Author Archives: Admin

https://recortesdamoda.com

Regulasi Baru F1 2026: Tantangan Besar yang Akan Mempengaruhi Musim 2025

Persaingan memperebutkan gelar juara F1 2025 diprediksi akan berjalan ketat, karena tim-tim balap tidak hanya berfokus pada musim ini tetapi juga menghadapi tantangan dalam mempersiapkan mobil untuk regulasi baru yang akan berlaku pada 2026.

Mulai 1 Januari 2025, larangan pengembangan desain mobil untuk regulasi 2026 telah resmi dicabut. Tim-tim Formula 1 kini dapat melakukan uji coba awal untuk memahami teknologi baru yang akan diterapkan. Sebelumnya, larangan ini diberlakukan pada akhir 2023 untuk mencegah perlombaan pengembangan prematur di antara tim-tim.

Awal Pengembangan untuk Era Baru

Dengan pencabutan larangan ini, tim-tim dapat mulai menguji model awal di terowongan angin dan mengeksplorasi potensi desain untuk mobil generasi berikutnya. Namun, tantangan besar muncul: bagaimana membagi sumber daya secara efektif antara mobil 2025 dan proyek 2026.

Beberapa tim, seperti yang diungkapkan bos Ferrari, Fred Vasseur, mungkin lebih fokus pada musim 2025 untuk menjaga peluang gelar juara tetap hidup. Di sisi lain, tim-tim seperti Alpine atau Aston Martin memiliki waktu terowongan angin yang lebih banyak dan mungkin memilih untuk lebih agresif dalam mempersiapkan mobil 2026.

“Kami berada dalam situasi yang berbeda-beda,” kata Vasseur. “Tim besar seperti Ferrari atau Red Bull sulit untuk meninggalkan fokus pada musim ini, sementara tim lain mungkin lebih fleksibel dalam pendekatan mereka.”

Strategi Jangka Pendek dan Panjang

McLaren, yang berhasil memenangkan kejuaraan konstruktor pada 2024 namun gagal merebut gelar pembalap, berambisi untuk tampil maksimal pada 2025. Direktur teknik McLaren, Neil Houldey, mengakui bahwa kompetisi akan tetap berat dengan kehadiran tim-tim seperti Red Bull, Mercedes, dan Ferrari.

“Kami ingin memenangkan kejuaraan di 2025, tetapi juga harus mempersiapkan 2026. Itu adalah keseimbangan yang harus kami jaga,” ungkap Houldey.

Bagi tim lain, fleksibilitas dalam strategi pengembangan menjadi kunci. Beberapa mungkin memilih untuk fokus lebih awal pada regulasi 2026 jika performa mereka di awal musim 2025 tidak memuaskan.

“Kami harus objektif dan menilai bulan ke bulan di mana kami berada,” jelas Mike Krack, kepala tim Aston Martin. “Tidak ada lebih banyak poin di 2026 dibandingkan 2025, jadi fokus jangka pendek tetap penting.”

Risiko Menunda Pengembangan 2026

Bagi sebagian besar tim, memulai pengembangan mobil 2026 terlalu lambat dapat membawa kerugian besar. Kepala teknik lintasan Mercedes, Andrew Shovlin, menekankan pentingnya memanfaatkan setiap waktu yang tersedia untuk merancang mobil generasi baru.

“Pengembangan mobil 2026 akan jauh lebih penting dibandingkan peningkatan performa mobil 2025,” kata Shovlin. “Setiap minggu yang hilang di 2025 berarti kehilangan peluang untuk mendapatkan keunggulan di 2026.”

Namun, seperti yang diungkapkan Shovlin, urutan klasemen pada awal musim sering kali tidak mencerminkan hasil akhir. “Tahun 2024 mengajarkan kita untuk tidak menyimpulkan apa pun terlalu cepat. Persaingan bisa berubah dengan cepat,” tambahnya.

Menyeimbangkan Keputusan Strategis

Keputusan kapan harus menghentikan pengembangan mobil 2025 untuk fokus pada 2026 akan menjadi penentu kesuksesan tim di era regulasi baru. Bos Red Bull, Christian Horner, menyebut situasi ini sebagai “penyeimbang yang sulit.”

“Jika Anda berada dalam pertarungan ketat, pengembangan mobil Anda akan terus berlanjut hingga akhir musim, tetapi itu bisa mengurangi persiapan untuk regulasi baru,” kata Horner.

