Setelah mengakhiri perannya sebagai prinsipal tim di Formula 1 menjelang musim 2024, Guenther Steiner mengambil langkah hukum dengan mengajukan gugatan terhadap mantan timnya, Haas, pada bulan April. Namun, setelah melalui serangkaian proses mediasi yang intensif, Steiner akhirnya memutuskan untuk mencabut gugatannya setelah mencapai kesepakatan dengan pihak tim.
Pria berusia 59 tahun ini memulai perjalanannya di pengadilan dengan menuntut Haas Formula, LLC, dengan klaim bahwa tim tersebut berhutang padanya sejumlah uang setelah kontraknya tidak diperpanjang. Dalam gugatannya, Steiner menyatakan bahwa keberhasilan Haas dan daya tarik tim di kalangan penggemar, khususnya di Amerika Serikat, tidak terlepas dari kontribusinya. Ia menambahkan bahwa “Formula 1 di Amerika Serikat berkembang pesat, dan Haas F1 turut berkembang bersama popularitas tersebut. Namun, baik Haas F1 maupun Formula 1 di Amerika Serikat tidak akan mencapai titik ini tanpa peran besar Guenther Steiner.”
Steiner juga mengklaim bahwa Haas terus menggunakan nama dan citranya setelah kontraknya berakhir, meskipun ia sudah diberitahu bahwa tidak ada perpanjangan kontrak.
Dokumen yang dikeluarkan oleh Panitera Pengadilan Tinggi Mecklenburg County mengungkapkan bahwa kedua belah pihak akhirnya melakukan mediasi sukarela. Setelah 28 jam lebih 36 menit berdiskusi, keduanya mencapai kesepakatan atas seluruh masalah yang diperdebatkan. Hasil mediasi ini menunjukkan bahwa Steiner menutup kasus tersebut dengan prasangka, artinya gugatan tersebut tidak bisa diajukan kembali di kemudian hari.
Dalam pernyataannya kepada Motorsport.com, Haas Formula, LLC menyatakan, “Kami dengan bangga mengumumkan bahwa perselisihan antara Guenther Steiner dan Haas Formula, LLC telah diselesaikan. Semua klaim yang diajukan sebelumnya oleh Tuan Steiner telah dicabut dan ditolak dengan prasangka. Kami berharap kesuksesan bagi masing-masing pihak di masa depan dan tidak akan memberikan komentar lebih lanjut mengenai masalah ini.”
Guenther Steiner mulai memimpin tim Haas pada tahun 2014, dua tahun sebelum mereka debut di Formula 1. Ia terus memegang peran tersebut hingga sepuluh tahun kemudian, ketika tim mengalihkan kepemimpinan kepada Ayao Komatsu. Di bawah kepemimpinannya, Haas mencapai posisi terbaik mereka dengan menempati urutan kelima di klasemen konstruktor pada tahun 2018. Tahun tersebut juga menjadi titik puncak popularitas Steiner, terutama setelah ia tampil di Drive to Survive, berkat komentar-komentarnya yang blak-blakan.
Namun, meski 2018 menjadi tahun kejayaan, Haas mengalami penurunan performa setelahnya, finis di posisi terbawah dalam dua dari tiga musim berikutnya. Pada musim pertama Komatsu menjadi bos tim, Haas berhasil memperbaiki posisi dan menyelesaikan musim di urutan ketujuh.
Kini, tim asal Amerika tersebut mempersiapkan diri untuk musim 2025 dengan jajaran pembalap baru, Esteban Ocon dan Oliver Bearman. Mereka akan hadir bersama Komatsu dalam peluncuran mobil baru tim, F175, di London, yang sekaligus menandai perubahan warna dan arah baru tim di kancah Formula 1.