Tag Archives: Red bull

https://recortesdamoda.com

Red Bull Siapkan Livery Spesial untuk Grand Prix Jepang 2025

Menjelang Grand Prix Jepang yang akan digelar di Sirkuit Suzuka pada 6 April, Red Bull memperkenalkan livery spesial sebagai bentuk penghormatan kepada Honda yang telah menjadi pemasok mesin mereka. Livery ini, yang terinspirasi dari kemenangan pertama Honda RA272, dirancang dengan dominasi warna merah dan putih, mencerminkan warna khas Honda serta bendera Jepang. Red Bull menyatakan bahwa desain ini menandai musim terakhir kerja sama yang sangat sukses dengan Honda, yang telah berkontribusi besar dalam sejarah olahraga motorsport, terutama dalam kejuaraan Formula 1.

Livery tersebut tidak hanya menampilkan warna khas Honda, tetapi juga menampilkan huruf H sebagai simbol tim Jepang tersebut. Selain itu, Red Bull juga menyebutkan bahwa perayaan kali ini bertepatan dengan 60 tahun kemenangan pertama Honda di Formula 1, yang diraih oleh pembalap Richie Ginther pada GP Meksiko 1965. Kemenangan tersebut menjadi tonggak penting dalam sejarah Honda di dunia motorsport. Untuk pertama kalinya, livery spesial ini akan digunakan pada GP Jepang, setelah sebelumnya Red Bull juga pernah mengeluarkannya pada musim 2021.

Selain mengenalkan livery baru, Red Bull juga akan merayakan debut pembalap Jepang, Yuki Tsunoda, yang baru saja menggantikan Liam Lawson, pembalap asal Selandia Baru, di tim Racing Bull. Kehadiran Tsunoda di tim ini menambah nuansa lokal dalam balapan di Jepang, yang tentunya akan menjadi momen spesial bagi para penggemar motorsport di negara tersebut. Dengan perkenalan livery spesial ini, Red Bull semakin menegaskan rasa terima kasih mereka terhadap Honda dan menambah semangat dalam menyambut balapan di kandang Honda, menjadikannya sebagai penghormatan yang layak bagi sejarah panjang mereka bersama.

George Russell Akui McLaren Sulit Ditandingi di Musim Ini

Pembalap Mercedes, George Russell, menilai bahwa dominasi McLaren di musim ini akan sulit untuk dipatahkan. Ia mengakui bahwa tim tersebut memiliki mobil dengan kecepatan yang sangat impresif, sebagaimana terlihat dalam sesi tes pramusim.

“Aku tidak berpikir ada di antara kami yang memiliki mobil cukup potensial untuk menyaingi McLaren,” ujar Russell dalam wawancaranya dengan Formula 1 pada Rabu. “McLaren, tanpa diragukan lagi, terlihat jauh lebih unggul, terutama dalam hal kecepatan saat balapan yang sangat mengesankan,” tambah pembalap asal Inggris tersebut.

McLaren saat ini mengandalkan dua pembalap utama, Lando Norris dan Oscar Piastri, yang tampil konsisten. Dengan tim yang telah memenangkan kejuaraan konstruktor dalam dua musim terakhir, bukan tidak mungkin keduanya kembali menunjukkan performa gemilang seperti musim lalu. Kombinasi Norris dan Piastri telah membuktikan bahwa mereka bisa bersaing di level tertinggi, dan dengan pengembangan yang terus dilakukan McLaren, tim tersebut tampaknya akan menjadi ancaman besar bagi rival-rivalnya.

Russell juga menilai bahwa sejauh ini belum ada tim yang mampu mengembangkan mobilnya lebih baik daripada McLaren. Ia pun mengungkapkan tantangan yang dihadapi oleh Mercedes saat ini. “Kami sempat mengalami kesulitan dengan understeer pada kecepatan rendah tahun lalu. Masih ada indikasi yang sama musim ini, tetapi kami sedang mencoba berbagai solusi untuk mengatasinya,” ungkapnya. Russell juga menambahkan bahwa Mercedes masih berupaya mencari keseimbangan terbaik untuk meningkatkan performa mereka, terutama dalam menghadapi lintasan-lintasan yang menuntut handling sempurna.

Di sisi lain, tim-tim papan atas lainnya seperti Red Bull dan Ferrari juga terus berusaha mengejar ketertinggalan dari McLaren. Red Bull, yang selama beberapa musim terakhir dikenal sebagai salah satu tim terkuat, menghadapi tantangan dalam menyesuaikan mobil mereka dengan regulasi baru. Ferrari juga menunjukkan potensi besar dengan peningkatan aerodinamika dan strategi pit stop yang lebih baik, namun masih harus membuktikan konsistensinya sepanjang musim.