Pengalaman Red Bull selama musim 2021-2022 menunjukkan bahwa memulai lebih awal dalam pengembangan mobil untuk regulasi baru memberikan keuntungan besar. Namun, jika kejuaraan terlalu ketat, tim harus membuat keputusan sulit tentang alokasi sumber daya.

Kesimpulan

Musim F1 2025 tidak hanya menjadi ajang kompetisi di lintasan, tetapi juga pertarungan strategis dalam membagi fokus antara jangka pendek dan persiapan jangka panjang. Tim-tim besar harus berhati-hati dalam mengambil keputusan, karena hasilnya akan berdampak besar pada era regulasi 2026 yang segera tiba.

Kritik Rosberg: Pakaian Hamilton di F1 GP Abu Dhabi Dinilai Tak Tepat

Lewis Hamilton menutup akhir pekan balapan Formula 1 di Abu Dhabi dengan gaya yang mencuri perhatian. Memulai minggu dengan warna khas Mercedes, sang juara dunia tujuh kali ini mengakhiri penampilannya di Sirkuit Yas Marina dengan pakaian serba merah yang diasosiasikan dengan Ferrari.

Pilihan mode ini memicu spekulasi di kalangan penggemar serta mendapat kritik dari mantan rekannya, Nico Rosberg.

Simbolisme Warna dan Spekulasi Penggemar

Hamilton tiba di Sirkuit Yas Marina pada Kamis dengan pakaian putih dengan sentuhan abu-abu, nuansa yang identik dengan Mercedes. Namun, di hari Sabtu, ia terlihat mengenakan kemeja putih dipadukan dengan celana dan jas merah. Pada Kamis berikutnya, Hamilton muncul dengan pakaian serba merah, membuat banyak penggemar berspekulasi bahwa ini adalah simbol transisi menuju Ferrari.

Meskipun tidak ada pernyataan resmi dari Hamilton mengenai pilihan pakaiannya, spekulasi mengenai masa depannya di Ferrari semakin menguat.

Kritik Nico Rosberg

Simbolisme pakaian ini menuai kritik dari Nico Rosberg, mantan rekan setim Hamilton dan komentator Sky Sports. Rosberg menyatakan bahwa Hamilton seharusnya memilih warna perak, yang lebih sesuai untuk menghormati akhir masanya bersama Mercedes.

“Menurut saya, pilihan ini sangat aneh dan kurang pantas. Ini adalah hari besar bagi Mercedes, dan warna perak akan lebih tepat digunakan pada momen resmi terakhirnya,” ujar Rosberg.

Namun, Rosberg juga menambahkan bahwa hubungan Hamilton dengan tim Mercedes tetap baik, meskipun ia menyayangkan keputusan terkait simbolisme pakaian tersebut.

Tanggapan Toto Wolff

Di sisi lain, bos tim Mercedes, Toto Wolff, menanggapi kontroversi ini dengan santai. Dalam wawancara dengan Sky Sports, Wolff bahkan bercanda dengan membandingkan Hamilton dengan karakter Star Wars, menyebut bahwa warna merah lebih mirip dengan Imperial Royal Guards dibandingkan dengan Lord Palpatine.

“Merah itu bagus,” ujar Wolff sambil tersenyum. “Ferrari adalah tim besar dengan merek yang hebat. Ketika ia keluar dari pit bersama Ferrari, tentu akan terasa aneh bagi kami. Namun, kami mendukung Lewis di mana pun ia berada.”

Warisan Hamilton di Mercedes

Lewis Hamilton bergabung dengan Mercedes pada akhir 2012 setelah meninggalkan McLaren-Mercedes. Bersama Mercedes, ia memenangkan enam gelar juara dunia Formula 1, yakni pada 2014, 2015, 2017, 2018, 2019, dan 2020. Prestasi ini menjadikannya sebagai pembalap tersukses dalam sejarah Mercedes, bahkan melampaui rekor Michael Schumacher bersama Ferrari.

Meski perjalanan Hamilton bersama Mercedes tampaknya akan segera berakhir, dukungan dari tim dan penggemarnya tetap kuat, terutama jika ia benar-benar memulai babak baru bersama Ferrari.

Kesimpulan

Pilihan mode Lewis Hamilton di Abu Dhabi memicu spekulasi tentang masa depannya di Formula 1. Terlepas dari kontroversi, prestasi Hamilton bersama Mercedes tetap menjadi bagian penting dari sejarah olahraga ini. Apakah ia akan benar-benar pindah ke Ferrari? Hanya waktu yang dapat menjawab.

