Category Archives: Berita MotoGP

https://recortesdamoda.com

MGPA Gaungkan MotoGP Mandalika di Makassar, Perkuat Ekosistem Otomotif Nasional

Mandalika Grand Prix Association (MGPA) menggelar promosi di Kota Makassar untuk memperkuat kehadiran MotoGP Indonesia yang akan berlangsung di Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, pada awal Oktober 2025. Direktur Utama MGPA, Priandi Satria, menyebut bahwa Makassar memiliki potensi besar sebagai pusat otomotif di Indonesia Timur. Dengan adanya sinergi ini, diharapkan ekosistem otomotif di Makassar semakin berkembang dan komunitas pecinta motorsport bisa lebih dekat dengan ajang balap internasional.

Priandi menegaskan bahwa Mandalika GP Hub Makassar diharapkan menjadi wadah bagi komunitas otomotif, industri lokal, dan generasi muda untuk berkontribusi dalam kemajuan motorsport nasional. Selain itu, MGPA mengapresiasi antusiasme masyarakat Makassar dalam dunia motorsport, termasuk keterlibatan marshal asal Makassar yang bertugas di Sirkuit Mandalika melalui IMI Sulawesi Selatan. Menurutnya, partisipasi aktif masyarakat akan menjadi modal penting dalam memajukan industri balap dan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global.

Ajang ini juga diharapkan mampu meningkatkan jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Indonesia, sejalan dengan visi Injourney Holding sebagai induk holding MGPA di bawah Kementerian BUMN dalam memperkuat sektor pariwisata berkelanjutan. Dengan semakin dikenalnya Sirkuit Mandalika, bukan hanya sektor olahraga yang berkembang, tetapi juga perekonomian lokal yang mendapatkan dampak positif, mulai dari perhotelan, kuliner, hingga sektor UMKM yang terlibat dalam penyelenggaraan acara.

Priandi menegaskan bahwa Sirkuit Mandalika bukan hanya milik MGPA, melainkan kebanggaan seluruh rakyat Indonesia yang harus terus dijaga dan dikembangkan. Ia pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun citra Indonesia melalui berbagai kegiatan internasional di sirkuit tersebut. Dengan dukungan masyarakat dan berbagai pihak terkait, diharapkan MotoGP Mandalika dapat menjadi ajang balap kelas dunia yang semakin dikenal dan terus berkembang setiap tahunnya.

Mario Suryo Aji Start dari Posisi Ke-13 di Moto2 Argentina 2025

Pembalap Indonesia, Mario Suryo Aji, akan memulai balapan Moto2 Argentina 2025 dari posisi ke-13 setelah berhasil menembus sesi kualifikasi kedua (Q2) di Sirkuit Termas de Rio Hondo. Meskipun sempat mengalami kesulitan di sesi latihan bebas, pembalap Idemitsu Honda Team Asia itu mampu bersaing dengan para rider papan atas dan mencatatkan waktu 1 menit 41,385 detik.

Sementara itu, pole position diamankan oleh Manuel Gonzalez dari Liqui Moly Dynavolt Intact GP dengan catatan waktu terbaik 1 menit 40,870 detik. Jake Dixon dari ELF Marc VDS Racing Team menyusul di posisi kedua dengan selisih 0,200 detik, sementara Marcos Ramirez dari American Racing Team mengamankan posisi ketiga dengan selisih 0,226 detik dari Gonzalez.

Mario menunjukkan peningkatan performa yang signifikan meskipun harus bersaing dengan nama-nama besar di kelas Moto2. Di belakangnya, terdapat Daniel Holgado dari CFMOTO Aspar Team yang mencatat waktu 1 menit 41,406 detik, sementara Tony Arbolino dari BLU CRU Pramac Yamaha Moto2 berada di posisi ke-12 dengan waktu 1 menit 41,340 detik.

Balapan Moto2 Argentina 2025 diprediksi akan berlangsung sengit, dengan persaingan ketat di barisan depan hingga tengah grid. Mario Suryo Aji diharapkan mampu tampil kompetitif dan mengamankan posisi yang lebih baik saat balapan berlangsung. Dengan dukungan tim dan pengalaman yang terus berkembang, Mario berpotensi memberikan kejutan di balapan kali ini.

Mario Aji Start dari P13 di Moto2 Argentina 2025, Siap Kejar Poin

Pembalap Indonesia, Mario Suryo Aji, akan memulai balapan Moto2 Argentina 2025 dari posisi ke-13 setelah menampilkan performa solid dalam sesi kualifikasi di Sirkuit Termas de Rio Hondo. Meski menghadapi tantangan dalam sesi latihan bebas, pembalap Idemitsu Honda Team Asia itu mampu lolos ke sesi kualifikasi kedua (Q2) dan bersaing dengan para pembalap terbaik.

Manuel Gonzalez dari Liqui Moly Dynavolt Intact GP meraih pole position dengan catatan waktu 1 menit 40,870 detik. Jake Dixon dari ELF Marc VDS Racing mencatat waktu 1 menit 41,070 detik dan harus puas di posisi kedua, diikuti oleh Marcos Ramirez dari American Racing Team yang hanya terpaut 0,226 detik dari posisi terdepan.

Mario Aji menunjukkan peningkatan performa yang signifikan dengan catatan waktu 1 menit 41,385 detik, menempatkannya di baris tengah untuk balapan utama. Ia mengungguli beberapa pembalap berpengalaman dan siap bersaing untuk meraih poin di seri ini. Balapan Moto2 Argentina diharapkan berlangsung ketat, mengingat persaingan di lintasan Termas de Rio Hondo selalu menyajikan duel menarik antara para pembalap.

Dengan hasil kualifikasi yang menjanjikan, harapan besar disematkan pada Mario Aji untuk tampil maksimal dan membawa pulang poin penting di seri Argentina. Konsistensi dan strategi balapan akan menjadi kunci bagi pembalap Indonesia ini dalam menghadapi para pesaingnya di lintasan yang menantang.

Marc Marquez Kembali ke Termas de Rio Hondo dengan Performa Gemilang

Marc Marquez kembali mengaspal di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina, setelah terakhir kali menaklukkan lintasan tersebut pada 2019 bersama Repsol Honda. Saat itu, ia meraih kemenangan dominan dengan mengungguli Valentino Rossi hingga hampir 10 detik. Musim 2019 menjadi salah satu yang terbaik dalam kariernya, dengan catatan 14 kemenangan dari 19 balapan dan rekor 420 poin dalam satu musim. Termas de Rio Hondo bukan sekadar lintasan bagi Marquez, tetapi juga tempat di mana ia mencetak sejarah dengan tiga kemenangan dan lima pole position sejak 2014. Seandainya tidak mengalami kendala pada 2015, 2017, dan 2018, jumlah kemenangannya di sirkuit ini bisa lebih banyak.

Marquez mengawali akhir pekan GP Argentina dengan impresif, mencatat waktu tercepat pada sesi latihan bebas pertama (FP1) dan menajamkan rekornya pada sesi Practice (PR) dengan waktu 1 menit 37,295 detik. Rekor ini sempat dikalahkan oleh Marco Bezzecchi, tetapi Marquez segera merebutnya kembali, menegaskan bahwa sirkuit ini masih menjadi miliknya meskipun sudah lima tahun absen di sana. Dengan Desmosedici milik Ducati, Marquez merasa nyaman dan siap bertarung untuk kemenangan keempatnya di sirkuit ini.

Persaingan ketat akan datang dari Fabio Di Giannantonio, Alex Marquez, dan Marco Bezzecchi, yang menunjukkan performa kuat dalam sesi latihan. Sementara itu, Francesco Bagnaia menghadapi tantangan berat karena belum pernah naik podium di Termas de Rio Hondo dan masih mencari setelan terbaik untuk motornya. Dengan absennya Jorge Martin akibat cedera, peluang Marquez untuk meraih kemenangan semakin terbuka. Jika ia mampu mempertahankan dominasinya, GP Argentina bisa menjadi ajang pembuktian bahwa The Baby Alien masih menjadi salah satu pembalap terbaik di MotoGP.

Duel Menegangkan dengan Bagnaia, Ogura Senang Dapat Pengalaman Berharga

Ai Ogura, pembalap muda asal Jepang, berhasil mengejutkan dunia MotoGP pada debutnya yang luar biasa di GP Thailand 2025. Dengan posisi start kelima yang sangat impresif, Ogura mampu menembus empat besar pada Sprint Race yang digelar pada Sabtu (1/3/2025) di Buriram, Thailand. Hasil ini tentu menjadi kejutan besar, mengingat ia baru saja memulai kariernya di kelas utama MotoGP setelah berkiprah selama beberapa tahun di Moto3 dan Moto2.

Pada usia 24 tahun, Ogura memasuki MotoGP setelah meraih banyak prestasi di level sebelumnya. Setelah tiga musim di Moto3 dan empat musim di Moto2, ia sukses meraih posisi runner-up di kelas menengah pada tahun 2022. Setelah pulih dari cedera tangan yang menghalanginya, ia berhasil merebut gelar juara Moto2 pada tahun 2024, gelar yang sangat didambakannya sebelum naik ke kelas utama.

Karier Ogura di dunia balap tidak berjalan mulus sesuai rencana awal. Meski telah berkompetisi bersama tim Idemitsu LCR-Honda, ia memilih untuk meninggalkan pabrikan Jepang tersebut dan bergabung dengan tim Teo Martin pada akhir 2023. Keputusan tersebut ternyata membawa hasil gemilang, mengingat tim baru ini membantu Ogura meraih gelar Moto2 pada 2024. Keputusan berani ini membuka jalan baru bagi Ogura, yang kini bergabung dengan tim Trackhouse-Aprilia, yang juga memberikan dukungan penuh dalam perjalanannya di MotoGP.

Pada balapan di Buriram, Thailand, tepatnya pada Sprint Race, Ogura merasa terkejut dengan hasil yang dicapainya. “Saya benar-benar terkejut bisa menempati posisi kelima di grid dan meraih hasil balapan yang luar biasa. Ini benar-benar sebuah kejutan,” ungkapnya dengan tulus. Salah satu kunci keberhasilannya adalah saat ia memulai balapan dari sisi luar di tikungan pertama dan berhasil menghindari jebakan pembalap lain, termasuk Jack Miller yang menekan rem terlalu cepat.

Ogura dikenal dengan gaya balapnya yang tenang, meski berada di tengah tekanan. “Ketenangan dan kealamian datang dari berkendara di belakang Bagnaia. Membalap di belakang Pecco memberikan Anda momen-momen yang sangat berkualitas,” tuturnya. Ia menekankan betapa pentingnya pembelajaran yang diperolehnya saat mengikuti Pecco Bagnaia sepanjang balapan.

Meski berada di posisi kelima pada kualifikasi, Ogura mengaku tak menduga dirinya bisa menembus posisi empat besar. “Memiliki tiga pembalap top seperti Marc Marquez, Alex Marquez, dan Francesco Bagnaia di depan saya adalah sebuah keajaiban,” ujarnya. Ia mengakui bahwa meski berada di dekat Bagnaia dalam tikungan, akselerasi pembalap Italia itu jauh lebih baik, namun pengalaman di belakang Bagnaia memberinya banyak pelajaran berharga.

Ogura pun menunjukkan rasa rendah hati dan tidak memasang ekspektasi tinggi. Ia menyatakan, “Saya tidak memasang ekspektasi tinggi, saya hanya ingin melakukan yang terbaik dan di mana pun saya finis, itu sudah cukup bagus untuk saya.” Meskipun tantangan besar menantinya dalam balapan panjang yang akan datang, dengan dua kali lipat jumlah lap dan cuaca panas, Ogura merasa siap menghadapi semua tantangan yang ada.

