Tag Archives: Sepak Bola

Alasan Mengejutkan di Balik Perubahan Gaya Rambut Lamine Yamal!

Lamine Yamal mencuri perhatian dengan penampilan baru rambutnya yang berwarna keemasan. Ternyata, keputusan untuk mengganti gaya rambut tersebut muncul karena dia sedang merasa bosan. Pemain muda Barcelona ini mengubah penampilannya saat tidak ada kegiatan yang menarik di rumah.

Barcelona baru saja meraih kemenangan di Copa del Rey setelah menundukkan Real Madrid dengan skor 3-2 dalam laga yang berlangsung selama 120 menit di Estadio de La Cartuja. Kemenangan ini membuat mereka menambah koleksi trofi mereka.

Namun, yang lebih menarik perhatian di pertandingan tersebut adalah Lamine Yamal, bukan hanya karena penampilan impresifnya di lapangan tetapi juga karena perubahan gaya rambutnya.

Yamal mengecat rambutnya dengan warna emas yang mencolok, menjadikannya berbeda dengan pemain lainnya. Bahkan, saat merayakan kemenangan, dia tampil lebih unik dengan mengenakan dua pasang kacamata.

Tampilan baru Yamal sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial, dengan beberapa penggemar yang menilai gaya rambutnya terlihat berlebihan. Rekan setimnya, Wojciech Szczesny, juga tidak ketinggalan memberikan komentar. Kiper Barcelona ini menceritakan bahwa dia sempat meminta penata rambut untuk memotong rambut Yamal, namun permintaannya itu tidak dipenuhi.

Saat ditanya tentang alasannya, Yamal mengungkapkan bahwa perubahan rambut tersebut dilakukan saat dia sedang merasa bosan dan ingin mencari cara untuk menghabiskan waktu dengan lebih menyenangkan. “Saya bosan di rumah, jadi saya memutuskan untuk mengubah penampilan demi sedikit hiburan,” kata Yamal.

Mimpi Buruk Steve Holland di Jepang: Dipecat Yokohama Setelah 11 Laga

Karier singkat Steve Holland sebagai pelatih kepala Yokohama F-Marinos berakhir pada Jumat, hanya empat bulan setelah ia diangkat sebagai manajer. Klub asal Jepang itu mengumumkan pemecatan Holland, yang sebelumnya dikenal sebagai asisten pelatih Gareth Southgate di timnas Inggris. Yokohama menyatakan bahwa Patrick Kisnorbo akan menggantikan posisi Holland sebagai manajer sementara, setelah tim gagal meraih hasil positif di bawah kepemimpinan Holland.

Meskipun memiliki banyak pengalaman, termasuk delapan tahun bersama Chelsea dan membantu timnas Inggris mencapai dua final Euro serta satu semifinal Piala Dunia, Holland tidak mampu membawa Yokohama tampil lebih baik. Sejak awal 2025, ia hanya mampu mencatatkan satu kemenangan dari 11 pertandingan di J-League, dengan lima kekalahan dan lima hasil imbang. Hal ini membuat posisi Yokohama terpuruk di urutan ke-18 dari 20 tim yang bersaing di liga.

Pemecatan Holland terjadi hanya beberapa hari sebelum laga besar melawan Al Nassr, klub yang diperkuat oleh Cristiano Ronaldo, dalam babak perempat final Liga Champions Asia. Meski Yokohama berhasil mengalahkan Shanghai Port di babak 16 besar, hasil tersebut tidak cukup untuk mempertahankan posisi Holland. Pada musim lalu, klub juga memecat manajer debutan Harry Kewell. Sekarang, Yokohama akan melawan Urawa Reds di Liga Jepang sebelum bertolak ke Arab Saudi untuk melawan Al Nassr di Liga Champions Asia.

