Tag Archives: McLaren

https://recortesdamoda.com

Oscar Piastri Dominasi GP Bahrain, McLaren Raih Kemenangan Pertama di Sirkuit Ini

Oscar Piastri tampil luar biasa di Formula 1 Grand Prix Bahrain, Minggu malam WIB, dengan meraih kemenangan pertama untuk tim McLaren di Sirkuit Internasional Bahrain. Piastri yang memulai balapan dari posisi pole, berhasil mempertahankan posisi terdepan hingga garis finis tanpa mendapat tekanan berarti dari para pesaingnya, termasuk George Russell dari Mercedes yang finis di posisi kedua, serta rekan setimnya, Lando Norris, yang menempati posisi ketiga.

“Ini kemenangan yang luar biasa. Akhir pekan yang sangat baik sejak kualifikasi kemarin, dan saya senang bisa mengakhiri dengan hasil maksimal,” ujar Piastri setelah balapan, sebagaimana dikutip dari situs resmi F1. Kemenangan ini juga sangat berarti bagi McLaren, karena menjadi yang pertama di Sirkuit Bahrain, yang memiliki ikatan erat dengan tim mengingat kepemilikan saham mayoritas berasal dari dana investasi Bahrain.

Balapan sempat terganggu oleh safety car akibat serpihan di lintasan, namun Piastri tetap berhasil menjaga posisi terdepannya dan melakukan restart dengan sempurna. Ban medium baru yang hanya tersedia untuk dirinya dan Norris menjadi kunci dalam menjaga ritme balapan.

Kemenangan ini merupakan kemenangan kedua Piastri di musim ini dan keempat sepanjang karier Formula 1-nya. Dengan tambahan 25 poin, Piastri kini berada di posisi kedua klasemen pembalap sementara dengan total 74 poin, hanya tiga poin tertinggal dari Norris di posisi teratas. Juara bertahan Max Verstappen hanya finis di posisi keenam dan kini berada di peringkat ketiga dengan 69 poin.

Meskipun menang di “rumah” McLaren, Piastri menyatakan tidak akan merayakan berlebihan karena fokusnya sudah tertuju pada balapan selanjutnya di Arab Saudi. McLaren pun memperkokoh posisinya di klasemen konstruktor dengan 151 poin, diikuti Mercedes dengan 93 poin, dan Red Bull Racing-Honda di posisi ketiga dengan 73 poin.

Verstappen Curi Pole Position dari McLaren di Suzuka dengan Selisih Tipis

Max Verstappen tampil gemilang dalam sesi kualifikasi Grand Prix Formula 1 Jepang 2025 di Sirkuit Suzuka pada Sabtu, dengan secara mengejutkan merebut posisi terdepan dari dominasi McLaren. Pembalap Red Bull Racing tersebut mencatatkan waktu 1 menit 26,983 detik di sesi Q3, unggul hanya 0,012 detik dari Lando Norris, yang sebelumnya menjadi favorit setelah tampil dominan sejak sesi latihan hingga kualifikasi awal. Keberhasilan ini menjadi pole position pertama Verstappen sejak Grand Prix Austria pada Juni 2024, menandai kebangkitan performa Red Bull di tengah tekanan kuat dari McLaren.

Oscar Piastri menempati posisi ketiga, disusul oleh Charles Leclerc dari Ferrari di tempat keempat. George Russell dari Mercedes mengamankan posisi start kelima, diikuti rekan setimnya, Kimi Antonelli, di posisi keenam. Posisi tujuh hingga sepuluh masing-masing ditempati oleh Isack Hadjar (Racing Bulls), Lewis Hamilton (Ferrari), Alexander Albon (Williams), dan Oliver Bearman (Haas). Di luar sepuluh besar, Pierre Gasly, Carlos Sainz, dan Fernando Alonso berada di urutan tengah klasemen, sementara pembalap tuan rumah Yuki Tsunoda harus puas memulai balapan dari posisi ke-15, meski baru saja dipromosikan ke tim utama Red Bull.

Balapan utama GP Jepang 2025 dijadwalkan berlangsung pada Minggu, 6 April, dan akan menjadi ajang pembuktian bagi Verstappen untuk mempertahankan posisinya di hadapan ancaman nyata dari duo McLaren yang tampil konsisten sejak awal akhir pekan.

George Russell Akui McLaren Sulit Ditandingi di Musim Ini

Pembalap Mercedes, George Russell, menilai bahwa dominasi McLaren di musim ini akan sulit untuk dipatahkan. Ia mengakui bahwa tim tersebut memiliki mobil dengan kecepatan yang sangat impresif, sebagaimana terlihat dalam sesi tes pramusim.

