Tag Archives: Manchester City

Musim Terakhir Doku Beri Assist untuk De Bruyne di Man City

Jeremy Doku merasa bahagia bisa menyumbang assist untuk Kevin De Bruyne dalam pertandingan Manchester City melawan Wolverhampton. Momen ini terasa spesial karena kemungkinan besar tidak akan terulang musim depan.

Manchester City berhasil mengalahkan Wolverhampton Wanderers dengan skor tipis 1-0 di Stadion Etihad dalam lanjutan Liga Inggris, Sabtu (3/5/2025) dini hari WIB. Gol kemenangan The Citizens dicetak oleh Kevin De Bruyne.

Gol tersebut lahir dari aksi individu Doku di sisi kiri lapangan. Ia mengirimkan umpan tarik yang langsung dimanfaatkan oleh De Bruyne menjadi gol.

Musim depan, Doku kemungkinan besar tidak akan lagi bisa menyuplai assist kepada De Bruyne di level klub. Hal ini dikarenakan sang gelandang akan meninggalkan Manchester City.

Kevin De Bruyne dipastikan tak akan memperpanjang kontraknya yang berakhir di penghujung musim ini. Pemain berusia 33 tahun itu akan mengakhiri masa baktinya yang telah berlangsung satu dekade bersama City.

Doku menyatakan rasa senangnya masih bisa bekerja sama dengan De Bruyne di lapangan, meskipun ia menyadari kebersamaan mereka di level klub segera berakhir.

Meski begitu, Doku tetap bersyukur karena mereka masih akan bermain bersama di Timnas Belgia.

“Syukurnya, saya masih bisa bermain dengannya di tim nasional. Semua orang tahu kualitas luar biasa yang dimiliki Kevin. Hari ini pun dia kembali membuktikannya,” ujar Doku dikutip dari laman resmi Man City.

“Saya melihat dia dalam posisi bebas dan saya senang bisa mengirimkan assist untuknya. Itu momen yang menyenangkan,” tambahnya.

Nottingham Forest dan Crystal Palace Melaju ke Semifinal Piala FA dengan Gaya

Nottingham Forest dan Crystal Palace memastikan tempat di semifinal Piala FA setelah meraih kemenangan penting dalam laga perempat final. Forest sukses menyingkirkan Brighton & Hove Albion melalui drama adu penalti dengan skor 4-3 di Stadion Falmer. Pertandingan berlangsung sengit tanpa gol selama waktu normal dan perpanjangan waktu, memaksa kedua tim menentukan nasib melalui adu penalti. Kiper Forest, Matz Sels, tampil sebagai pahlawan dengan melakukan dua penyelamatan krusial terhadap tembakan Jack Hinshelwood dan Diego Gomez. Kesalahan Neco Williams yang gagal mengeksekusi penalti semakin menguntungkan Forest. Ryan Yates kemudian memastikan kemenangan dengan eksekusi penaltinya yang tak terbendung kiper lawan.

Sementara itu, Crystal Palace tampil dominan saat menaklukkan Fulham dengan skor meyakinkan 3-0 di Craven Cottage. Eberechi Eze menjadi bintang dalam laga ini dengan mencetak satu gol dan memberikan satu assist. Ia membuka keunggulan Palace pada menit ke-34 melalui tembakan akurat yang mengejutkan suporter tuan rumah. Empat menit kemudian, umpan silangnya disambut sundulan Ismaila Sarr untuk menggandakan keunggulan tim tamu. Palace semakin memastikan kemenangan setelah Eddie Nketiah yang masuk sebagai pemain pengganti mencetak gol ketiga pada menit ke-75.

Dua laga perempat final lainnya akan digelar Minggu malam. Preston North End akan menghadapi Aston Villa di Deepdale, sementara juara bertahan Manchester City dijadwalkan bertanding melawan Bournemouth pada pukul 22.30 WIB.

Statistik Bicara! Siapa Lebih Unggul di Derby Madrid UCL?

Pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions akan mempertemukan dua raksasa sepak bola Spanyol, Atletico Madrid dan Real Madrid, dalam duel yang sangat krusial. Pertandingan ini dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 13 Maret 2025, pukul 03.00 WIB, di Stadion Metropolitano. Real Madrid datang dengan keunggulan agregat 2-1 setelah kemenangan tipis di Santiago Bernabeu, sementara Atletico Madrid bertekad untuk membalikkan keadaan di kandang sendiri.

Pertaruhan Bagi Atletico Madrid

Atletico Madrid tidak punya pilihan lain selain meraih kemenangan di depan pendukungnya sendiri untuk bisa melaju ke perempat final. Keunggulan agregat milik Real Madrid membuat Los Colchoneros harus berjuang keras untuk menciptakan gol dan membalikkan keadaan. Sementara itu, Real Madrid hanya membutuhkan hasil imbang untuk mengamankan tiket mereka ke fase selanjutnya, yang menjadikan laga ini semakin menegangkan.

Keunggulan Real Madrid di Leg Pertama

Pada leg pertama yang digelar di Bernabeu, Real Madrid membuka pertandingan dengan gol cepat dari Rodrygo di menit ke-4. Atletico sempat menyamakan kedudukan lewat gol Julian Alvarez, namun Brahim Diaz memastikan kemenangan 2-1 bagi Los Blancos pada menit ke-55. Dari segi statistik, Madrid unggul dalam penguasaan bola dengan 52% berbanding 48% milik Atletico. Mereka juga lebih banyak menciptakan peluang dengan 13 tembakan, 7 di antaranya mengarah tepat sasaran, dibandingkan hanya 6 tembakan dan 2 tembakan tepat sasaran dari Atletico.

Meskipun kalah tipis, Atletico Madrid tetap menunjukkan daya juang yang tinggi dan memiliki kesempatan besar untuk membalikkan keadaan, terutama saat bermain di kandang sendiri.

Rekor Kuat Atletico di Eropa

Atletico Madrid memiliki rekor impresif dalam kompetisi Eropa, terutama ketika menghadapi klub-klub Spanyol. Mereka telah meraih kemenangan dalam lima dari sembilan duel dua leg melawan tim La Liga. Di kandang, mereka tidak terkalahkan dalam lima pertandingan terakhir melawan klub Spanyol di Eropa, dengan empat di antaranya berakhir dengan kemenangan. Lini pertahanan mereka juga solid, tercatat telah menjaga clean sheet dalam enam dari sembilan laga terakhir di kompetisi Eropa.

Simeone Hadapi Tantangan Besar

Kekalahan di leg pertama memutuskan catatan sepuluh pertandingan tak terkalahkan Atletico di semua kompetisi, termasuk enam kemenangan dan empat hasil imbang. Namun, mereka kembali mengalami kekalahan mengejutkan 1-2 dari Getafe di La Liga, dengan dua gol yang tercipta di menit-menit akhir yang memperlihatkan kelemahan di lini belakang mereka. Meski begitu, Julian Alvarez tetap menjadi andalan utama dengan 22 gol di semua kompetisi musim ini, dan ketajamannya akan sangat dibutuhkan untuk merobek pertahanan Real Madrid.

Mental Juara Real Madrid

Di sisi lain, Real Madrid datang dengan mental juara yang telah teruji, khususnya di Liga Champions. Mereka memiliki sejarah panjang dalam kompetisi ini, dengan berhasil lolos dalam 49 dari 62 duel dua leg setelah menang di leg pertama. Di laga tandang, mereka telah meraih 14 kemenangan dari 34 pertandingan terakhir di Liga Champions, termasuk kemenangan atas Atalanta, Brest, dan Manchester City musim ini. Kylian Mbappe, yang sedang dalam performa terbaik dengan 15 gol dalam 15 pertandingan terakhir, menjadi ancaman utama bagi pertahanan Atletico.

Siapakah yang Akan Melangkah ke Perempat Final?

Atletico Madrid perlu tampil sempurna di kandang untuk mengatasi dominasi Real Madrid. Gol cepat dan pertahanan yang solid akan menjadi kunci kesuksesan mereka. Di sisi lain, Real Madrid akan mengandalkan pengalaman dan mentalitas juara mereka untuk mempertahankan keunggulan agregat dan melaju ke perempat final. Meskipun Atletico memiliki kekuatan di kandang, keunggulan agregat dan ketajaman pemain seperti Mbappe membuat Real Madrid sedikit lebih diunggulkan.

Stadion Metropolitano akan menjadi saksi duel sengit ini, yang akan menentukan siapa yang berhak melaju ke perempat final Liga Champions. Siapakah yang akan keluar sebagai pemenang? Laga ini dipastikan akan menjadi salah satu pertandingan yang paling dinantikan dalam babak 16 besar.