Performa luar biasa Ogura di Sprint Race bukan hanya memukau penonton, tetapi juga membuat banyak pihak melihat potensi besar yang dimilikinya. Pembalap VR46, Franco Morbidelli, bahkan menyebut Ogura sebagai “MVP balapan”, memberikan pujian atas ketangguhan dan keahlian balap yang ditunjukkan oleh rookie asal Jepang ini. Dengan sikap rendah hati dan dedikasi yang tinggi, Ogura tampaknya siap menembus persaingan sengit di MotoGP dan membuktikan bahwa ia bukan hanya sekadar debutan, tetapi pembalap yang patut diperhitungkan di masa depan.

Marquez Akhiri Tes Pramusim Terpanjang dengan Kecepatan yang Mengesankan

Marc Marquez tampaknya siap menghadapi tantangan besar pada debutnya sebagai pembalap pabrikan Ducati di MotoGP 2025. Tanggal 2 Maret mendatang, Marquez akan menjalani balapan perdana di Grand Prix Thailand, sebuah kesempatan besar baginya untuk meraih kemenangan. Melihat persiapan pramusim yang solid, Marquez memiliki peluang kuat untuk bersaing di depan.

Pada hari terakhir pengujian di Sepang, Marquez menjalani simulasi balapan singkat yang mencatatkan waktu lap luar biasa, cukup untuk memenangkan sprint GP Malaysia 2024. Pada saat yang bersamaan, saudaranya, Alex Marquez, juga melakukan simulasi dengan kecepatan sedikit lebih cepat. Namun, titik klimaks dari persiapan pramusim terjadi di Buriram, Thailand, pada 13 Februari 2025, di mana Marc mengakhiri sesi tes dengan simulasi balapan panjang.

Dalam simulasi tersebut, Marquez menghabiskan 23 lap tanpa henti, mencatatkan catatan waktu yang sangat konsisten. Selama balapan tersebut, waktu terbaik Marc tercatat pada 1:29,811 dan waktu terburuknya tetap terjaga di bawah 1:31, menunjukkan ketangguhan dan konsistensinya. Bahkan, di 11 lap pertama, ia mencatatkan waktu 1:30 rendah hingga medium, menandakan persiapan matang menjelang balapan sesungguhnya.

Meski cuaca yang hujan pada balapan sebelumnya di Buriram membuat data dari tahun lalu kurang relevan, performa Marquez di sesi sebelumnya menunjukkan bahwa ia siap bersaing untuk posisi podium. Bahkan, di dalam setengah balapan pada 13 lap (sebelumnya sprint), waktu terbaiknya adalah 1:29,820, yang hanya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan catatan tercepat yang dicatat oleh Enea Bastianini (1:29,6) dan Jorge Martin (1:29,5).

Marquez sendiri mengakui bahwa Francesco “Pecco” Bagnaia adalah favorit untuk menang, namun dia tetap optimis berada di posisi kedua. “Saya bukan favorit untuk menang di sini; Pecco yang favorit, saya yang kedua,” ungkap Marquez. Namun, mengingat performanya yang mengesankan dalam pramusim, Marquez mungkin memiliki peluang lebih besar untuk menantang Bagnaia dan pembalap lainnya di Thailand.

Simulasi balapan Marquez di hari terakhir pramusim menunjukkan bahwa kecepatan balapan dalam jarak jauh tetap stabil, dengan 23 putaran yang dilakukan secara berturut-turut dan total lebih dari 36 putaran pada sore hari. Dalam sesi pagi, Marquez berhasil menorehkan waktu terbaik 1:28,855, menunjukkan kesiapan fisik dan mental yang sangat baik. Kecepatan tersebut hampir sebanding dengan Pecco Bagnaia, yang meskipun tidak melakukan simulasi balapan panjang, tetap mencatatkan waktu 1:29,378 dalam lap terbaiknya.

Bersama dengan Marco Bezzecchi dan Joan Mir, yang juga menunjukkan performa solid dalam sesi tes pramusim, Marquez berpotensi untuk meraih kemenangan pertama musim ini di GP Thailand. Semua mata akan tertuju pada kemampuan Marc untuk menandingi pembalap top lainnya, termasuk Bagnaia, di sirkuit yang sama pada 2 Maret mendatang.

Ducati Tunjuk Marco Rigamonti Sebagai Kepala Kru Marquez, Apa yang Baru?

Marc Marquez, sang juara dunia MotoGP, memasuki babak baru dalam kariernya pada musim 2025. Setelah berpisah dengan Santi Hernandez yang telah mendampinginya selama 13 tahun, Marquez kini akan bekerja dengan seorang kepala teknisi baru, yaitu Marco Rigamonti. Langkah ini menandai perubahan besar dalam perjalanan Marquez, yang sebelumnya bersama Honda selama lebih dari satu dekade, kini bergabung dengan tim pabrikan Ducati.

Rigamonti bukanlah nama baru di dunia MotoGP. Berpengalaman luas, ia pertama kali memasuki Kejuaraan Dunia pada tahun 2009 bersama Pramac Ducati, di mana ia mulai bekerja dengan pembalap Niccolo Canepa. Seiring berjalannya waktu, Rigamonti memperlihatkan kemampuannya dengan mendampingi sejumlah pembalap top, mulai dari Aleix Espargaro, Randy De Puniet, hingga Andrea Iannone, dengan berbagai hasil signifikan sepanjang kariernya.

Perjalanan profesional Rigamonti benar-benar melejit saat bekerja bersama Iannone di tim pabrikan Ducati pada tahun 2015, di mana keduanya meraih podium bergengsi, termasuk kemenangan pertama Ducati di MotoGP di Austria pada 2016. Kerjasama ini berlanjut hingga 2017, ketika Iannone pindah ke Suzuki, dan Rigamonti mengikuti langkahnya ke tim Jepang. Di sana, mereka terus menunjukkan hasil positif, termasuk podium di Australia 2018.

Tidak hanya dengan Iannone, Rigamonti juga berhasil membawa Johann Zarco meraih podium podium besar setelah bergabung kembali dengan Ducati pada 2020 di tim Avintia, dan terus bekerja dengan pembalap asal Prancis tersebut pada 2021-2022, meskipun kemenangan tetap menjadi tantangan. Pada 2023, Rigamonti kembali berkolaborasi dengan Enea Bastianini, yang baru bergabung dengan tim pabrikan Ducati, di mana mereka meraih sejumlah kemenangan dan podium penting.

Kini, bersama Marquez, Rigamonti menjadi bagian dari tim pabrikan Ducati yang ambisius. Ducati ingin mempertahankan teknisi berpengalaman ini untuk bekerja dengan Marquez, yang tentunya diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan pada persaingan gelar juara dunia MotoGP. Dengan Marco Rigamonti di tim Marquez, Ducati berharap dapat menciptakan sinergi yang menguntungkan dan mendorong prestasi lebih tinggi.

Sebagai bagian dari kru Marquez, Rigamonti akan bekerja bersama sejumlah teknisi berbakat lainnya, termasuk Mattia Sereni (insinyur elektronik dan telemetri), Michele Ducoli (kepala mekanik), serta beberapa mekanik berpengalaman yang siap mendukung upaya Marquez dalam meraih kesuksesan di MotoGP 2025.

Bersama Ducati, Marquez kini memasuki babak baru yang penuh tantangan dan harapan. Dengan tambahan Rigamonti sebagai kepala kru, tim pabrikan Ducati semakin berpotensi menjadi pesaing utama dalam perebutan gelar juara dunia, menjadikan musim 2025 sebagai musim yang sangat menarik untuk diikuti.

Rivola Klaim Martin Tak Lakukan Kesalahan yang Berujung Insiden

Awal yang kurang menguntungkan dialami Aprilia dalam tes pramusim MotoGP 2025. Jorge Martin, rekrutan anyar tim asal Noale itu, mengalami kecelakaan di lap kelima pada hari pertama tes resmi di Sirkuit Sepang. Insiden tersebut membuatnya harus menjalani operasi akibat patah tulang di tangan dan kaki, yang berpotensi menghambat persiapannya menjelang musim baru.

Kecelakaan Aneh yang Menjadi Sorotan

Kecelakaan yang dialami Martin terbilang aneh karena terjadi di Tikungan 2, salah satu tikungan paling lambat di Sirkuit Sepang. Namun, motor justru melontarkan sang pembalap ke depan, sesuatu yang jarang terjadi dalam MotoGP modern. Yang lebih mengherankan, ini adalah insiden kedua yang dialami Martin dalam waktu singkat.

Sebelumnya, ia juga terjatuh di Tikungan 1, namun berhasil kembali ke pit tanpa mengalami cedera serius. Setelah keluar dari pit dan kembali ke trek, ia justru mengalami kecelakaan fatal yang membuatnya harus dilarikan ke rumah sakit.

Aprilia Menyoroti Ban sebagai Penyebab

CEO Aprilia, Massimo Rivola, menyesalkan insiden tersebut dan menyebutkan bahwa data telemetri menunjukkan tidak ada kesalahan dari Martin maupun motor RS-GP. Ia pun menyoroti kemungkinan adanya masalah pada ban yang digunakan.

“Kecelakaan ini tidak masuk akal karena suhu ban sudah berada di level yang ideal. Jorge tidak melakukan kesalahan, dan tidak ada masalah teknis pada motor. Data menunjukkan bahwa ia tidak menginjak gas secara berlebihan dan sistem kontrol traksi bekerja dengan baik,” ujar Rivola, Rabu (5/2/2025).

Lebih lanjut, ia meminta Michelin untuk menjelaskan lebih detail mengenai kondisi ban yang digunakan Martin saat kecelakaan terjadi. “Yang saya tanyakan kepada Michelin adalah sejarah ban tersebut. Apakah itu ban baru atau sudah dipakai sebelumnya saat shakedown?” tambah mantan eksekutif Ferrari F1 itu.

Akankah Martin Siap untuk Balapan Perdana?

Saat ini, Martin telah kembali ke Spanyol untuk menjalani operasi. Proses pemulihannya belum dapat dipastikan, namun Rivola tetap optimis bahwa sang pembalap bisa kembali membalap di seri pembuka musim ini, Grand Prix Thailand di Sirkuit Buriram pada 2 Maret 2025.

“Saya pikir Jorge bisa kembali untuk balapan pertama. Tapi saya tidak akan terkejut jika ia mencoba untuk kembali lebih cepat, mungkin di tes pramusim Thailand pada 12-13 Februari,” ujar Rivola.

Dengan kondisi ini, Aprilia tentu berharap Martin bisa segera pulih agar dapat bersaing di MotoGP 2025. Kehadirannya sangat dinantikan sebagai salah satu kandidat kuat dalam perebutan gelar musim ini. Namun, apakah insiden ini akan memengaruhi performanya ke depan? Semua mata kini tertuju pada perkembangan pemulihannya.

Honda Racing Ubah Identitas! Warna Merah Kini Jadi Andalan

Setelah tiga dekade bermitra dengan Repsol, Honda Racing Corporation (HRC) akhirnya memutuskan untuk mengakhiri kolaborasi bersejarah tersebut. Sebagai gantinya, tim akan mengusung warna merah, putih, dan biru khas HRC, dengan Castrol sebagai sponsor utama.