Skandal Judi Kembali Bayangi Serie A, Nama-Nama Besar Terseret Lagi

Sandro Tonali dan Nicolo Fagioli kembali menjadi sorotan publik setelah dilaporkan masuk dalam daftar penyelidikan baru terkait aktivitas taruhan ilegal. Menurut laporan media Italia seperti ANSA dan AGI, kedua pemain itu termasuk di antara belasan pesepak bola Serie A saat ini maupun yang pernah bermain di liga tersebut yang diduga terlibat dalam praktik perjudian di platform gelap.

Nama-nama tenar lainnya yang ikut terseret antara lain Leandro Paredes dari AS Roma dan Angel Di Maria yang pernah memperkuat Juventus. Pemain Juventus saat ini, Weston McKennie dan Mattia Perin, serta Raoul Bellanova (Atalanta) dan Samuele Ricci (Torino), juga dikabarkan tengah diselidiki. Meski aktivitas perjudian mereka tidak menyasar pertandingan sepak bola, dugaan keterlibatan mereka dalam permainan poker dan taruhan olahraga ilegal cukup serius.

Kejaksaan Milan menyampaikan bahwa lima orang yang diyakini sebagai pengelola platform perjudian ilegal telah ditahan. Mereka mengoperasikan aktivitas tersebut dari sebuah toko perhiasan, dan aset senilai sekitar Rp28,8 miliar telah disita sebagai bagian dari penyidikan. Meski para pemain tidak ditahan, mereka bisa saja mendapat hukuman dari Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), yang masih mempertimbangkan proses disipliner.

Tonali sebelumnya sudah menjalani larangan bermain selama 10 bulan akibat taruhan pada laga sepak bola, termasuk pertandingan tim lamanya, AC Milan. Fagioli, yang juga dihukum tujuh bulan karena kecanduan judi, dilaporkan memiliki utang lebih dari tiga juta Euro. Meski demikian, musim ini keduanya sudah kembali bermain secara reguler untuk klub masing-masing.

Magis GBK: Indonesia Siap Patahkan Kutukan Bahrain

Tim nasional Indonesia tengah mempersiapkan diri untuk melawan Bahrain dalam pertandingan penting pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dalam lima pertemuan terakhir, skuad Garuda hanya sekali mampu menaklukkan Bahrain, tepatnya pada 10 Juli 2007 saat Piala Asia. Kemenangan 2-1 di Stadion Gelora Bung Karno kala itu menjadi momen bersejarah bagi Indonesia. Namun, setelahnya, dalam tiga pertemuan terakhir, Bahrain selalu menjadi batu sandungan bagi Indonesia, termasuk kekalahan telak 0-10 pada 2012. Kini, harapan kemenangan kembali menggantung di Stadion Gelora Bung Karno, tempat yang kerap menghadirkan magis bagi tim Garuda.

Indonesia memiliki rekor kandang yang cukup menjanjikan dalam kualifikasi kali ini. Dari tiga laga sebagai tuan rumah, tim Garuda mencatat satu kemenangan, satu hasil imbang, dan satu kekalahan. Kemenangan 2-0 atas Arab Saudi menjadi bukti bahwa Gelora Bung Karno bisa menjadi arena yang mencekam bagi tim lawan. Atmosfer luar biasa dari puluhan ribu suporter diharapkan kembali menjadi faktor penentu saat menghadapi Bahrain. Tiket pertandingan telah habis terjual, dengan sekitar 60 ribu penonton siap mendukung langsung dari tribun.

Dalam laga ini, pelatih Patrick Kluivert diperkirakan tetap menggunakan skema 3-4-3 yang fleksibel menjadi 5-4-1. Absennya Mees Hilgers dan Sandy Walsh kemungkinan akan digantikan oleh Rizki Ridho di lini pertahanan bersama Jay Idzes dan Justin Hubner. Sementara di lini serang, Ole Romeny yang tampil impresif kontra Australia, berpeluang besar menjadi starter bersama Eliano Reijnders dan Ragnar Oratmangoen. Dengan persiapan yang matang dan dukungan penuh suporter, Indonesia bertekad meraih kemenangan penting demi menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2026.

Prancis Bangkit dan Singkirkan Kroasia Lewat Drama Adu Penalti

Timnas Prancis berhasil membalikkan keadaan dan menyingkirkan Timnas Kroasia dalam laga leg kedua babak perempat final UEFA Nations League di Stadion Stade de France, Paris, Senin dini hari WIB. Prancis memastikan tempat di semifinal setelah menang melalui drama adu penalti dengan skor 5-4, seperti yang dicatat oleh UEFA. Dalam waktu normal, Prancis unggul 2-0 melalui gol Michael Olise dan Ousmane Dembele, sehingga agregat berakhir imbang 2-2 dan pertandingan harus dilanjutkan ke babak tambahan.

Pada pertandingan ini, Prancis mendominasi dengan 51 persen penguasaan bola, meskipun kedua tim sama-sama menciptakan 10 tendangan tepat sasaran. Sejak awal, Prancis langsung mengambil inisiatif menyerang, tetapi hingga babak pertama berakhir, skor tetap 0-0. Memasuki babak kedua, mereka meningkatkan intensitas serangan dan akhirnya membuka keunggulan di menit ke-52 lewat aksi individu Michael Olise yang tak mampu dihentikan lini pertahanan Kroasia.

Keunggulan Prancis bertambah setelah Ousmane Dembele mencetak gol kedua pada menit ke-80 setelah menerima umpan matang dari Olise. Skor 2-0 bertahan hingga waktu normal usai, sehingga pertandingan berlanjut ke babak tambahan. Meski terus menyerang, Prancis gagal mencetak gol tambahan dalam 30 menit babak perpanjangan waktu, dan pemenang harus ditentukan lewat adu penalti.

Pada babak adu penalti, Prancis tampil lebih tenang dan keluar sebagai pemenang dengan skor 5-4. Tiga eksekutor Kroasia, yakni Martin Baturina, Franjo Ivanovic, dan Josip Stanisic, gagal menuntaskan tugasnya, sehingga kemenangan menjadi milik Prancis. Hasil ini juga menjadi pembalasan bagi Prancis atas kekalahan 0-2 yang mereka alami di leg pertama di kandang Kroasia beberapa hari sebelumnya.

Patrick Kluivert Siapkan Rotasi Pemain Jelang Laga Penentuan Kontra Bahrain

Pelatih Tim Nasional Indonesia, Patrick Kluivert, membuka kemungkinan melakukan rotasi pemain dalam laga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa. Menurutnya, kebugaran para pemain menjadi faktor utama dalam menentukan susunan tim untuk pertandingan penting ini. Kluivert ingin memastikan timnya dalam kondisi optimal untuk meraih hasil terbaik.

Pada laga debutnya sebagai pelatih timnas Indonesia, Kluivert harus menerima kekalahan 1-5 dari Australia. Meski demikian, skuat Garuda menunjukkan keberanian dengan tampil menyerang di fase awal pertandingan. Meski tak membuahkan hasil positif, ia tidak menutup kemungkinan menerapkan strategi serupa saat menghadapi Bahrain. Kluivert menegaskan bahwa timnya akan fokus mengincar kemenangan dan mungkin akan menekan sejak awal laga demi meraih hasil maksimal.

Kekalahan dari Australia tak membuat mental para pemain terpuruk. Kluivert meyakini timnya telah melupakan hasil pahit tersebut dan kini siap memberikan performa terbaik. Ia optimistis Indonesia bisa memperoleh hasil positif melawan Bahrain. Sebelumnya, pertemuan pertama kedua tim berakhir imbang 2-2, dengan Indonesia gagal mempertahankan keunggulan setelah kebobolan di menit ke-90+9. Saat ini, Indonesia menempati peringkat keempat klasemen sementara Grup C dengan enam poin, unggul produktivitas gol atas Bahrain. Dengan format kualifikasi yang masih memberi peluang bagi tim peringkat ketiga dan keempat untuk lolos ke putaran berikutnya, laga melawan Bahrain menjadi krusial bagi asa Garuda menuju Piala Dunia 2026.

