Jakarta — Pengamat politik dan olahraga, Dr. Dedi Supriyadi, menilai bahwa Timnas Indonesia perlu melakukan kerja keras dan persiapan matang untuk bisa mengimbangi tim sepak bola Jepang di level internasional. Pernyataan ini muncul setelah Indonesia gagal meraih kemenangan dalam beberapa pertandingan persahabatan dan kualifikasi melawan Jepang. Menurut Dedi, meskipun Indonesia memiliki pemain berbakat, kualitas permainan Jepang masih jauh lebih unggul dan memiliki kedalaman tim yang lebih baik.
Dedi menjelaskan bahwa salah satu alasan mengapa Indonesia kesulitan mengimbangi Jepang adalah faktor pengalaman dan pengembangan pemain. Jepang telah lama dikenal memiliki sistem pembinaan sepak bola yang terstruktur, dari level usia dini hingga tim utama. Dengan fasilitas dan pelatihan yang lebih lengkap, Jepang mampu menghasilkan pemain-pemain yang kompetitif di kancah internasional. Sementara itu, Indonesia masih perlu meningkatkan infrastruktur serta kualitas pelatih dan akademi sepak bola.
Untuk menghadapi tim sekelas Jepang, Dedi menyarankan agar Timnas Indonesia fokus pada penguatan tim melalui latihan intensif dan penerapan strategi yang lebih matang. Keberhasilan Timnas Jepang bukan hanya karena kemampuan individu, tetapi juga karena sistem permainan tim yang solid dan taktik yang dijalankan dengan konsisten. Oleh karena itu, pelatih Indonesia diharapkan dapat lebih menggali potensi pemain dan memperbaiki kelemahan-kelemahan tim, khususnya dalam hal organisasi permainan dan transisi.
Dedi juga menekankan pentingnya dukungan masyarakat dan pihak terkait dalam mempercepat pengembangan sepak bola Indonesia. Kerja sama antara pemerintah, klub, dan federasi sepak bola Indonesia sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem sepak bola yang lebih baik. Dengan perencanaan yang lebih matang dan pendekatan jangka panjang, Indonesia dapat lebih bersaing dengan negara-negara besar, termasuk Jepang, dalam turnamen internasional mendatang.