“Aku tidak berpikir ada di antara kami yang memiliki mobil cukup potensial untuk menyaingi McLaren,” ujar Russell dalam wawancaranya dengan Formula 1 pada Rabu. “McLaren, tanpa diragukan lagi, terlihat jauh lebih unggul, terutama dalam hal kecepatan saat balapan yang sangat mengesankan,” tambah pembalap asal Inggris tersebut.

McLaren saat ini mengandalkan dua pembalap utama, Lando Norris dan Oscar Piastri, yang tampil konsisten. Dengan tim yang telah memenangkan kejuaraan konstruktor dalam dua musim terakhir, bukan tidak mungkin keduanya kembali menunjukkan performa gemilang seperti musim lalu. Kombinasi Norris dan Piastri telah membuktikan bahwa mereka bisa bersaing di level tertinggi, dan dengan pengembangan yang terus dilakukan McLaren, tim tersebut tampaknya akan menjadi ancaman besar bagi rival-rivalnya.

Russell juga menilai bahwa sejauh ini belum ada tim yang mampu mengembangkan mobilnya lebih baik daripada McLaren. Ia pun mengungkapkan tantangan yang dihadapi oleh Mercedes saat ini. “Kami sempat mengalami kesulitan dengan understeer pada kecepatan rendah tahun lalu. Masih ada indikasi yang sama musim ini, tetapi kami sedang mencoba berbagai solusi untuk mengatasinya,” ungkapnya. Russell juga menambahkan bahwa Mercedes masih berupaya mencari keseimbangan terbaik untuk meningkatkan performa mereka, terutama dalam menghadapi lintasan-lintasan yang menuntut handling sempurna.

Di sisi lain, tim-tim papan atas lainnya seperti Red Bull dan Ferrari juga terus berusaha mengejar ketertinggalan dari McLaren. Red Bull, yang selama beberapa musim terakhir dikenal sebagai salah satu tim terkuat, menghadapi tantangan dalam menyesuaikan mobil mereka dengan regulasi baru. Ferrari juga menunjukkan potensi besar dengan peningkatan aerodinamika dan strategi pit stop yang lebih baik, namun masih harus membuktikan konsistensinya sepanjang musim.

Formula 1 musim ini akan segera dimulai dengan Grand Prix Australia yang dijadwalkan berlangsung pada 15 Maret mendatang. Balapan pembuka ini akan menjadi ajang pembuktian bagi McLaren untuk menunjukkan dominasi mereka, sekaligus bagi tim-tim pesaing untuk mencari celah dalam menantang mereka di kejuaraan musim ini.

Charles Leclerc Sebut Klaim Verstappen soal Juara dengan McLaren dan Ferrari Tidak Masuk Akal

Charles Leclerc memberikan tanggapan terhadap pernyataan kontroversial Max Verstappen, juara dunia F1 empat kali, yang mengklaim bahwa ia bisa memenangkan gelar juara dunia 2024 lebih cepat jika mengendarai mobil McLaren atau Ferrari. Leclerc menyebut klaim tersebut sebagai hal yang “tidak masuk akal.”

Klaim Verstappen Setelah Juara di GP Las Vegas

Max Verstappen membuat pernyataan tersebut tak lama setelah mengamankan gelar juara dunia F1 keempatnya dalam balapan di GP Las Vegas akhir pekan lalu. Komentar itu muncul di tengah perjuangan Red Bull dengan performa mobil RB20 mereka, yang sempat menghadapi tantangan setelah awal musim yang dominan.

McLaren, dengan pembaruan besar pada mobil MCL38 sejak GP Miami pada Mei, telah menjadi pesaing utama Red Bull musim ini. Bahkan, tim tersebut berhasil mendominasi beberapa balapan dengan performa luar biasa, mirip dengan cara Red Bull mendominasi di awal tahun.

Dalam wawancara, Verstappen mengklaim bahwa ia akan mampu memenangkan gelar lebih awal jika membalap untuk McLaren. Ia juga menyebut bahwa peluangnya hampir sama jika mengendarai Ferrari, tetapi lebih sulit jika berada di balik kemudi Mercedes.

“Ya, bahkan lebih awal. Saya akan berada lebih jauh di depan (dengan McLaren). Dengan Ferrari, saya pikir hasilnya hampir sama. Tapi dengan Mercedes, saya pikir itu akan lebih sulit,” ujar Verstappen.

Leclerc Menilai Klaim Verstappen Berlebihan

Saat konferensi pers menjelang GP Qatar, Charles Leclerc merespons komentar Verstappen tersebut. Ia menyebut bahwa meski Verstappen adalah pembalap yang luar biasa dengan tingkat kepercayaan diri tinggi, pernyataan tersebut sulit untuk dibenarkan tanpa pemahaman mendalam tentang performa masing-masing tim.