Bergabung dengan Man City, Nico Gonzalez Diumumkan Resmi

Manchester City semakin menunjukkan ambisi besar mereka di bursa transfer Januari dengan merampungkan transfer Nico Gonzalez dari Porto senilai 50 juta pounds. Dengan transfer ini, total pengeluaran The Citizens pada bulan Januari mencapai angka luar biasa 180 juta pounds, melampaui gabungan seluruh belanja mereka di bursa transfer musim dingin sebelumnya di era kepelatihan Pep Guardiola.

Gonzalez yang berusia 23 tahun baru saja menjalani tes medis di Portugal dan dipastikan akan segera menandatangani kontrak dengan durasi lima setengah tahun. Dalam kesepakatan ini, Barcelona, klub asal Gonzalez, juga akan mendapatkan 40% dari nilai transfer jika gelandang muda tersebut dijual di masa depan.

Perjalanan Karier Nico Gonzalez

Gonzalez memulai karier sepak bolanya di akademi La Masia milik Barcelona. Ia debut dengan tim B Barcelona pada 2019, bermain dalam 27 pertandingan. Kariernya terus menanjak, dan pada 2021, ia mendapatkan kesempatan untuk bermain di tim utama Barcelona, mencatatkan 37 penampilan.

Setelah menjalani musim 2022/2023 dengan status pinjaman di Valencia, Gonzalez memutuskan untuk bergabung dengan Porto pada musim panas 2023. Di Porto, ia tampil dalam 68 pertandingan, mencetak 9 gol, dan memberikan 9 assist, sambil turut membawa klub meraih Taça de Portugal musim lalu.

Ambisi Manchester City dan Peran Gonzalez di Tim

Gonzalez akan mengenakan nomor 14 di Manchester City dan menjadi rekrutan keempat mereka di bursa transfer Januari, setelah kedatangan Abdukodir Khusanov, Vitor Reis, dan Omar Marmoush. Kedatangan sang gelandang diharapkan bisa memperkuat lini tengah City, yang sedang berusaha mengembalikan performa terbaik mereka di musim ini.

Gonzalez sendiri menyatakan bahwa bergabung dengan Manchester City merupakan kesempatan besar untuk menguji kemampuan dirinya di Liga Premier Inggris. “Saya berusia 23 tahun dan ingin menguji diri saya di Inggris. Tidak ada klub yang lebih baik dari Manchester City untuk melakukan itu,” ungkapnya penuh semangat.

Dengan langkah agresif ini, Manchester City semakin memperkuat skuad mereka untuk menghadapi persaingan ketat di Premier League dan berbagai kompetisi lainnya, memastikan mereka tetap menjadi salah satu klub yang harus diperhitungkan di Eropa.

Manchester City Terancam Gagal Lolos ke Fase Gugur Liga Champions: Pep Guardiola Hadapi Ujian Berat

Manchester City kini berada dalam situasi yang sangat menegangkan di Liga Champions musim ini. Meskipun dianggap sebagai salah satu tim unggulan, tim asuhan Pep Guardiola kini berada di ambang kegagalan untuk melaju ke babak gugur setelah tampil kurang meyakinkan di fase grup yang diperluas menjadi 36 tim.

Saat ini, City berada dua poin di bawah peringkat ke-24, yang merupakan batas minimal untuk lolos ke babak play-off. Pada matchday terakhir, The Citizens harus meraih kemenangan saat menjamu Club Brugge untuk mempertahankan harapan mereka di kompetisi Eropa. Kemenangan menjadi sangat krusial, sementara hasil imbang atau kekalahan akan memastikan mereka tersingkir lebih awal dari Liga Champions.

Perubahan Format Liga Champions: Ancaman Tersingkir Lebih Awal

Musim ini, Liga Champions menerapkan format baru yang mengubah struktur kompetisi secara signifikan. Dengan mengganti sistem grup yang sebelumnya terdiri dari empat tim, kini liga fase tunggal yang mencakup 36 tim menjadi tumpuan bagi banyak tim besar. Delapan tim teratas langsung melaju ke babak 16 besar, sedangkan tim yang berada di peringkat 9 hingga 24 harus menjalani play-off untuk menentukan nasib mereka di fase gugur.

Namun, bagi Manchester City, situasi ini justru menjadi bumerang. Setelah kalah dalam pertandingan dramatis melawan PSG dengan skor 2-3, City kini berada di luar posisi 24 besar dengan hanya satu laga tersisa. Mereka harus menang dalam pertandingan terakhir mereka melawan Club Brugge agar bisa lolos ke babak play-off dan menghindari kegagalan total.

