https://recortesdamoda.com

Dorong Atlet Muda, Kemenpora Gandeng AMMAF Kembangkan MMA di Indonesia

Menteri Pemuda dan Olahraga, Ario Bimo Nandito Ariotedjo, berkolaborasi dengan Federasi Seni Bela Diri Campuran Asia (AMMAF) untuk mempercepat proses pembinaan serta pengembangan atlet muda dalam cabang olahraga Mixed Martial Arts (MMA) di Indonesia. Kolaborasi ini menargetkan atlet berusia 10 hingga 17 tahun agar dapat berkembang dan bersaing di tingkat internasional. Dito Ariotedjo menilai langkah ini tepat, mengingat potensi besar yang dimiliki Indonesia dalam olahraga bela diri. Pernyataan tersebut disampaikan setelah pertemuan dengan Presiden AMMAF, Davron Juraev, di Kantor Kemenpora. Dalam kesempatan itu, Juraev mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki peluang besar dalam MMA, dan penting bagi federasi internasional untuk mewadahi perkembangannya. Ia berharap MMA dapat semakin profesional dan masuk dalam ajang Olimpiade. Saat ini, AMMAF tengah berupaya agar olahraga ini menjadi bagian dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) serta Dewan Olimpiade Asia (OCA).

Sebagai bagian dari pengembangan MMA di Indonesia, AMMAF menekankan pentingnya pembinaan atlet muda, sertifikasi wasit internasional, serta pelatihan atlet ke luar negeri. Dalam kunjungannya, Juraev juga bertemu Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, guna membahas langkah konkret untuk memajukan olahraga ini. Tahun ini, PP IBCA MMA akan menggelar berbagai kejuaraan, termasuk Youth Nasional Championship pada April dan Youth World Championship di Abu Dhabi pada Agustus. Selain itu, Indonesia akan berpartisipasi dalam Asian Championships di China pada September dan World Championship di Uzbekistan pada November. MMA juga akan menjadi salah satu cabang yang dipertandingkan dalam Pekan Beladiri Nasional (IMAG) yang digelar KONI pada Oktober 2025 di Kudus dan Jakarta. Dengan berbagai langkah strategis ini, diharapkan MMA di Indonesia dapat berkembang lebih pesat dan melahirkan atlet berprestasi di kancah internasional. Kolaborasi ini menargetkan atlet berusia 10 hingga 17 tahun agar dapat berkembang dan bersaing di tingkat internasional. Dito Ariotedjo menilai langkah ini tepat, mengingat potensi besar yang dimiliki Indonesia dalam olahraga bela diri. Pernyataan tersebut disampaikan setelah pertemuan dengan Presiden AMMAF, Davron Juraev, di Kantor Kemenpora. Dalam kesempatan itu, Juraev mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki peluang besar dalam MMA, dan penting bagi federasi internasional untuk mewadahi perkembangannya. Ia berharap MMA dapat semakin profesional dan masuk dalam ajang Olimpiade. Saat ini, AMMAF tengah berupaya agar olahraga ini menjadi bagian dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) serta Dewan Olimpiade Asia (OCA).

Sebagai bagian dari pengembangan MMA di Indonesia, AMMAF menekankan pentingnya pembinaan atlet muda, sertifikasi wasit internasional, serta pelatihan atlet ke luar negeri. Dalam kunjungannya, Juraev juga bertemu Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, guna membahas langkah konkret untuk memajukan olahraga ini. Tahun ini, PP IBCA MMA akan menggelar berbagai kejuaraan, termasuk Youth Nasional Championship pada April dan Youth World Championship di Abu Dhabi pada Agustus. Selain itu, Indonesia akan berpartisipasi dalam Asian Championships di China pada September dan World Championship di Uzbekistan pada November. MMA juga akan menjadi salah satu cabang yang dipertandingkan dalam Pekan Beladiri Nasional (IMAG) yang digelar KONI pada Oktober 2025 di Kudus dan Jakarta. Dengan berbagai langkah strategis ini, diharapkan MMA di Indonesia dapat berkembang lebih pesat dan melahirkan atlet berprestasi di kancah internasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *