.

Arteta Rekrut Sterling, Langkah Strategis atau Keputusan Berisiko?

Gary Neville, mantan pemain Manchester United, memberikan penilaian tajam terhadap langkah transfer Arsenal yang membawa Raheem Sterling pada musim panas lalu. Menurut Neville, keputusan tersebut malah berpotensi merugikan Mikel Arteta dan tim secara keseluruhan, mengingat kontribusi Sterling yang tidak sesuai ekspektasi.

Sterling, yang dipinjam dari Chelsea, hanya memberikan sedikit dampak bagi Arsenal. Meski memiliki reputasi besar di Premier League, penyerang berusia 29 tahun ini hanya mencatatkan satu assist tanpa gol dalam beberapa penampilan bersama The Gunners. Hal ini membuat Neville percaya bahwa Arsenal sesungguhnya tidak begitu menginginkan kehadiran Sterling. “Saya rasa Arsenal tidak benar-benar berencana mendatangkan Raheem Sterling. Saya pikir Arteta lebih memintanya sebagai alternatif cadangan,” ujar Neville dalam acara The Overlap bersama Sky Bet.

Keputusan untuk mendatangkan Sterling juga dikatakan memengaruhi langkah Arsenal di bursa transfer Januari. Arteta dilaporkan mengalami kesulitan dalam mencari penyerang baru karena sudah memiliki Sterling di dalam skuad. Kehadiran pemain asal Inggris ini nampaknya justru membebani rencana transfer Arsenal. Neville menjelaskan bahwa keputusan untuk mendatangkan Sterling malah membuat klub lebih berhati-hati dan enggan membuat kesalahan serupa dengan merekrut pemain yang tidak benar-benar dibutuhkan. “Mereka akhirnya mendukung keputusan Arteta, tetapi hal ini justru membuat mereka enggan mengambil risiko yang sama di bursa transfer Januari. Mereka berpikir, ‘Kami sudah memiliki Sterling, tetapi Arteta tidak benar-benar memanfaatkan dia’,” jelas Neville.

Selain itu, Arsenal baru saja merasakan kekalahan poin penting setelah bermain imbang 0-0 melawan Nottingham Forest, yang semakin menjauhkan mereka dari puncak klasemen. Kini, mereka tertinggal 13 poin dari Liverpool yang memimpin klasemen Premier League. Di tengah situasi yang sulit ini, Arteta memilih untuk fokus pada Liga Champions, di mana mereka akan menghadapi PSV Eindhoven di babak 16 besar. Meskipun kecewa dengan hasil imbang di Premier League, Arteta tetap berusaha optimis dan menilai bahwa masih banyak kesempatan yang terbuka. “Saya sangat kecewa karena tidak bisa meraih kemenangan. Namun, kami masih memiliki Liga Champions yang luar biasa di depan mata,” ujar Arteta dengan semangat. “Kami mendominasi permainan, tetapi kurang tajam dalam penyelesaian akhir dan kurang efisien,” tambahnya, mengakui bahwa Arsenal harus memperbaiki aspek tersebut untuk bisa bersaing di level tertinggi musim ini.

Manchester City Kembali Masuk Empat Besar Liga Inggris Setelah Kemenangan Atas Chelsea

Manchester City berhasil meraih kemenangan penting 3-1 atas Chelsea di Stadion Etihad, yang mengantarkan mereka kembali ke posisi empat besar klasemen Liga Inggris. Kemenangan ini menandai kebangkitan tim setelah serangkaian hasil yang kurang memuaskan sebelumnya, dan memberikan dorongan moral menjelang pertandingan-pertandingan krusial di masa mendatang.

Dalam pertandingan tersebut, Chelsea sempat unggul lebih dulu melalui gol Noni Madueke. Namun, Manchester City berhasil membalikkan keadaan dengan gol dari Josko Gvardiol, Erling Haaland, dan Phil Foden. Kemenangan ini merupakan yang kedua berturut-turut bagi City dan memperkuat posisi mereka dalam perburuan tiket Liga Champions. Ini menunjukkan bahwa tim asuhan Pep Guardiola mulai menemukan kembali bentuk permainan terbaik mereka setelah periode sulit.

Erling Haaland, penyerang andalan City, memuji kinerja timnya setelah pertandingan. Ia menyatakan bahwa meskipun mereka memulai laga dengan buruk, performa keseluruhan tim sangat baik. Hal ini mencerminkan pentingnya mentalitas tim dalam menghadapi tekanan dan beradaptasi selama pertandingan. Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa Manchester City memiliki kedalaman skuad yang cukup untuk bangkit dari ketertinggalan.

Dengan tambahan tiga poin dari kemenangan ini, Manchester City kini mengumpulkan 41 poin dan menempati posisi keempat klasemen Liga Inggris. Mereka berhasil menggeser Chelsea ke posisi keenam dengan hanya satu poin di belakang. Sementara itu, Liverpool tetap kokoh di puncak klasemen setelah mengalahkan Ipswich Town 4-1. Ini menunjukkan betapa ketatnya persaingan di papan atas Liga Inggris saat ini.

Kemenangan ini menjadi modal berharga bagi Manchester City yang akan menghadapi serangkaian pertandingan sulit di bulan depan, termasuk melawan Arsenal dan Newcastle United. Manajer Pep Guardiola menyadari bahwa setiap pertandingan akan menjadi ujian berat bagi timnya dan berharap dapat mempertahankan momentum positif ini. Ini mencerminkan pentingnya konsistensi dalam performa untuk mencapai tujuan akhir musim.

Dengan kembali masuknya Manchester City ke empat besar, harapan untuk meraih gelar juara Liga Inggris masih terbuka lebar. Diharapkan bahwa tim dapat terus mempertahankan performa baik ini dan bersiap menghadapi tantangan-tantangan yang ada di depan. Keberhasilan dalam menjaga posisi di empat besar akan menjadi langkah penting bagi City dalam upaya mereka untuk kembali bersaing di level tertinggi sepak bola Eropa.

Kaoru Mitoma Pecahkan Rekor, Jadi Pemain Jepang Dengan Gol Terbanyak Di Liga Inggris

Kaoru Mitoma mencatatkan sejarah baru dalam dunia sepak bola Jepang dengan menjadi pemain Jepang dengan gol terbanyak di Liga Inggris. Pemain berusia 27 tahun ini berhasil mencetak gol ke-15 dalam kariernya di Premier League, melampaui rekor sebelumnya yang dipegang oleh Shinji Okazaki dengan 14 gol.

Mitoma, yang bermain untuk Brighton & Hove Albion, mencapai pencapaian ini setelah tampil impresif dalam beberapa pertandingan terakhir. Gol ke-15-nya dicetak dalam pertandingan melawan Manchester United, di mana Brighton meraih kemenangan 3-1. Ini menunjukkan bahwa Mitoma tidak hanya menjadi pencetak gol, tetapi juga berkontribusi besar terhadap kesuksesan timnya di liga.

Sebelumnya, Shinji Okazaki adalah pemegang rekor pencetak gol terbanyak asal Jepang di Liga Inggris. Dengan 14 gol yang dicetak selama kariernya bersama Leicester City dan tim lainnya, Okazaki telah menjadi inspirasi bagi banyak pemain Jepang. Namun, Mitoma kini telah mengambil alih posisi tersebut, mencerminkan perkembangan pesat dalam kariernya dan potensi yang dimilikinya. Ini menunjukkan bahwa generasi baru pemain Jepang semakin mampu bersaing di level tertinggi.

Pencapaian Mitoma tidak hanya berarti bagi dirinya secara pribadi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi sepak bola Jepang secara keseluruhan. Dengan semakin banyaknya pemain Jepang yang sukses di liga-liga top Eropa, hal ini dapat meningkatkan minat dan dukungan terhadap sepak bola di negara tersebut. Ini mencerminkan bahwa sepak bola Jepang sedang mengalami kemajuan yang signifikan di panggung internasional.

Kabar tentang pencapaian Mitoma mendapat sambutan hangat dari penggemar dan media di Jepang. Banyak yang mengungkapkan kebanggaan mereka terhadap prestasi ini dan berharap agar Mitoma dapat terus berkontribusi untuk timnya serta tim nasional Jepang. Ini menunjukkan bahwa masyarakat sangat mendukung perkembangan pemain-pemain muda berbakat dari negara mereka.

Dengan pencapaian ini, semua pihak berharap agar Kaoru Mitoma dapat terus meningkatkan performanya dan mencapai lebih banyak kesuksesan di masa depan. Diharapkan bahwa prestasinya akan menginspirasi generasi baru pemain sepak bola Jepang untuk mengejar impian mereka di kancah internasional. Keberhasilan Mitoma dalam mencetak gol terbanyak akan menjadi indikator penting bagi potensi masa depan sepak bola Jepang di dunia.