Aturan Baru yang Membuat Tekanan Semakin Besar

Dengan aturan baru ini, tim yang gagal menembus posisi 24 besar akan tersingkir sepenuhnya dari kompetisi Eropa, tanpa kesempatan untuk bermain di Liga Europa. Sistem yang lebih ketat ini menambah tekanan bagi Guardiola dan anak asuhnya untuk tampil maksimal di pertandingan terakhir. Jika sebelumnya tim yang finis di posisi ketiga dalam grup masih memiliki peluang untuk berlaga di Liga Europa, kini aturan baru menghapuskan peluang tersebut.

Untuk tim yang berada di posisi 9 hingga 16, mereka akan memiliki keuntungan dengan menjadi unggulan dalam undian play-off, termasuk mendapatkan leg kedua di kandang. Namun, prioritas pertama bagi Manchester City adalah memastikan mereka berada di posisi tersebut dengan mengalahkan Club Brugge pada matchday terakhir.

PSG Hadapi Ancaman yang Sama

PSG, salah satu tim raksasa Eropa lainnya, juga berada dalam situasi yang serupa meskipun kemenangan dramatis mereka atas City memberi sedikit kelonggaran. Mereka masih berada dalam bahaya dan bisa terlempar keluar dari zona play-off jika mereka gagal meraih hasil positif di laga terakhir mereka.

Di pekan terakhir Liga Champions, dua tim besar ini akan menghadapi ujian yang sangat berat. Apakah Manchester City akan mampu membalikkan keadaan dan bertahan di kompetisi ini, atau justru mereka akan tersingkir lebih awal dan merasakan kekecewaan besar? Keputusan akhir akan sangat bergantung pada hasil pertandingan melawan Club Brugge yang sangat menentukan.

Manchester City Kembali Masuk Empat Besar Liga Inggris Setelah Kemenangan Atas Chelsea

Manchester City berhasil meraih kemenangan penting 3-1 atas Chelsea di Stadion Etihad, yang mengantarkan mereka kembali ke posisi empat besar klasemen Liga Inggris. Kemenangan ini menandai kebangkitan tim setelah serangkaian hasil yang kurang memuaskan sebelumnya, dan memberikan dorongan moral menjelang pertandingan-pertandingan krusial di masa mendatang.

Dalam pertandingan tersebut, Chelsea sempat unggul lebih dulu melalui gol Noni Madueke. Namun, Manchester City berhasil membalikkan keadaan dengan gol dari Josko Gvardiol, Erling Haaland, dan Phil Foden. Kemenangan ini merupakan yang kedua berturut-turut bagi City dan memperkuat posisi mereka dalam perburuan tiket Liga Champions. Ini menunjukkan bahwa tim asuhan Pep Guardiola mulai menemukan kembali bentuk permainan terbaik mereka setelah periode sulit.

Erling Haaland, penyerang andalan City, memuji kinerja timnya setelah pertandingan. Ia menyatakan bahwa meskipun mereka memulai laga dengan buruk, performa keseluruhan tim sangat baik. Hal ini mencerminkan pentingnya mentalitas tim dalam menghadapi tekanan dan beradaptasi selama pertandingan. Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa Manchester City memiliki kedalaman skuad yang cukup untuk bangkit dari ketertinggalan.

Dengan tambahan tiga poin dari kemenangan ini, Manchester City kini mengumpulkan 41 poin dan menempati posisi keempat klasemen Liga Inggris. Mereka berhasil menggeser Chelsea ke posisi keenam dengan hanya satu poin di belakang. Sementara itu, Liverpool tetap kokoh di puncak klasemen setelah mengalahkan Ipswich Town 4-1. Ini menunjukkan betapa ketatnya persaingan di papan atas Liga Inggris saat ini.

Kemenangan ini menjadi modal berharga bagi Manchester City yang akan menghadapi serangkaian pertandingan sulit di bulan depan, termasuk melawan Arsenal dan Newcastle United. Manajer Pep Guardiola menyadari bahwa setiap pertandingan akan menjadi ujian berat bagi timnya dan berharap dapat mempertahankan momentum positif ini. Ini mencerminkan pentingnya konsistensi dalam performa untuk mencapai tujuan akhir musim.

Dengan kembali masuknya Manchester City ke empat besar, harapan untuk meraih gelar juara Liga Inggris masih terbuka lebar. Diharapkan bahwa tim dapat terus mempertahankan performa baik ini dan bersiap menghadapi tantangan-tantangan yang ada di depan. Keberhasilan dalam menjaga posisi di empat besar akan menjadi langkah penting bagi City dalam upaya mereka untuk kembali bersaing di level tertinggi sepak bola Eropa.