Menghadapi Atalanta, Inter Milan Fokus pada Agresivitas Serangan

Inter Milan akan menjalani tantangan besar dalam lanjutan Serie A 2024/2025 saat bertamu ke kandang Atalanta dalam laga pekan ke-29. Pertandingan ini akan berlangsung di Gewiss Stadium pada Senin, 17 Maret 2025, dengan kick-off pukul 02.45 WIB.

Fokus Inter Milan Beralih ke Serie A

Setelah sukses mengamankan tiket ke perempat final Liga Champions, Inter kini mengalihkan perhatian mereka ke kompetisi domestik. Mereka berada di posisi puncak klasemen dengan koleksi 61 poin, unggul tipis satu angka dari Napoli yang terus menempel ketat, serta hanya terpaut tiga poin dari Atalanta yang juga menjadi pesaing serius.

Pelatih Inter, Simone Inzaghi, menyadari bahwa laga ini tidak akan berjalan mudah. “Atalanta adalah tim yang sangat solid dengan performa luar biasa musim ini, baik di kompetisi domestik maupun Eropa,” ujarnya dalam konferensi pers jelang pertandingan.

Untuk memastikan kemenangan, Inter harus tampil agresif dan menunjukkan determinasi tinggi guna membawa pulang tiga poin dari Bergamo.

Tidak Bisa Hanya Mengandalkan Rekor Pertemuan

Inter memang memiliki catatan positif dalam tujuh pertemuan terakhir kontra Atalanta, termasuk kemenangan telak 4-0 di San Siro pada Agustus 2024. Namun, Inzaghi menegaskan bahwa situasi saat ini sudah jauh berbeda.

“Kami tidak bisa hanya mengacu pada pertemuan sebelumnya. Saat itu masih awal musim, bursa transfer masih terbuka, dan Atalanta masih mencari ritme terbaik mereka. Sekarang, mereka sudah jauh lebih stabil dan jadi salah satu tim paling berbahaya di liga,” jelasnya.

Atalanta telah menunjukkan perkembangan pesat sejak awal musim dan kini menjadi salah satu kandidat kuat untuk mengamankan tiket ke Liga Champions. Bahkan, mereka masih memiliki peluang untuk bersaing dalam perebutan gelar Serie A jika mampu terus meraih hasil positif.

Konsentrasi dan Efektivitas Jadi Kunci

Menurut Inzaghi, laga ini akan ditentukan oleh detail kecil dan eksekusi yang tepat di lapangan. “Kami harus tetap fokus sepanjang pertandingan dan memanfaatkan peluang sekecil apa pun. Ini akan menjadi laga yang penuh duel serta keputusan penting,” tambahnya.

Kedua tim dikenal memiliki gaya bermain menyerang dan mengandalkan lini depan yang produktif. “Baik Inter maupun Atalanta memiliki barisan penyerang tajam. Itu sebabnya, kami harus kuat dalam bertahan dan cermat dalam membaca pergerakan lawan,” lanjut Inzaghi.

Selain itu, dia juga mengingatkan anak asuhnya untuk waspada terhadap bola mati, yang bisa menjadi faktor penentu di pertandingan nanti.

Inter Tidak Ingin Terjebak dalam Situasi Sulit

Inzaghi menekankan pentingnya memulai laga dengan baik dan tidak mengulangi kesalahan dari pertandingan sebelumnya. “Dalam beberapa laga terakhir, kami sempat tertinggal karena kurangnya kesiapan sejak menit awal. Memang kami mampu bangkit, tetapi itu bukanlah skenario yang ideal,” ungkapnya.