Peluncuran Tim Honda HRC Castrol di Indonesia

Honda secara resmi meluncurkan proyek MotoGP 2025 pada Sabtu (1/2/2025) di Astra Honda Motor Safety Riding and Training Centre (AHM-SRTC) Deltamas. Indonesia dipilih sebagai lokasi peluncuran karena merupakan salah satu pasar terbesar bagi Honda, dengan catatan penjualan sepeda motor mencapai 40 persen dari total global.

Keputusan ini juga mencerminkan strategi Honda dalam memperkuat posisinya di wilayah Asia, berbeda dengan pabrikan lain seperti Ducati, Aprilia, dan KTM, yang memiliki volume penjualan lebih kecil dan menghadapi tantangan ekonomi.

Pada peluncuran ini, Honda memperkenalkan motor balap terbaru mereka, RC213V, yang kini tampil dalam warna biru, merah, dan putih, menggantikan skema warna oranye khas Repsol. Logo Castrol kini menempati bagian bawah motor, menggantikan posisi Repsol yang selama bertahun-tahun mendominasi desain Honda di MotoGP.

Kemitraan dengan Repsol yang dimulai sejak era 500cc pada 1995, resmi berakhir setelah kepergian Marc Marquez, yang juga menandai berkurangnya kontribusi Repsol dalam proyek ini.

Susunan Pembalap dan Harapan Honda di Musim 2025

Honda tetap mempertahankan Joan Mir dan Luca Marini sebagai pembalap utama, meskipun hasil mereka di musim sebelumnya kurang memuaskan. Sementara itu, Aleix Espargaro bergabung sebagai bagian dari tim penguji, memberikan pengalaman tambahan bagi proyek pengembangan motor Honda.

Seragam pembalap juga mengalami perubahan signifikan, kini menampilkan warna khas HRC tanpa nuansa oranye yang sebelumnya identik dengan Repsol. Castrol menjadi satu-satunya sponsor utama yang muncul di motor dan kostum tim.

Presiden HRC, Koji Watanabe, menyampaikan optimisme tinggi terhadap kerja sama ini.

“Semua pihak bekerja keras untuk meraih kesuksesan di MotoGP 2025. Kami harus tetap fokus dan terus berusaha. Dengan Joan Mir dan Luca Marini, kami memiliki dua pembalap bertalenta yang akan membantu kami kembali ke puncak. Balapan adalah inti dari Honda, dan saya yakin kami akan kembali meraih kejayaan musim ini.”

Honda sendiri memiliki catatan luar biasa di MotoGP, dengan torehan:
25 gelar juara dunia konstruktor
21 gelar juara dunia pembalap
313 kemenangan di kelas utama

Musim 2025 menjadi langkah awal bagi Honda untuk kembali mendominasi kejuaraan setelah beberapa tahun mengalami penurunan performa.

Kolaborasi dengan Castrol: Teknologi Pelumas Terdepan di MotoGP

Kemitraan baru dengan Castrol, yang merupakan bagian dari grup bp, membawa dimensi teknis tambahan bagi Honda. Selain sebagai sponsor utama, Castrol akan menyediakan pelumas, bahan bakar, serta dukungan teknis, dengan mengembangkan teknologi pelumas dalam kondisi balap ekstrem.

Honda HRC Menyapa Komunitas PCX di Indonesia

Sebelum peluncuran resmi tim MotoGP 2025, dua pembalap Honda, Luca Marini dan Joan Mir, bersama para pebalap muda Indonesia dari Astra Honda Racing Team, menyapa komunitas pecinta sepeda motor di Indonesia.

Mereka bertemu dengan 500 anggota komunitas Honda PCX dari 25 klub di Jakarta dan Jawa Barat, yang sebelumnya melakukan touring di Jakarta dan Bandung. Acara ini menjadi ajang untuk mempererat hubungan antara Honda dengan para penggunanya di Indonesia.