Formula 1 musim ini akan segera dimulai dengan Grand Prix Australia yang dijadwalkan berlangsung pada 15 Maret mendatang. Balapan pembuka ini akan menjadi ajang pembuktian bagi McLaren untuk menunjukkan dominasi mereka, sekaligus bagi tim-tim pesaing untuk mencari celah dalam menantang mereka di kejuaraan musim ini.

W16 Resmi Diperkenalkan! Mercedes Siap Tempur di Bahrain

Tim Mercedes akhirnya mengungkapkan desain terbaru untuk mobil Formula 1 2025 mereka yang diberi nama W16. Mobil ini akan dikendarai oleh George Russell dan pembalap debutan Andrea Kimi Antonelli, yang siap menghadapi tantangan musim baru yang penuh persaingan. Peluncuran mobil tersebut dilakukan dengan penuh antusiasme pada acara F1 75 di London, yang menggunakan model sebelumnya sebagai pembuka sebelum akhirnya memperkenalkan W16, mobil yang diharapkan dapat membawa perubahan signifikan.

Mercedes berambisi untuk mengatasi tantangan yang mereka hadapi dengan mobil W15 pada musim 2024, yang diketahui cukup sulit untuk mendapatkan pengaturan optimal di berbagai sirkuit. Keberhasilan Russell dan Lewis Hamilton yang meraih dua kemenangan pada musim 2024, termasuk kemenangan dominan mereka di Las Vegas, tidak menutupi kenyataan bahwa W15 masih menemui banyak masalah di beberapa trek lainnya. Kinerja mobil yang tidak konsisten dan ketidakmampuan untuk menyesuaikan dengan berbagai kondisi balapan membuat Mercedes kesulitan untuk bersaing dengan tim-tim terdepan seperti McLaren, Ferrari, dan Red Bull. Akibatnya, Mercedes hanya mampu finis di posisi keempat dalam klasemen konstruktor.

W16, sebagai langkah evolusi dari mobil sebelumnya, difokuskan untuk memperbaiki masalah besar yang ditemui pada W15. James Allison, Direktur Teknis Mercedes, menjelaskan bahwa timnya telah melakukan perubahan besar-besaran pada setiap permukaan aerodinamis mobil dan mendesain suspensi depan yang lebih baik. Salah satu tantangan utama yang ingin diatasi adalah ketidakmampuan W15 untuk berbelok dengan baik di tikungan-tikungan lambat serta masalah ketidakseimbangan temperatur ban yang sering membuat performa mobil tidak stabil. Tim Mercedes berharap dengan perubahan ini, W16 akan lebih konsisten di setiap sesi dan memberikan keunggulan di berbagai sirkuit.

Russell, yang kini menjadi pemimpin tim setelah Hamilton memutuskan untuk pindah ke Ferrari, mengungkapkan optimisme terkait musim 2025. “Tahun ini akan menjadi perubahan besar. Kami menyadari bahwa setiap tahun kami menemukan masalah dan mencoba menyelesaikannya, hanya untuk menghadapi masalah baru. Kali ini, kami lebih disiplin dalam setiap perubahan yang kami buat, lebih teliti dalam menjalankan simulator untuk memastikan kami tidak terjebak dalam kesalahan yang sama lagi,” ujar Russell.

Antonelli, yang baru berusia 18 tahun, akan menjadi pembalap termuda yang bergabung dengan Mercedes. Pembalap asal Italia ini, yang sebelumnya menjalani program junior Mercedes, menggantikan posisi Hamilton dan diharapkan mampu membawa energi segar ke tim.

Mobil W16 akan menjalani sesi uji coba pertama di Sirkuit Internasional Bahrain pada Selasa, 25 Februari 2025, yang kemudian dilanjutkan dengan tes pramusim yang berlangsung pada 26 hingga 28 Februari di lokasi yang sama. Dengan segala perubahan yang dilakukan, Mercedes berharap W16 dapat menjadi kunci kesuksesan mereka untuk kembali berkompetisi di level teratas Formula 1 dan meraih hasil yang lebih baik pada musim 2025 mendatang.

Jurgen Klopp Kembali Ke Dunia Sepak Bola Dengan Posisi Baru Di Red Bull

Pada 9 Oktober 2024, Jurgen Klopp secara resmi diumumkan sebagai Kepala Global Sepak Bola di Red Bull, menandai kembalinya dia ke dunia sepak bola setelah meninggalkan Liverpool. Peran ini akan dimulai pada 1 Januari 2025 dan menjadikannya bagian dari jaringan klub Red Bull yang terkenal di seluruh dunia.