Menghadapi Atalanta yang tengah dalam performa impresif, Inter harus memastikan mereka bermain dengan energi, agresivitas, dan determinasi penuh sejak awal. Tiga poin dari laga ini akan sangat penting bagi Nerazzurri dalam menjaga posisi mereka di puncak klasemen dan memperlebar jarak dengan para pesaing.

Akankah Inter mampu menaklukkan Atalanta di kandangnya? Atau justru tim tuan rumah yang sukses memperketat persaingan di papan atas Serie A? Semua akan terjawab dalam duel krusial yang dinantikan para penggemar sepak bola Italia ini.

5 Alasan Arsenal Harus Bersyukur Memiliki Mikel Arteta

Mikel Arteta kerap menjadi pusat perhatian karena berbagai keputusan taktisnya yang menuai perdebatan. Namun, di balik kritik yang datang, ia telah membawa perubahan besar yang berdampak positif bagi Arsenal. Sejak mengambil alih kursi kepelatihan, Arteta berhasil mengembalikan kejayaan tim, memperbaiki identitas klub, dan membawa mereka kembali ke papan atas kompetisi.

Berikut adalah lima kontribusi utama Arteta yang membuktikan bahwa Arsenal berada di jalur yang tepat untuk meraih kesuksesan lebih besar di masa depan.

1. Menghidupkan Kembali Identitas Arsenal

Sejak Arsenal meninggalkan Highbury dan bermarkas di Emirates Stadium, banyak yang menilai bahwa klub kehilangan atmosfer khasnya. Arteta datang dan membangun kembali hubungan antara pemain, tim, dan suporter.

Semangat yang ia tunjukkan di pinggir lapangan menular kepada para pemain, menciptakan tim dengan mentalitas kuat dan identitas yang lebih jelas. Perlahan, Arsenal kembali menjadi klub yang ditakuti, dengan gaya bermain yang atraktif dan semangat juang tinggi.

2. Mengembalikan Arsenal ke Liga Champions

Setelah beberapa tahun absen dari kompetisi paling elit di Eropa, Arsenal akhirnya kembali berlaga di Liga Champions di bawah kepemimpinan Arteta. Tidak hanya sekadar tampil, mereka juga menunjukkan performa impresif dengan hasil-hasil gemilang, termasuk kemenangan besar atas lawan-lawan kuat.

Keberhasilan ini menegaskan bahwa Arsenal bukan sekadar peserta, tetapi juga tim yang mampu bersaing di level tertinggi. Fakta bahwa mereka menjadi satu-satunya tim London yang masih bertahan di kompetisi ini semakin memperkuat posisi mereka sebagai kekuatan baru di Eropa.

3. Konsistensi di Papan Atas Premier League

Arsenal kini menjadi salah satu tim yang secara konsisten bersaing di papan atas Premier League. Musim lalu, mereka nyaris meraih gelar juara sebelum akhirnya harus mengakui keunggulan Manchester City.

Meski belum berhasil mengangkat trofi liga, performa Arsenal yang terus stabil membuktikan bahwa mereka telah berkembang menjadi tim yang solid dan kompetitif. Keberhasilan mereka bersaing dengan klub-klub raksasa menjadi bukti nyata bahwa proyek jangka panjang Arteta membuahkan hasil positif.

4. Mengatasi Tantangan Cedera Pemain

Dalam dunia sepak bola, cedera pemain sering kali menjadi momok yang menghambat performa tim. Arsenal juga mengalami tantangan serupa, terutama dengan beberapa pemain kunci yang harus absen dalam momen-momen penting.

Namun, strategi Arteta dalam merotasi pemain serta taktik fleksibel yang diterapkannya memungkinkan Arsenal tetap tampil kompetitif di berbagai ajang. Kedalaman skuad yang ia bangun membuat tim tetap mampu tampil maksimal meski menghadapi badai cedera.

5. Kebijakan Transfer yang Efektif

Salah satu faktor penting dalam kebangkitan Arsenal adalah kebijakan transfer pemain yang cerdas. Arteta tidak hanya merekrut pemain berbakat, tetapi juga memastikan mereka cocok dengan filosofi permainan tim.