Perjalanan Casey Stoner Bersama Ducati: Dari Keraguan hingga Juara MotoGP

Legenda MotoGP, Casey Stoner, berbagi cerita tentang bagaimana ia memulai perjalanan bersama Ducati di pentas MotoGP. Bergabung dengan tim pabrikan asal Italia ini, Stoner berhasil mencatatkan sejarah sebagai juara dunia MotoGP.

Langkah Berani: Bergabung dengan Ducati

Stoner memutuskan bergabung dengan Ducati pada tahun 2007, setelah sebelumnya menjalani debut MotoGP bersama LCR Honda, tim satelit dari Honda, pada 2006. Kepindahan ke Ducati menjadi langkah besar bagi pembalap asal Australia ini, karena ia langsung mendapat dukungan penuh sebagai pembalap tim pabrikan.

“Saat menandatangani kontrak dengan Ducati, saya sangat antusias. Saya bergabung dengan tim resmi dan akan mendapatkan dukungan penuh dari pabrikan,” ungkap Stoner, seperti dikutip dari Motosan pada Kamis (19/12/2024).

Awal yang Tidak Mudah

Meskipun awalnya penuh semangat, Stoner mengakui bahwa ia sempat merasa ragu dengan keputusannya. Setelah mencoba motor Ducati untuk pertama kalinya, ia sempat berpikir bahwa langkahnya bergabung dengan tim tersebut adalah sebuah kesalahan.

“Pada lap pertama dengan motor itu, saya hanya bisa berpikir, ‘Apa yang telah saya lakukan? Ini adalah kesalahan besar,’” kata Stoner.

Menurutnya, motor Ducati kala itu tidak memberikan perasaan nyaman. Namun, Stoner mengapresiasi keunggulan mesin yang mampu menutupi banyak kekurangan dari motor tersebut.

Kerja Keras Berbuah Manis

Terlepas dari tantangan yang dihadapinya, Stoner bersama rekan setimnya, Loris Capirossi, dan seluruh tim Ducati berhasil menciptakan sesuatu yang luar biasa. Hasilnya, pada musim debutnya bersama Ducati di MotoGP 2007, Stoner langsung menyabet gelar juara dunia.

Dalam musim tersebut, ia tampil mendominasi dengan meraih 10 kemenangan dari total 18 seri yang digelar. Bahkan, ia memulai musim itu dengan kemenangan pada balapan pertama.

“Kami, bersama Ducati, Loris Capirossi, dan seluruh tim, melakukan pekerjaan luar biasa dalam mengelola situasi dan menciptakan sesuatu yang memungkinkan kami memenangkan kejuaraan,” ujar Stoner.

Keberhasilan yang Menginspirasi

Keberhasilan Stoner bersama Ducati pada 2007 tidak hanya menjadi pencapaian pribadi, tetapi juga mempertegas reputasi Ducati sebagai salah satu tim terkuat di MotoGP. Kisahnya mengingatkan dunia bahwa kerja keras, kolaborasi tim, dan tekad untuk mengatasi tantangan dapat menghasilkan hasil yang luar biasa.

Jude Bellingham: Pemain Berkelas dengan Pengaruh Besar di Real Madrid

Jude Bellingham, gelandang andalan Real Madrid, bukan hanya menunjukkan performa gemilang di lapangan, tetapi juga dianggap sebagai inspirasi bagi rekan-rekannya. Pemain muda asal Inggris ini terus menunjukkan konsistensi dan komitmen yang mengesankan.

Baru-baru ini, Bellingham kembali menunjukkan performa terbaiknya dengan mencetak empat gol dalam empat pertandingan berturut-turut. Salah satu aksi terbarunya adalah saat membantu Real Madrid menang 3-2 melawan Atalanta di Liga Champions.

Dalam tujuh pertandingan terakhirnya, Bellingham telah mencatatkan total 6 gol dan 4 assist. Statistik ini membuatnya mendapatkan banyak pujian, termasuk dari pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti.

Ancelotti: “Bellingham Lebih dari Sekadar Pemain Berbakat”

Carlo Ancelotti, pelatih Real Madrid, menyoroti bahwa Bellingham memiliki kualitas lebih dari sekadar kemampuan bermain bola. Ia menyebut Bellingham sebagai sosok penting dalam tim, yang mampu memberikan dampak positif bagi para pemain lainnya.

“Saya tidak bisa mengatakan bahwa dia adalah seorang pemimpin, tetapi dia adalah pemain yang sangat penting,” kata Ancelotti, seperti dikutip dari ESPN.