Dalam perannya, Klopp tidak akan terlibat dalam operasi sehari-hari klub, tetapi akan memberikan visi strategis untuk membantu pengembangan klub-klub Red Bull, termasuk RB Leipzig dan New York Red Bulls. Dia juga akan terlibat dalam pengembangan pelatih dan dukungan untuk operasi scouting global.

Klopp menyatakan kegembiraannya tentang proyek multi-klub ini, dengan mengatakan, “Setelah hampir 25 tahun di pinggir lapangan, saya tidak bisa lebih bersemangat untuk terlibat dalam proyek seperti ini.” Sementara itu, CEO Red Bull, Oliver Mintzlaff, menilai bahwa penunjukan Klopp adalah langkah besar bagi organisasi mereka dalam sepak bola internasional.

Selama kariernya, Klopp terkenal dengan gaya permainan “heavy metal” yang mengutamakan serangan dan intensitas. Di Liverpool, ia membawa klub tersebut meraih berbagai gelar, termasuk Liga Champions dan Premier League. Dengan pengalaman dan visi yang dimilikinya, banyak yang berharap Klopp dapat memberikan dampak positif bagi jaringan klub Red Bull.

Dengan posisi barunya, Klopp siap untuk mengembangkan talenta sepak bola dan memberikan inovasi dalam dunia olahraga yang terus berkembang ini​.

Red Bull Bungkam, Penyebab Gagalnya Kualifikasi F1 GP Italia Masih Misteri

Christian Horner, bos Red Bull, mengakui bahwa mereka masih belum memahami penyebab dari hasil kualifikasi yang mengecewakan di Grand Prix Italia.

Horner menyebutkan ada sesuatu yang tidak berjalan dengan baik pada mobil Formula 1 mereka.

Pada sesi kualifikasi terakhir yang berlangsung Sabtu (31/8/2024) sore, Verstappen dan Perez tampak bersaing ketat dengan tim-tim lain seperti McLaren, Mercedes, dan Ferrari.

Namun, ketika ketiga tim tersebut berlomba untuk mendapatkan posisi start terbaik, Red Bull malah mengalami penurunan performa yang signifikan.

Yang mengejutkan, masalah tidak hanya terletak pada penanganan mobil Red Bull yang belum optimal, tetapi juga pada penurunan drastis waktu lap Verstappen di Q3.

Verstappen justru mencatat waktu 0,4 detik lebih lambat dengan ban lunak baru dibandingkan dengan saat ia menggunakan ban bekas di Q2. Ini membuat tim Red Bull bingung dengan penurunan kecepatan yang tiba-tiba.

“Kami benar-benar tidak paham bagaimana bisa mencatatkan waktu 1 menit 19,6 detik dengan ban bekas, tapi dengan dua set ban baru tidak bisa lebih baik dari 1 menit 20,0 detik,” ungkap Horner kepada Sky Sports F1.

“Verstappen tidak menemukan keseimbangan yang baik, jadi jelas ada sesuatu yang terjadi yang tidak kami pahami saat ini.

Kami perlu mempelajari hal ini dan mencari tahu mengapa dengan ban bekas kami bisa lebih cepat, tetapi dengan ban baru kami justru kehilangan performa.”

Di Q2, situasinya masih terlihat cukup baik meski Verstappen sudah merasakan karakteristik pengendalian yang kurang ideal. Namun, begitu memasuki Q3, terjadi sesuatu yang membuat mereka tertinggal jauh dari tim lain yang justru lebih cepat dengan ban baru.

Pada Grand Prix Belanda pekan lalu, Red Bull mencoba berbagai set-up untuk mengatasi masalah keseimbangan pada RB20, termasuk menguji konfigurasi lantai yang berbeda untuk Verstappen dan Perez.

Namun, setelah satu minggu berlalu, solusi yang dicari belum juga ditemukan.

“Kami mencoba spesifikasi lama akhir pekan lalu untuk melihat apakah itu bisa memperbaiki masalah yang ada, tapi ternyata masalah karakteristik pengendalian masih ada, sama seperti yang kami alami sejak awal tahun,” lanjut Horner.

“Data yang diperoleh sangat banyak, tetapi masih ada banyak hal yang perlu kami pikirkan. Kami Redbull sangat pasti segera menemukan solusinya untuk team kami sendiri.

Kita bisa melihat McLaren telah membuat kemajuan signifikan dalam beberapa balapan terakhir. Di sini, kami berada di belakang Ferrari dan Mercedes.”

Horner menyimpulkan bahwa ada sesuatu yang jelas tidak bekerja dengan baik pada mobil mereka, dan tim sedang berusaha keras untuk mengidentifikasi dan mengatasinya.

“Pertama-tama, kita harus memahami masalahnya, kemudian menemukan solusinya, dan akhirnya menerapkannya. Ini adalah tantangan teknis yang membutuhkan solusi teknis.”