Tag Archives: McLaren

https://recortesdamoda.com

Charles Leclerc Sebut Klaim Verstappen soal Juara dengan McLaren dan Ferrari Tidak Masuk Akal

Charles Leclerc memberikan tanggapan terhadap pernyataan kontroversial Max Verstappen, juara dunia F1 empat kali, yang mengklaim bahwa ia bisa memenangkan gelar juara dunia 2024 lebih cepat jika mengendarai mobil McLaren atau Ferrari. Leclerc menyebut klaim tersebut sebagai hal yang “tidak masuk akal.”

Klaim Verstappen Setelah Juara di GP Las Vegas

Max Verstappen membuat pernyataan tersebut tak lama setelah mengamankan gelar juara dunia F1 keempatnya dalam balapan di GP Las Vegas akhir pekan lalu. Komentar itu muncul di tengah perjuangan Red Bull dengan performa mobil RB20 mereka, yang sempat menghadapi tantangan setelah awal musim yang dominan.

McLaren, dengan pembaruan besar pada mobil MCL38 sejak GP Miami pada Mei, telah menjadi pesaing utama Red Bull musim ini. Bahkan, tim tersebut berhasil mendominasi beberapa balapan dengan performa luar biasa, mirip dengan cara Red Bull mendominasi di awal tahun.

Dalam wawancara, Verstappen mengklaim bahwa ia akan mampu memenangkan gelar lebih awal jika membalap untuk McLaren. Ia juga menyebut bahwa peluangnya hampir sama jika mengendarai Ferrari, tetapi lebih sulit jika berada di balik kemudi Mercedes.

“Ya, bahkan lebih awal. Saya akan berada lebih jauh di depan (dengan McLaren). Dengan Ferrari, saya pikir hasilnya hampir sama. Tapi dengan Mercedes, saya pikir itu akan lebih sulit,” ujar Verstappen.

Leclerc Menilai Klaim Verstappen Berlebihan

Saat konferensi pers menjelang GP Qatar, Charles Leclerc merespons komentar Verstappen tersebut. Ia menyebut bahwa meski Verstappen adalah pembalap yang luar biasa dengan tingkat kepercayaan diri tinggi, pernyataan tersebut sulit untuk dibenarkan tanpa pemahaman mendalam tentang performa masing-masing tim.

“Max adalah pembalap yang sangat istimewa. Kepercayaan dirinya adalah salah satu hal yang membuatnya luar biasa. Namun, saya pikir sulit untuk membuat klaim seperti itu tanpa benar-benar mengetahui kondisi mobil,” ujar Leclerc.

Leclerc menambahkan, “Tidak ada yang meragukan kemampuan Verstappen sebagai pembalap. Tetapi untuk mengatakan bahwa ia akan meraih hasil yang sama dengan McLaren atau Ferrari pada 2024, itu terlalu berlebihan. Kita tidak tahu seperti apa mobil-mobil tersebut nantinya.”

Perebutan Gelar Konstruktor di Sisa Musim

Saat ini, Leclerc tertinggal 21 poin di klasemen pembalap dari Lando Norris, sementara Ferrari hanya terpaut 24 poin dari McLaren dalam perebutan gelar konstruktor dengan dua balapan tersisa.

Balapan di Qatar akan menjadi krusial bagi Ferrari untuk mengejar ketertinggalan dari McLaren. Kedua tim telah menunjukkan performa kuat sepanjang musim ini, namun tekanan meningkat menjelang penutup musim di Timur Tengah.

Red Bull Bungkam, Penyebab Gagalnya Kualifikasi F1 GP Italia Masih Misteri

Christian Horner, bos Red Bull, mengakui bahwa mereka masih belum memahami penyebab dari hasil kualifikasi yang mengecewakan di Grand Prix Italia.

Horner menyebutkan ada sesuatu yang tidak berjalan dengan baik pada mobil Formula 1 mereka.

Pada sesi kualifikasi terakhir yang berlangsung Sabtu (31/8/2024) sore, Verstappen dan Perez tampak bersaing ketat dengan tim-tim lain seperti McLaren, Mercedes, dan Ferrari.

Namun, ketika ketiga tim tersebut berlomba untuk mendapatkan posisi start terbaik, Red Bull malah mengalami penurunan performa yang signifikan.

Yang mengejutkan, masalah tidak hanya terletak pada penanganan mobil Red Bull yang belum optimal, tetapi juga pada penurunan drastis waktu lap Verstappen di Q3.

Verstappen justru mencatat waktu 0,4 detik lebih lambat dengan ban lunak baru dibandingkan dengan saat ia menggunakan ban bekas di Q2. Ini membuat tim Red Bull bingung dengan penurunan kecepatan yang tiba-tiba.

“Kami benar-benar tidak paham bagaimana bisa mencatatkan waktu 1 menit 19,6 detik dengan ban bekas, tapi dengan dua set ban baru tidak bisa lebih baik dari 1 menit 20,0 detik,” ungkap Horner kepada Sky Sports F1.

“Verstappen tidak menemukan keseimbangan yang baik, jadi jelas ada sesuatu yang terjadi yang tidak kami pahami saat ini.

Kami perlu mempelajari hal ini dan mencari tahu mengapa dengan ban bekas kami bisa lebih cepat, tetapi dengan ban baru kami justru kehilangan performa.”

Di Q2, situasinya masih terlihat cukup baik meski Verstappen sudah merasakan karakteristik pengendalian yang kurang ideal. Namun, begitu memasuki Q3, terjadi sesuatu yang membuat mereka tertinggal jauh dari tim lain yang justru lebih cepat dengan ban baru.

Pada Grand Prix Belanda pekan lalu, Red Bull mencoba berbagai set-up untuk mengatasi masalah keseimbangan pada RB20, termasuk menguji konfigurasi lantai yang berbeda untuk Verstappen dan Perez.

Namun, setelah satu minggu berlalu, solusi yang dicari belum juga ditemukan.

“Kami mencoba spesifikasi lama akhir pekan lalu untuk melihat apakah itu bisa memperbaiki masalah yang ada, tapi ternyata masalah karakteristik pengendalian masih ada, sama seperti yang kami alami sejak awal tahun,” lanjut Horner.

“Data yang diperoleh sangat banyak, tetapi masih ada banyak hal yang perlu kami pikirkan. Kami Redbull sangat pasti segera menemukan solusinya untuk team kami sendiri.

Kita bisa melihat McLaren telah membuat kemajuan signifikan dalam beberapa balapan terakhir. Di sini, kami berada di belakang Ferrari dan Mercedes.”

Horner menyimpulkan bahwa ada sesuatu yang jelas tidak bekerja dengan baik pada mobil mereka, dan tim sedang berusaha keras untuk mengidentifikasi dan mengatasinya.

“Pertama-tama, kita harus memahami masalahnya, kemudian menemukan solusinya, dan akhirnya menerapkannya. Ini adalah tantangan teknis yang membutuhkan solusi teknis.”