“Max adalah pembalap yang sangat istimewa. Kepercayaan dirinya adalah salah satu hal yang membuatnya luar biasa. Namun, saya pikir sulit untuk membuat klaim seperti itu tanpa benar-benar mengetahui kondisi mobil,” ujar Leclerc.

Leclerc menambahkan, “Tidak ada yang meragukan kemampuan Verstappen sebagai pembalap. Tetapi untuk mengatakan bahwa ia akan meraih hasil yang sama dengan McLaren atau Ferrari pada 2024, itu terlalu berlebihan. Kita tidak tahu seperti apa mobil-mobil tersebut nantinya.”

Perebutan Gelar Konstruktor di Sisa Musim

Saat ini, Leclerc tertinggal 21 poin di klasemen pembalap dari Lando Norris, sementara Ferrari hanya terpaut 24 poin dari McLaren dalam perebutan gelar konstruktor dengan dua balapan tersisa.

Balapan di Qatar akan menjadi krusial bagi Ferrari untuk mengejar ketertinggalan dari McLaren. Kedua tim telah menunjukkan performa kuat sepanjang musim ini, namun tekanan meningkat menjelang penutup musim di Timur Tengah.

Red Bull Bungkam, Penyebab Gagalnya Kualifikasi F1 GP Italia Masih Misteri

Christian Horner, bos Red Bull, mengakui bahwa mereka masih belum memahami penyebab dari hasil kualifikasi yang mengecewakan di Grand Prix Italia.

Horner menyebutkan ada sesuatu yang tidak berjalan dengan baik pada mobil Formula 1 mereka.

Pada sesi kualifikasi terakhir yang berlangsung Sabtu (31/8/2024) sore, Verstappen dan Perez tampak bersaing ketat dengan tim-tim lain seperti McLaren, Mercedes, dan Ferrari.

Namun, ketika ketiga tim tersebut berlomba untuk mendapatkan posisi start terbaik, Red Bull malah mengalami penurunan performa yang signifikan.

Yang mengejutkan, masalah tidak hanya terletak pada penanganan mobil Red Bull yang belum optimal, tetapi juga pada penurunan drastis waktu lap Verstappen di Q3.

Verstappen justru mencatat waktu 0,4 detik lebih lambat dengan ban lunak baru dibandingkan dengan saat ia menggunakan ban bekas di Q2. Ini membuat tim Red Bull bingung dengan penurunan kecepatan yang tiba-tiba.

“Kami benar-benar tidak paham bagaimana bisa mencatatkan waktu 1 menit 19,6 detik dengan ban bekas, tapi dengan dua set ban baru tidak bisa lebih baik dari 1 menit 20,0 detik,” ungkap Horner kepada Sky Sports F1.

“Verstappen tidak menemukan keseimbangan yang baik, jadi jelas ada sesuatu yang terjadi yang tidak kami pahami saat ini.

Kami perlu mempelajari hal ini dan mencari tahu mengapa dengan ban bekas kami bisa lebih cepat, tetapi dengan ban baru kami justru kehilangan performa.”

Di Q2, situasinya masih terlihat cukup baik meski Verstappen sudah merasakan karakteristik pengendalian yang kurang ideal. Namun, begitu memasuki Q3, terjadi sesuatu yang membuat mereka tertinggal jauh dari tim lain yang justru lebih cepat dengan ban baru.

Pada Grand Prix Belanda pekan lalu, Red Bull mencoba berbagai set-up untuk mengatasi masalah keseimbangan pada RB20, termasuk menguji konfigurasi lantai yang berbeda untuk Verstappen dan Perez.

Namun, setelah satu minggu berlalu, solusi yang dicari belum juga ditemukan.

“Kami mencoba spesifikasi lama akhir pekan lalu untuk melihat apakah itu bisa memperbaiki masalah yang ada, tapi ternyata masalah karakteristik pengendalian masih ada, sama seperti yang kami alami sejak awal tahun,” lanjut Horner.

“Data yang diperoleh sangat banyak, tetapi masih ada banyak hal yang perlu kami pikirkan. Kami Redbull sangat pasti segera menemukan solusinya untuk team kami sendiri.

Kita bisa melihat McLaren telah membuat kemajuan signifikan dalam beberapa balapan terakhir. Di sini, kami berada di belakang Ferrari dan Mercedes.”

Horner menyimpulkan bahwa ada sesuatu yang jelas tidak bekerja dengan baik pada mobil mereka, dan tim sedang berusaha keras untuk mengidentifikasi dan mengatasinya.

“Pertama-tama, kita harus memahami masalahnya, kemudian menemukan solusinya, dan akhirnya menerapkannya. Ini adalah tantangan teknis yang membutuhkan solusi teknis.”