Tag Archives: Premier League

https://recortesdamoda.com

Arteta Rekrut Sterling, Langkah Strategis atau Keputusan Berisiko?

Gary Neville, mantan pemain Manchester United, memberikan penilaian tajam terhadap langkah transfer Arsenal yang membawa Raheem Sterling pada musim panas lalu. Menurut Neville, keputusan tersebut malah berpotensi merugikan Mikel Arteta dan tim secara keseluruhan, mengingat kontribusi Sterling yang tidak sesuai ekspektasi.

Sterling, yang dipinjam dari Chelsea, hanya memberikan sedikit dampak bagi Arsenal. Meski memiliki reputasi besar di Premier League, penyerang berusia 29 tahun ini hanya mencatatkan satu assist tanpa gol dalam beberapa penampilan bersama The Gunners. Hal ini membuat Neville percaya bahwa Arsenal sesungguhnya tidak begitu menginginkan kehadiran Sterling. “Saya rasa Arsenal tidak benar-benar berencana mendatangkan Raheem Sterling. Saya pikir Arteta lebih memintanya sebagai alternatif cadangan,” ujar Neville dalam acara The Overlap bersama Sky Bet.

Keputusan untuk mendatangkan Sterling juga dikatakan memengaruhi langkah Arsenal di bursa transfer Januari. Arteta dilaporkan mengalami kesulitan dalam mencari penyerang baru karena sudah memiliki Sterling di dalam skuad. Kehadiran pemain asal Inggris ini nampaknya justru membebani rencana transfer Arsenal. Neville menjelaskan bahwa keputusan untuk mendatangkan Sterling malah membuat klub lebih berhati-hati dan enggan membuat kesalahan serupa dengan merekrut pemain yang tidak benar-benar dibutuhkan. “Mereka akhirnya mendukung keputusan Arteta, tetapi hal ini justru membuat mereka enggan mengambil risiko yang sama di bursa transfer Januari. Mereka berpikir, ‘Kami sudah memiliki Sterling, tetapi Arteta tidak benar-benar memanfaatkan dia’,” jelas Neville.

Selain itu, Arsenal baru saja merasakan kekalahan poin penting setelah bermain imbang 0-0 melawan Nottingham Forest, yang semakin menjauhkan mereka dari puncak klasemen. Kini, mereka tertinggal 13 poin dari Liverpool yang memimpin klasemen Premier League. Di tengah situasi yang sulit ini, Arteta memilih untuk fokus pada Liga Champions, di mana mereka akan menghadapi PSV Eindhoven di babak 16 besar. Meskipun kecewa dengan hasil imbang di Premier League, Arteta tetap berusaha optimis dan menilai bahwa masih banyak kesempatan yang terbuka. “Saya sangat kecewa karena tidak bisa meraih kemenangan. Namun, kami masih memiliki Liga Champions yang luar biasa di depan mata,” ujar Arteta dengan semangat. “Kami mendominasi permainan, tetapi kurang tajam dalam penyelesaian akhir dan kurang efisien,” tambahnya, mengakui bahwa Arsenal harus memperbaiki aspek tersebut untuk bisa bersaing di level tertinggi musim ini.

Arsenal Lebih Ideal untuk Joshua Zirkzee Dibandingkan Manchester United!

Nama Joshua Zirkzee kini tengah menjadi perbincangan hangat di dunia sepak bola. Setelah bergabung dengan Manchester United pada musim panas 2024 dengan harga yang mencapai £36,5 juta dari Bologna, penyerang muda asal Belanda ini belum mampu menunjukkan penampilan yang diharapkan banyak pihak. Meskipun Zirkzee sempat mencuri perhatian dengan gol debutnya di Premier League melawan Fulham, performanya sejak saat itu dianggap tidak konsisten. Ia hanya menambah dua gol lagi di kompetisi liga, yang memicu berbagai kritik mengenai kualitasnya di Old Trafford.

Banyak yang mulai meragukan apakah Zirkzee dapat memenuhi standar tinggi yang diharapkan di salah satu klub besar seperti Manchester United. Bahkan, di bursa transfer Januari, Zirkzee sempat dikaitkan dengan kepindahan ke klub-klub Serie A. Beberapa kritikus sepak bola, seperti Jamie O’Hara, tidak ragu untuk memberikan penilaian pedas terhadap Zirkzee. “Joshua Zirkzee adalah salah satu pemain terburuk yang pernah saya lihat mengenakan seragam Manchester United,” ujar O’Hara dalam komentarnya yang cukup keras kepada Grosvenor Sport.

Namun, di tengah banyaknya kritik yang datang, muncul pandangan berbeda dari mantan penyerang Inggris, Darren Bent. Bent percaya bahwa Zirkzee memiliki potensi besar yang sejauh ini belum terlihat maksimal, terutama jika dia bergabung dengan Arsenal, yang dikenal dengan gaya permainan yang lebih mengutamakan penguasaan bola dan pergerakan tim yang dinamis. Menurutnya, sistem permainan yang diterapkan oleh Mikel Arteta di Arsenal akan lebih sesuai dengan karakter permainan Zirkzee dan dapat membantunya berkembang lebih jauh.