Tak hanya itu, Marini dan Mir juga mengunjungi pabrik AHM Plant, di mana mereka berinteraksi langsung dengan 700 karyawan Honda.

Sebagai bagian dari rangkaian acara, kedua pembalap Honda ini bahkan mencoba balapan menggunakan becak dan bermain sepak bola bersama anak-anak, menciptakan momen unik yang semakin mendekatkan mereka dengan para penggemar di Indonesia.

Dengan kerja sama baru antara Honda dan Castrol, musim MotoGP 2025 akan menjadi titik balik bagi tim ini dalam upaya mereka kembali ke jalur kemenangan. Akankah Honda HRC Castrol mampu mengembalikan kejayaan mereka di MotoGP? Kita tunggu aksinya di lintasan! 🚀🏍️🔥

Morbidelli Bertekad Kembali ke Podium, Fokus Raih Kemenangan dan Podium di Musim 2025

Franco Morbidelli, yang memasuki musim pertamanya dengan tim VR46, memiliki ambisi besar untuk kembali ke level performa terbaiknya, seperti saat ia menduduki posisi kedua di klasemen MotoGP pada tahun 2020. Pembalap asal Italia itu bertekad untuk meraih kemenangan dan naik podium di musim ini.

Pada tahun sebelumnya, Morbidelli memperoleh kesempatan langka dengan bergabung dengan tim Pramac dan mengendarai motor Ducati Desmosedici GP24, yang memiliki spesifikasi setara dengan motor yang digunakan oleh Pecco Bagnaia dan Jorge Martin, namun lebih unggul dibandingkan dengan motor yang dikendarai oleh beberapa pembalap besar lainnya, termasuk Marc Marquez. Sayangnya, kecelakaan serius saat berlatih di Portimao menghalanginya untuk mengikuti dua putaran tes pramusim, yang menyebabkan Morbidelli tampil di balapan pertama dengan hampir tanpa persiapan dan beradaptasi dengan Ducati setelah lima tahun bersama Yamaha.

Meskipun musim pertama dengan Ducati kurang memuaskan, dengan posisi keempat di Indonesia sebagai hasil terbaiknya, Morbidelli tetap optimistis. Di akhir musim 2024, ia berada di peringkat kesembilan klasemen, namun merasa hasil tersebut kurang menggambarkan potensi yang sebenarnya. Ketika banyak yang meragukan kelanjutan karirnya di MotoGP, Valentino Rossi, mentor sekaligus hampir menjadi wakilnya, memberi dukungan dan menyambut Morbidelli ke dalam tim VR46, yang telah menjadi rumah baginya sejak awal karir.

Kini, dengan tekanan besar yang dihadapi oleh Fabio Di Giannantonio, rekan satu timnya yang akan mengendarai motor terbaik, Morbidelli bertekad untuk menemukan kembali performa yang membawanya ke podium pada tahun 2020, dengan tiga kemenangan dan lima kali finis di podium. Tahun 2025 akan menjadi musim penting bagi Morbidelli, karena ia akan tetap menggunakan Ducati yang sama dari musim sebelumnya, sebuah keuntungan yang diyakininya dapat membantunya beradaptasi dengan lebih baik.

Morbidelli menyatakan bahwa mempertahankan paket motor yang sama seperti tahun lalu adalah langkah positif, karena dengan begitu, ia akan menghadapi lebih sedikit ketidakpastian, terutama di awal musim. Menurutnya, meskipun Ducati akan mengurangi jumlah motornya menjadi enam dari delapan, hal itu tidak akan mengubah fokusnya untuk meraih kemenangan dan finis di posisi terdepan.

Sebagai persiapan, Morbidelli akan bergabung dengan tim VR46 Riders Academy milik Rossi di Indonesia, di mana ia akan menjalani beberapa sesi latihan di sirkuit Mandalika, berharap dapat memanfaatkan setiap keuntungan kecil yang ada untuk mencapai tujuan besar di musim mendatang.