“Seorang pemimpin biasanya dipilih oleh rekan satu tim berdasarkan sikap dan kontribusi yang diberikan. Bellingham adalah pemain yang sangat penting dalam hal ini,” tambahnya.

“Selain kemampuannya di lapangan, dia menunjukkan komitmen luar biasa kepada tim. Itulah sesuatu yang sangat dihargai oleh skuad dalam sosok seorang pemimpin,” ungkap Ancelotti lebih lanjut.

Perjalanan Jude Bellingham di Real Madrid

Jude Bellingham bergabung dengan Real Madrid pada musim lalu setelah dibeli dari Borussia Dortmund dengan nilai transfer mencapai 103 juta Euro. Kehadirannya langsung memberikan dampak besar bagi Los Blancos.

Pada musim pertamanya, Bellingham membantu Real Madrid meraih gelar La Liga dan Liga Champions. Ia juga mencatatkan 23 gol dan 13 assist, sebuah pencapaian luar biasa bagi seorang gelandang muda.

Bellingham: Masa Depan Cerah di Real Madrid

Dengan performa konsisten dan sikap profesionalnya, Jude Bellingham tidak hanya menjadi aset penting bagi Real Madrid, tetapi juga inspirasi bagi pemain muda lainnya. Gelandang berbakat ini terus membuktikan bahwa dirinya adalah salah satu talenta terbaik di dunia sepak bola saat ini.

Sainz Mulai Babak Baru di Williams: Tes Pasca-Musim F1 Abu Dhabi

Setelah menghabiskan empat musim bersama Scuderia Ferrari, Carlos Sainz resmi memulai babak baru kariernya di Formula 1 bersama tim Williams. Dalam sesi tes pasca-musim Grand Prix Abu Dhabi 2024, pembalap asal Spanyol ini menjalani debutnya di mobil Williams FW46, membawa semangat baru untuk menghadapi musim 2025.

Debut di Sirkuit Yas Marina

Sainz pertama kali mencoba performa awal mobil Williams pada Senin (9/12) sebelum kembali ke lintasan pada Selasa pagi (10/12). Dalam sesi tersebut, ia menyelesaikan tujuh lap dan mencatatkan waktu terbaik 1 menit 26,484 detik. Sebagai perbandingan, waktu tercepat Sainz saat membalap di Grand Prix Abu Dhabi akhir pekan lalu dengan Ferrari adalah 1:22,824 detik, meski dalam kondisi lintasan dan kendaraan yang berbeda.

Pada debut resminya, Sainz tampil dengan kostum balap putih polos tanpa logo sponsor, menandakan transisi awalnya ke tim baru. Uniknya, aturan tahun ini mengizinkan tim-tim F1 menggunakan dua mobil selama sesi uji coba, memungkinkan Sainz untuk memulai persiapannya lebih dini untuk musim 2025.

Pengujian Ban Pirelli 2025

Sainz mendapat kesempatan menguji ban Pirelli 2025 versi homologasi, yang sebelumnya dikembangkan oleh Ferrari. Selama sesi tersebut, ia memiliki akses ke 10 set ban, termasuk satu set C2, tiga set C3 dan C4, dua set C5, dan satu set ban ultra-lunak baru, C6, yang akan menjadi tambahan inovatif dalam lineup ban musim depan.

Tim-tim F1 diberi kebebasan untuk mengatur program uji coba mereka sendiri, dengan data hasil pengujian dikirimkan ke Pirelli untuk evaluasi lebih lanjut.

Rookie Luke Browning Juga Turun di Yas Marina

Selain Sainz, Williams juga memberikan kesempatan kepada juara Formula 3, Luke Browning, untuk menguji mobil sebagai bagian dari program rookie. Browning menggunakan ban Pirelli spesifikasi 2024, dengan pilihan antara ban C3, C4, dan C5 selama satu hari penuh pengujian.

Perjalanan Karier Carlos Sainz

Keputusan Sainz bergabung dengan Williams terjadi setelah ia harus meninggalkan Ferrari untuk memberikan tempat bagi Lewis Hamilton, juara dunia tujuh kali yang bergabung dengan tim Italia setelah 12 tahun bersama Mercedes. Williams menjadi tim kelima Sainz di Formula 1, setelah sebelumnya membalap untuk Toro Rosso (sekarang AlphaTauri), Renault, McLaren, dan Ferrari.