Darren Bent bahkan yakin bahwa Zirkzee akan tampil lebih menonjol di bawah asuhan Arteta, yang lebih mengutamakan taktik permainan kolektif dan serangan yang mengalir lancar. “Saya percaya, dalam sistem yang kami miliki, dia akan lebih terlihat menonjol. Gaya bermain Arsenal cocok dengan gaya Zirkzee,” ujar Bent dalam wawancara di talkSPORT. Bent menambahkan bahwa Zirkzee akan lebih bersinar di Arsenal daripada di Manchester United, bahkan bercanda bahwa Arsenal sebaiknya mencoba merekrut rekan setim Zirkzee di MU, Rasmus Højlund.

Meskipun kritik terus mengiringi Zirkzee di Manchester United, pandangan Bent memberi harapan baru bagi masa depannya. Apakah karier Zirkzee akan berkembang jika ia bergabung dengan tim seperti Arsenal yang memiliki filosofi permainan yang berbeda? Atau apakah dia masih dapat membuktikan diri di Old Trafford? Perjalanan Zirkzee masih panjang, dan tak ada yang tahu bagaimana ceritanya akan berlanjut. Yang jelas, peluang untuk melanjutkan kariernya di klub besar seperti Arsenal atau bertahan di United, akan menjadi topik yang terus diperbincangkan dalam beberapa waktu ke depan.

Insiden Memanas! Bruno Fernandes Teriak dengan Legenda Everton

Laga penuh drama antara Manchester United dan Everton pada pekan ke-26 Premier League 2024/2025, yang berakhir dengan skor imbang 2-2, bukan hanya memukau penonton dengan intensitas permainan di lapangan, tetapi juga menyuguhkan ketegangan di pinggir lapangan. Kapten Setan Merah, Bruno Fernandes, dikabarkan terlibat dalam perselisihan dengan legenda Everton, Derek Mountfield, yang mencuri perhatian saat kedua tokoh tersebut berseteru di tengah pertandingan.

Ketegangan ini bermula saat babak kedua akan dimulai. Mountfield, yang tampaknya mencoba bersikap santai dengan bercanda, terlihat membuat gerakan siku yang mengarah ke pemain Manchester United. Meskipun dimaksudkan sebagai guyonan, aksi tersebut ternyata tidak diterima dengan baik oleh Fernandes, yang dikenal dengan emosinya yang mudah terpancing di lapangan. Fernandes merasa tidak nyaman dengan tindakan itu dan langsung terlibat dalam perdebatan sengit dengan Mountfield. Ketegangan ini sempat mengganggu kelanjutan laga yang sudah berlangsung dengan penuh tensi.

Insiden ini terjadi setelah Manchester United tertinggal dua gol di babak pertama. Namun, setelah turun minum, tim tamu menunjukkan semangat juang yang luar biasa. Fernandes memimpin kebangkitan timnya dengan mencetak gol dari tendangan bebas yang brilian, sebelum Manuel Ugarte mencetak gol penyeimbang, memastikan United meraih satu poin penting.

Ketegangan di Pinggir Lapangan Menambah Dramatika Laga

Sumber dari The Telegraph melaporkan bahwa perselisihan antara Fernandes dan Mountfield semakin memanas segera setelah babak kedua dimulai. Fernandes tampaknya tidak menganggap lelucon Mountfield sebagai sesuatu yang bisa diterima, dan keduanya terlibat dalam perdebatan yang cukup tegang. Meskipun demikian, setelah beberapa saat, keduanya kembali fokus pada jalannya pertandingan tanpa ada kejadian lebih lanjut. Hingga kini, Manchester United belum memberikan klarifikasi resmi terkait insiden ini, tetapi ketegangan tersebut menambah warna pada pertandingan yang memang sudah penuh emosi.

Manchester United Bangkit dengan Semangat di Babak Kedua

Manchester United menunjukkan respon positif setelah babak pertama yang kurang memuaskan. Tim asuhan Erik ten Hag tidak hanya berhasil memperkecil ketertinggalan lewat gol Fernandes, tetapi juga berhasil menyamakan kedudukan berkat gol Ugarte yang vital. Kemenangan dramatis hampir saja diraih oleh Everton di menit-menit akhir setelah mereka mendapatkan hadiah penalti di masa injury time. Namun, setelah pemeriksaan VAR, wasit membatalkan keputusan tersebut, yang membuat Everton harus puas dengan hasil imbang.

Fernandes Mengkritik Performa Tim Usai Laga

Setelah pertandingan yang penuh dengan drama tersebut, Bruno Fernandes dengan tegas mengkritik penampilan timnya, khususnya pada awal laga yang dinilai kurang memadai. “Kami harus lebih baik, dan saya yang pertama harus menunjukkan hal itu,” ungkap Fernandes penuh penekanan. Dia menambahkan, “Kami tertinggal terlalu jauh sebelum akhirnya bisa bangkit. Kami harus lebih siap dan tampil lebih baik sejak awal pertandingan.”

Fernandes juga menekankan bahwa meskipun timnya berhasil mencetak dua gol di babak kedua, mereka terlambat memulai permainan. “Kami baru menunjukkan kualitas kami di babak kedua, tapi sudah terlambat. Kami harus bisa mengawali pertandingan dengan lebih baik,” tambahnya. Hasil imbang ini tentu bukan yang diharapkan oleh Manchester United, yang masih tertahan di posisi 15 klasemen sementara Premier League.

Dengan hasil yang terus tidak memuaskan ini, Manchester United harus segera berbenah untuk menghindari penurunan performa yang lebih buruk di sisa musim kompetisi.