Kehadiran Declan Rice, Jurrien Timber, dan David Raya menjadi bukti bagaimana transfer yang tepat dapat meningkatkan kualitas tim secara signifikan. Para pemain baru ini langsung memberikan dampak besar dan memperkuat berbagai lini dalam skuad.

Masa Depan Cerah Arsenal

Dengan semua pencapaian ini, Arsenal kini kembali menjadi tim yang patut diperhitungkan, baik di Inggris maupun di Eropa. Meski masih ada tantangan yang harus dihadapi, fondasi yang telah dibangun Arteta memberikan harapan besar bagi masa depan klub.

Jika tren positif ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin Arsenal akan segera kembali meraih trofi besar dan mengukuhkan diri sebagai kekuatan utama di sepak bola dunia.

Kontroversi Penalti Julian Alvarez, UEFA Tegaskan Keputusan Wasit Sudah Tepat

UEFA secara resmi mengonfirmasi bahwa keputusan untuk tidak mengesahkan gol Julian Alvarez dalam adu penalti antara Atletico Madrid melawan Real Madrid adalah benar. Atletico Madrid harus tersingkir dari Liga Champions 2024/25 setelah kalah dalam adu penalti dengan skor 4-2, usai bermain imbang 2-2 secara agregat. Dalam drama adu penalti tersebut, dua eksekutor Atletico Madrid gagal mencetak gol, salah satunya Alvarez.

Dalam pernyataan resminya, UEFA menjelaskan bahwa Alvarez melakukan sentuhan ganda pada bola saat mengeksekusi penalti, sehingga golnya dianggap tidak sah. Meskipun kontak tersebut sangat minimal, pemain asal Argentina itu menyentuh bola menggunakan kaki tumpunya sebelum benar-benar menendangnya. Sesuai dengan aturan yang tertuang dalam Laws of the Game, Law 14.1, VAR wajib memanggil wasit untuk meninjau ulang dan membatalkan gol tersebut.

Sebagai bukti, UEFA turut menyertakan rekaman video yang memperlihatkan insiden sentuhan ganda tersebut. Keputusan ini diumumkan setelah Atletico Madrid sempat mengajukan protes resmi kepada UEFA. Meski demikian, UEFA menyatakan bahwa mereka akan mempertimbangkan revisi terhadap aturan penalti terkait sentuhan ganda, terutama jika terjadi secara tidak sengaja.

UEFA berencana berdiskusi dengan FIFA serta IFAB guna mengevaluasi regulasi ini. Kasus serupa sebelumnya juga pernah terjadi di Liga Premier Inggris pada 2017, saat penalti Riyad Mahrez untuk Leicester City dibatalkan karena alasan yang sama. Dengan adanya perdebatan ini, kemungkinan perubahan aturan penalti di masa depan bisa saja terjadi.

Statistik Bicara! Siapa Lebih Unggul di Derby Madrid UCL?

Pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions akan mempertemukan dua raksasa sepak bola Spanyol, Atletico Madrid dan Real Madrid, dalam duel yang sangat krusial. Pertandingan ini dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 13 Maret 2025, pukul 03.00 WIB, di Stadion Metropolitano. Real Madrid datang dengan keunggulan agregat 2-1 setelah kemenangan tipis di Santiago Bernabeu, sementara Atletico Madrid bertekad untuk membalikkan keadaan di kandang sendiri.

Pertaruhan Bagi Atletico Madrid

Atletico Madrid tidak punya pilihan lain selain meraih kemenangan di depan pendukungnya sendiri untuk bisa melaju ke perempat final. Keunggulan agregat milik Real Madrid membuat Los Colchoneros harus berjuang keras untuk menciptakan gol dan membalikkan keadaan. Sementara itu, Real Madrid hanya membutuhkan hasil imbang untuk mengamankan tiket mereka ke fase selanjutnya, yang menjadikan laga ini semakin menegangkan.