Masa Depan di Red Bull: Tsunoda dan Lawson di Tengah Spekulasi

Sementara itu, Yuki Tsunoda akhirnya mendapat kesempatan mengendarai mobil Red Bull RB20 selama tes di Yas Marina. Hal ini menjadi sorotan karena performa buruk Sergio Perez memunculkan spekulasi bahwa tempatnya di tim utama mungkin akan diisi oleh pembalap muda seperti Liam Lawson.

Jika Red Bull memutuskan untuk menggantikan Perez setelah musim 2024, Lawson diperkirakan menjadi kandidat utama untuk naik ke tim utama.

One Pride MMA 85 Kembali ke GBK: Billy Pasulatan Beraksi Rebut Takhta

Ajang One Pride MMA 85 bertajuk King Size New Champion akan kembali digelar di Hall A Basket GBK, Senayan, Jakarta pada Sabtu (7/12/2024). Acara ini akan menampilkan 13 laga seru, termasuk pertarungan perebutan gelar antara Billy Pasulatan dan Jeremia Siregar di kelas flyweight.

Pertarungan Utama dan Laga Menarik Lainnya

Selain duel perebutan gelar, laga menarik lainnya juga dijadwalkan, seperti pertandingan di kelas featherweight antara Roy Angga melawan Jimmy Dharmawan. Keduanya akan bertarung untuk memperebutkan posisi contender di divisi tersebut.

Tidak ketinggalan, duel kelas welterweight antara Iman Lesmana dan Rotama Silalahi juga menjadi sorotan. Meski gelaran kali ini tidak menyertakan title fight utama akibat penundaan, CEO One Pride MMA, Fransino Tirta, memastikan bahwa setiap laga akan tetap menghadirkan keseruan bagi penonton.

“Awalnya kami merencanakan dua title fight, namun karena beberapa kendala dari para juara dan penantangnya, jadwal duel tersebut harus diundur. Meski begitu, laga-laga kali ini tetap akan memberikan aksi menarik, seperti perebutan posisi penantang di kelas welter dan feather,” ujar Fransino.

Duel Perebutan Takhta

Pertarungan utama di One Pride MMA 85 akan mempertemukan dua mantan juara, Billy Pasulatan dan Jeremia Siregar. Keduanya akan saling berhadapan untuk memperebutkan kembali takhta yang pernah mereka genggam.

Fransino Tirta menyebut duel ini sebagai salah satu laga paling ditunggu oleh penggemar MMA. “Pertarungan antara Billy Pasulatan dan Jeremia Siregar ini akan menjadi aksi seru yang memanjakan para pecinta One Pride. Mereka akan bertarung dengan semangat juara untuk merebut gelar,” tambahnya.

Cara Menonton One Pride MMA 85

Bagi penggemar yang ingin menyaksikan langsung One Pride MMA 85, tiket dapat dibeli melalui aplikasi One Pride. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Unduh aplikasi One Pride melalui platform resmi.
  2. Pilih menu Fight Night.
  3. Klik Get Ticket untuk memulai pembelian.
  4. Tentukan area tempat duduk dan jumlah tiket yang ingin dibeli.
  5. Lakukan pembayaran dengan klik tombol Pay.
  6. Setelah pembayaran selesai, barcode tiket akan tersedia di aplikasi.

Tunjukkan barcode tersebut kepada petugas di lokasi acara untuk masuk ke arena.

One Pride MMA 85: King Size New Champion akan menjadi ajang yang menghadirkan pertarungan sengit dan penuh aksi. Dengan laga-laga seru, termasuk duel Billy Pasulatan melawan Jeremia Siregar, acara ini dipastikan menjadi hiburan terbaik bagi penggemar MMA di Indonesia. Jangan lewatkan kesempatan menyaksikan langsung atau melalui aplikasi resmi One Pride.

KTM di Ambang Kebangkrutan, Akankah Tinggalkan MotoGP?

KTM kini menghadapi krisis finansial yang mengancam keberlangsungan mereka di ajang MotoGP. Kondisi ini memicu spekulasi tentang kemungkinan pabrikan asal Austria ini mundur dari balapan motor paling bergengsi tersebut.

Isu bangkrutnya KTM mencuat setelah mereka memutuskan untuk menunda proyek pengembangan motor dengan regulasi baru yang direncanakan untuk MotoGP 2027. Menurut laporan media Jerman, Motorsport Magazin, KTM AG kini tengah berada dalam tekanan finansial yang signifikan, berdampak pada anak perusahaannya, KTM Components dan KTM Research and Development.

Krisis Finansial KTM

Krisis yang dialami KTM AG berdampak pada lebih dari 3.600 karyawan, yang kini terancam kehilangan pekerjaan. Menurut laporan, perusahaan ini memiliki utang gabungan sebesar 2,9 miliar Euro (sekitar Rp48,5 triliun), dengan 1,8 miliar Euro (sekitar Rp30,15 triliun) berasal dari KTM AG sendiri.

Untuk mengatasi krisis ini, KTM telah melakukan perombakan organisasi, termasuk menghilangkan 500 pekerjaan tambahan sebelum akhir tahun 2024, setelah sebelumnya memberhentikan ratusan karyawan lainnya. Selain itu, mereka juga berencana untuk mengurangi produksi dan menerapkan pengurangan jam kerja karena lebih dari 100 ribu unit motor mereka tidak terjual.

Biaya Tinggi di MotoGP

MotoGP menjadi salah satu tantangan finansial terbesar bagi KTM, dengan pengeluaran mencapai 70 juta Euro (sekitar Rp1,17 triliun) per musim. Angka ini belum termasuk biaya untuk mendukung program pembinaan pembalap muda melalui ajang seperti Moto3, Moto2, dan Red Bull Rookies Cup.

Dalam upaya menekan biaya, KTM dikabarkan akan memangkas dukungan finansial untuk tim di kelas lebih rendah dan mengalihkannya ke tim satelit. Mereka juga tengah mengevaluasi keikutsertaan mereka di ajang Red Bull Rookies Cup, di mana banyak pembalap mereka justru membela pabrikan lain.

Komitmen untuk MotoGP 2025

Meski berada dalam tekanan, Direktur KTM Pit Beirer memastikan bahwa KTM masih akan berkompetisi di MotoGP setidaknya hingga musim 2025. Proyek pengembangan motor untuk musim tersebut telah selesai dan siap digunakan.

“Untungnya, motor untuk musim depan sudah siap. Ini sangat membantu kami di tengah situasi saat ini,” ujar Beirer.

Tantangan Regulasi Baru MotoGP

Pada 2027, MotoGP akan mengadopsi regulasi baru yang mencakup pelarangan perangkat ketinggian, pengurangan penggunaan perangkat aerodinamis, serta perubahan kapasitas mesin dari 1.000 cc menjadi 850 cc. Regulasi ini memaksa tim pabrikan merancang motor yang hampir sepenuhnya baru, yang berarti peningkatan biaya yang signifikan.

Karena alasan ini, KTM memutuskan untuk menunda proyek motor baru mereka hingga waktu yang belum ditentukan.

“Rencana pengembangan ini ditunda sampai kami mendapatkan kejelasan tentang langkah yang harus diambil,” jelas Beirer.

Masa Depan KTM di MotoGP

Dengan situasi keuangan yang belum stabil, ada kemungkinan KTM akan meninggalkan MotoGP di masa depan, terutama jika krisis mereka terus berlanjut. Namun, laporan terbaru menyebutkan bahwa KTM masih berkomitmen untuk tetap berkompetisi hingga kontrak mereka dengan Dorna Sports berakhir pada 2026.

Meskipun mereka memiliki opsi untuk mundur tanpa sanksi pada tahun tersebut, KTM belum menunjukkan indikasi untuk segera keluar dari MotoGP. Situasi ini juga berlaku bagi pabrikan lain seperti Ducati, Aprilia, Yamaha, dan Honda, yang juga harus beradaptasi dengan tantangan regulasi baru.

Charles Leclerc Sebut Klaim Verstappen soal Juara dengan McLaren dan Ferrari Tidak Masuk Akal

Charles Leclerc memberikan tanggapan terhadap pernyataan kontroversial Max Verstappen, juara dunia F1 empat kali, yang mengklaim bahwa ia bisa memenangkan gelar juara dunia 2024 lebih cepat jika mengendarai mobil McLaren atau Ferrari. Leclerc menyebut klaim tersebut sebagai hal yang “tidak masuk akal.”

Klaim Verstappen Setelah Juara di GP Las Vegas

Max Verstappen membuat pernyataan tersebut tak lama setelah mengamankan gelar juara dunia F1 keempatnya dalam balapan di GP Las Vegas akhir pekan lalu. Komentar itu muncul di tengah perjuangan Red Bull dengan performa mobil RB20 mereka, yang sempat menghadapi tantangan setelah awal musim yang dominan.

McLaren, dengan pembaruan besar pada mobil MCL38 sejak GP Miami pada Mei, telah menjadi pesaing utama Red Bull musim ini. Bahkan, tim tersebut berhasil mendominasi beberapa balapan dengan performa luar biasa, mirip dengan cara Red Bull mendominasi di awal tahun.

