Tag Archives: TiketOlahraga

Tiket Liverpool vs Spurs Terjual Hingga Rp 72 Juta, Calo Manfaatkan Antusiasme Suporter

Antusiasme tinggi dari pendukung Liverpool untuk menyaksikan pertandingan melawan Tottenham Hotspur pada hari Minggu mendatang dimanfaatkan oleh calo untuk menaikkan harga tiket secara fantastis. Di luar situs resmi, harga tiket mencapai lebih dari 72 juta Rupiah!

Liverpool berkesempatan meraih gelar juara Premier League musim ini jika berhasil mengalahkan Spurs di Anfield pada Minggu (27/4/2025) pukul 22.30 WIB. Gelar tersebut akan menjadi yang pertama sejak 2020, meskipun pada saat itu perayaan juara tidak dapat dilakukan di hadapan para suporter karena pandemi COVID-19. Oleh karena itu, pertandingan besok akan menjadi perayaan gelar pertama yang dapat disaksikan langsung oleh penonton di stadion sejak 1990, 35 tahun yang lalu. Tidak mengherankan jika permintaan tiket untuk laga ini melonjak tajam.

Akibat lonjakan permintaan, harga tiket pun meroket, terutama di situs-situs penjualan yang tidak terafiliasi dengan klub. Salah satunya adalah LiveFootballTickets, sebuah situs berbasis di Madrid yang menjual tiket untuk tribun utama yang awalnya seharga 61 Pound (sekitar 1,3 juta Rupiah) menjadi 3.248,70 Pound (sekitar 72,6 juta Rupiah). Sementara itu, tiket untuk tribun tandang yang semula seharga 30 Pound (671 ribu Rupiah) dijual dengan harga minimal 414,70 Pound (sekitar 9,27 juta Rupiah).

Seluruh 60.500 tiket yang disediakan untuk pertandingan ini telah habis terjual, dan Liverpool mengimbau kepada para suporter untuk tidak membeli tiket di luar jalur resmi, mengingat potensi tiket palsu atautiket yang diperjualbelikan dengan harga yang jauh lebih mahal. Klub ini juga aktif melawan praktik calo yang merugikan.

Menurut laporan The Athletic, pada musim lalu Liverpool berhasil menutup hampir 100 ribu akun penjual tiket palsu. Mereka juga menyita 1.500 tiket, melarang 47 orang untuk masuk ke Anfield seumur hidup, serta memberikan 136 skorsing tanpa batas waktu.

Praktik calo ini semakin canggih, melibatkan jaringan kriminal baik dari dalam maupun luar Merseyside, dengan sasaran utama adalah suporter internasional yang ingin menyaksikan pertandingan di Anfield untuk pertama kalinya.