Keunggulan Real Madrid di Leg Pertama

Pada leg pertama yang digelar di Bernabeu, Real Madrid membuka pertandingan dengan gol cepat dari Rodrygo di menit ke-4. Atletico sempat menyamakan kedudukan lewat gol Julian Alvarez, namun Brahim Diaz memastikan kemenangan 2-1 bagi Los Blancos pada menit ke-55. Dari segi statistik, Madrid unggul dalam penguasaan bola dengan 52% berbanding 48% milik Atletico. Mereka juga lebih banyak menciptakan peluang dengan 13 tembakan, 7 di antaranya mengarah tepat sasaran, dibandingkan hanya 6 tembakan dan 2 tembakan tepat sasaran dari Atletico.

Meskipun kalah tipis, Atletico Madrid tetap menunjukkan daya juang yang tinggi dan memiliki kesempatan besar untuk membalikkan keadaan, terutama saat bermain di kandang sendiri.

Rekor Kuat Atletico di Eropa

Atletico Madrid memiliki rekor impresif dalam kompetisi Eropa, terutama ketika menghadapi klub-klub Spanyol. Mereka telah meraih kemenangan dalam lima dari sembilan duel dua leg melawan tim La Liga. Di kandang, mereka tidak terkalahkan dalam lima pertandingan terakhir melawan klub Spanyol di Eropa, dengan empat di antaranya berakhir dengan kemenangan. Lini pertahanan mereka juga solid, tercatat telah menjaga clean sheet dalam enam dari sembilan laga terakhir di kompetisi Eropa.

Simeone Hadapi Tantangan Besar

Kekalahan di leg pertama memutuskan catatan sepuluh pertandingan tak terkalahkan Atletico di semua kompetisi, termasuk enam kemenangan dan empat hasil imbang. Namun, mereka kembali mengalami kekalahan mengejutkan 1-2 dari Getafe di La Liga, dengan dua gol yang tercipta di menit-menit akhir yang memperlihatkan kelemahan di lini belakang mereka. Meski begitu, Julian Alvarez tetap menjadi andalan utama dengan 22 gol di semua kompetisi musim ini, dan ketajamannya akan sangat dibutuhkan untuk merobek pertahanan Real Madrid.

Mental Juara Real Madrid

Di sisi lain, Real Madrid datang dengan mental juara yang telah teruji, khususnya di Liga Champions. Mereka memiliki sejarah panjang dalam kompetisi ini, dengan berhasil lolos dalam 49 dari 62 duel dua leg setelah menang di leg pertama. Di laga tandang, mereka telah meraih 14 kemenangan dari 34 pertandingan terakhir di Liga Champions, termasuk kemenangan atas Atalanta, Brest, dan Manchester City musim ini. Kylian Mbappe, yang sedang dalam performa terbaik dengan 15 gol dalam 15 pertandingan terakhir, menjadi ancaman utama bagi pertahanan Atletico.

Siapakah yang Akan Melangkah ke Perempat Final?

Atletico Madrid perlu tampil sempurna di kandang untuk mengatasi dominasi Real Madrid. Gol cepat dan pertahanan yang solid akan menjadi kunci kesuksesan mereka. Di sisi lain, Real Madrid akan mengandalkan pengalaman dan mentalitas juara mereka untuk mempertahankan keunggulan agregat dan melaju ke perempat final. Meskipun Atletico memiliki kekuatan di kandang, keunggulan agregat dan ketajaman pemain seperti Mbappe membuat Real Madrid sedikit lebih diunggulkan.

Stadion Metropolitano akan menjadi saksi duel sengit ini, yang akan menentukan siapa yang berhak melaju ke perempat final Liga Champions. Siapakah yang akan keluar sebagai pemenang? Laga ini dipastikan akan menjadi salah satu pertandingan yang paling dinantikan dalam babak 16 besar.