Dalam wawancara, Verstappen mengklaim bahwa ia akan mampu memenangkan gelar lebih awal jika membalap untuk McLaren. Ia juga menyebut bahwa peluangnya hampir sama jika mengendarai Ferrari, tetapi lebih sulit jika berada di balik kemudi Mercedes.

“Ya, bahkan lebih awal. Saya akan berada lebih jauh di depan (dengan McLaren). Dengan Ferrari, saya pikir hasilnya hampir sama. Tapi dengan Mercedes, saya pikir itu akan lebih sulit,” ujar Verstappen.

Leclerc Menilai Klaim Verstappen Berlebihan

Saat konferensi pers menjelang GP Qatar, Charles Leclerc merespons komentar Verstappen tersebut. Ia menyebut bahwa meski Verstappen adalah pembalap yang luar biasa dengan tingkat kepercayaan diri tinggi, pernyataan tersebut sulit untuk dibenarkan tanpa pemahaman mendalam tentang performa masing-masing tim.

“Max adalah pembalap yang sangat istimewa. Kepercayaan dirinya adalah salah satu hal yang membuatnya luar biasa. Namun, saya pikir sulit untuk membuat klaim seperti itu tanpa benar-benar mengetahui kondisi mobil,” ujar Leclerc.

Leclerc menambahkan, “Tidak ada yang meragukan kemampuan Verstappen sebagai pembalap. Tetapi untuk mengatakan bahwa ia akan meraih hasil yang sama dengan McLaren atau Ferrari pada 2024, itu terlalu berlebihan. Kita tidak tahu seperti apa mobil-mobil tersebut nantinya.”

Perebutan Gelar Konstruktor di Sisa Musim

Saat ini, Leclerc tertinggal 21 poin di klasemen pembalap dari Lando Norris, sementara Ferrari hanya terpaut 24 poin dari McLaren dalam perebutan gelar konstruktor dengan dua balapan tersisa.

Balapan di Qatar akan menjadi krusial bagi Ferrari untuk mengejar ketertinggalan dari McLaren. Kedua tim telah menunjukkan performa kuat sepanjang musim ini, namun tekanan meningkat menjelang penutup musim di Timur Tengah.

Demetrious Johnson: Kepindahan ke ONE Championship adalah Keputusan Terbaik dalam Karier Saya

Legenda MMA, Demetrious Johnson, yang pernah menguasai UFC dan ONE Championship, mengungkapkan bahwa bergabung dengan organisasi baru adalah keputusan terbaik dalam perjalanan kariernya. Mantan juara kelas terbang tersebut resmi pensiun pada September lalu setelah lebih dari satu dekade berkarier di dunia seni bela diri campuran.

Transformasi Karier di ONE Championship

Johnson menjelaskan bahwa kepindahannya ke ONE Championship, organisasi yang berbasis di Singapura, membawa dampak besar bagi kehidupannya. Tidak hanya dari segi finansial, tetapi juga dalam hal penghargaan sebagai seorang atlet.

“ONE Championship adalah hal terbaik yang pernah terjadi dalam hidup saya,” ungkap Johnson dalam sebuah wawancara dengan MMA Fighting.

“Saat saya menghitung pendapatan yang saya terima selama bertarung di UFC antara 2011 hingga 2017, saya merasa sangat kecewa. Saya menjalani 17 pertarungan, termasuk 12 laga perebutan gelar, tetapi hasilnya jauh dari yang saya harapkan.”

Ketimpangan Pendapatan di UFC

Data dari persidangan antitrust UFC menunjukkan bahwa rata-rata atlet MMA di UFC hanya menerima 16 hingga 20 persen dari total pendapatan organisasi. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan liga olahraga besar lainnya seperti NBA atau NFL, di mana atlet memperoleh hingga 50 persen dari pendapatan liga.

Johnson mengaku terkejut saat menyadari bahwa pendapatannya sebagai salah satu petarung terbaik dunia sangat tidak sebanding dengan pemasukan UFC secara keseluruhan.

“Saya bahkan merasa simpati kepada rekan-rekan seangkatan saya, seperti Joseph Benavidez atau John Dodson, yang kemungkinan besar menerima pendapatan lebih kecil dari saya,” ujar Johnson.

Perbedaan di ONE Championship

Pada 2018, Johnson memutuskan untuk bergabung dengan ONE Championship. Langkah ini mengubah hidupnya, terutama dalam cara organisasi memperlakukan atlet.

“Saya merasa dihargai di ONE. Mereka tidak hanya melihat saya sebagai seorang petarung, tetapi juga sebagai individu. Ini benar-benar keputusan terbaik dalam hidup saya,” katanya.

Selain mendapatkan penghargaan secara finansial, Johnson juga diberikan peluang baru untuk berkembang.

Tetap Menghargai UFC

Meskipun telah meninggalkan UFC, Johnson tidak menyimpan dendam terhadap organisasi tersebut. Bahkan, ia menghormati pengakuan dari CEO UFC, Dana White, yang menyebutnya layak masuk ke Hall of Fame.

“UFC memainkan peran besar dalam membangun nama saya. Ketika saya bertarung di Asia, saya sudah memiliki basis penggemar yang besar berkat waktu saya di UFC,” jelasnya.

Johnson mengaku bahwa masa-masa di UFC tetap menjadi bagian berharga dalam hidupnya. “Saya tidak berharap buruk untuk UFC. Waktu saya di sana sangat luar biasa,” pungkas petarung berjuluk Mighty Mouse ini.

GAMMA World MMA Championships 2024: Dua Srikandi Indonesia Andalan PB Pertacami

Indonesia akan menjadi tuan rumah ajang bergengsi GAMMA World MMA Championship 2024, yang dijadwalkan berlangsung pada 6-14 Desember di Dewa United MMA Arena, Banten, Jawa Barat. Acara ini diharapkan menjadi panggung bagi para atlet Mixed Martial Arts (MMA) Indonesia untuk bersinar di kancah internasional.

Target Medali Emas untuk Indonesia

Pengurus Besar Persatuan Tarung Campuran Indonesia (PB Pertacami) menargetkan meraih tiga medali emas di kategori senior pada kejuaraan ini. Berdasarkan hasil gemilang yang diraih para atlet MMA Indonesia di berbagai kejuaraan internasional, harapan besar PB Pertacami bertumpu pada kategori perempuan.

“Kami memproyeksikan dua atlet putri sebagai peraih medali emas,” ujar Sekretaris Jenderal PB Pertacami, Peter Taslim, dalam konferensi pers di Kemenpora, Jakarta, Selasa (19/11/2024).

Dua nama yang menjadi andalan PB Pertacami adalah Aprilia Eka Putri dan Viona Amalia, yang masing-masing telah mencatat prestasi gemilang:

  • Aprilia Eka Putri meraih medali emas di Kejuaraan Asia 2024 di Kamboja.
  • Viona Amalia menyabet medali emas pada Kejuaraan Dunia 2023 di Thailand.

Selain dua srikandi ini, PB Pertacami juga berharap kontribusi medali dari atlet-atlet lain yang akan berlaga.

Jumlah Atlet yang Akan Bertandin

PB Pertacami telah mempersiapkan tim besar untuk bertanding di GAMMA World MMA Championship 2024. Ketua Umum PB Pertacami, Tommy Paulus Hermawan, mengungkapkan rincian atlet yang akan diturunkan.

“Di kategori senior, kami menurunkan 21 atlet putra dan 13 atlet putri. Sementara di kategori U-18, kami mengirimkan 10 atlet putra dan 2 atlet putri,” jelasnya.

Untuk memaksimalkan persiapan, pemusatan latihan bagi atlet senior diadakan di Bali, sementara atlet U-18 menjalani pelatihan intensif di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

“Target utama kami adalah tiga medali emas di kategori senior, tetapi kami berharap hasil yang lebih dari itu,” tambah Tommy.

Kelas dan Partisipasi Internasional

Indonesia akan bersaing di semua nomor yang dipertandingkan di GAMMA World MMA Championship 2024, dengan berbagai kelas yang mencakup:

  • 52 kg, 56 kg, 61 kg, 71 kg, 77 kg, 80 kg, 97 kg, 100 kg, dan 120 kg.

Kejuaraan ini akan diikuti oleh lebih dari 500 atlet dari 52 negara yang telah dikonfirmasi hingga Selasa (19/11/2024). Hal ini menjadikan ajang ini sebagai salah satu turnamen MMA internasional terbesar.

Dengan persiapan matang dan target tinggi, Indonesia diharapkan dapat menorehkan prestasi gemilang di GAMMA World MMA Championship 2024. Kehadiran ratusan atlet dari berbagai negara akan menjadikan kejuaraan ini sebagai momen penting dalam sejarah MMA di Indonesia.