Guardiola: Kehebatan Haaland Setara Dengan Messi Dan Ronaldo Dalam Hal Gol

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, memberikan pujian tinggi kepada striker Erling Haaland, menyatakan bahwa kemampuan mencetak golnya sebanding dengan dua legenda sepak bola, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Pernyataan ini muncul setelah Haaland menandatangani kontrak baru yang mengikatnya dengan klub hingga tahun 2034. Hal ini menunjukkan keyakinan Guardiola bahwa Haaland dapat mencapai prestasi luar biasa di level tertinggi sepak bola.

Haaland baru saja menandatangani kontrak baru selama sepuluh tahun yang memastikan dia tetap di Manchester City hingga usianya hampir 34 tahun. Sejak bergabung dengan tim pada 2022, Haaland telah mencetak 111 gol dalam 125 pertandingan, termasuk 79 gol di Premier League. Kontrak ini mencerminkan komitmen klub untuk mempertahankan salah satu penyerang paling produktif di dunia saat ini. Ini menunjukkan bahwa investasi jangka panjang dalam pemain berbakat dapat membawa keuntungan bagi klub.

Guardiola mengakui bahwa meskipun tidak ada yang dapat dibandingkan dengan Messi, dalam hal statistik mencetak gol, Haaland berada pada level yang sama. Dia menyebutkan bahwa Haaland memiliki “haus gol” yang mirip dengan kedua pemain legendaris tersebut. Hal ini menegaskan bahwa meskipun gaya permainan mereka berbeda, pencapaian Haaland dalam mencetak gol patut diperhitungkan. Ini mencerminkan bagaimana statistik dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja pemain secara objektif.

Guardiola menekankan bahwa untuk mencapai tingkat kehebatan seperti Messi dan Ronaldo, Haaland harus mempertahankan konsistensi dalam performanya selama bertahun-tahun ke depan. Ia menyatakan bahwa kemampuan mencetak gol bukanlah satu-satunya indikator kesuksesan; pemain juga harus berkontribusi dalam aspek lain permainan. Ini menunjukkan bahwa meskipun pencapaian individu penting, kontribusi tim juga sangat vital dalam sepak bola.

Pernyataan Guardiola mengenai Haaland telah menarik perhatian media dan penggemar sepak bola di seluruh dunia. Banyak yang berpendapat bahwa jika Haaland terus bermain dengan performa tinggi seperti saat ini, dia memiliki potensi untuk menjadi salah satu pemain terhebat sepanjang masa. Ini menunjukkan harapan besar yang diletakkan pada bahu Haaland untuk melanjutkan tradisi pencetak gol hebat dalam sejarah sepak bola.

Dengan pujian dari Guardiola dan kontrak baru yang mengikatnya di Manchester City, semua mata kini tertuju pada bagaimana Erling Haaland akan melanjutkan kariernya di klub. Diharapkan bahwa ia dapat memenuhi ekspektasi tinggi dan terus mencetak gol untuk membawa tim meraih kesuksesan lebih lanjut. Keberhasilan atau kegagalan Haaland dalam mencapai prestasi setara Messi dan Ronaldo akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk bertahan di puncak performa selama bertahun-tahun mendatang.

Man City Kalah 1-2 Dari MU Di Stadion Etihad

Pada 16 Desember 2024, pertandingan sengit antara Manchester City dan Manchester United berakhir dengan kemenangan tim tamu, MU, yang mengalahkan City 2-1 di Stadion Etihad. Hasil ini mengejutkan banyak penggemar, mengingat Man City bermain di kandang mereka dan memegang dominasinya dalam banyak pertandingan musim ini. Kekalahan ini memperburuk posisi City dalam persaingan gelar Liga Premier.

Manchester United membuka keunggulan di babak pertama melalui gol dari Bruno Fernandes. Pemain asal Portugal itu memanfaatkan umpan matang dari Marcus Rashford dan melepaskan tembakan terarah ke gawang Ederson, membuat skor menjadi 1-0. Manchester City berusaha bangkit, namun gempuran mereka tidak mampu membobol pertahanan kokoh MU.

Pada babak kedua, Manchester City berhasil menyamakan kedudukan melalui gol dari josko gvardiol. Pemain asal Belgia itu mencetak gol dengan tembakan luar biasa dari luar kotak penalti yang tak bisa dijangkau oleh kiper David De Gea. Gol tersebut membawa atmosfer Stadion Etihad semakin panas, dengan harapan tuan rumah untuk meraih kemenangan semakin terbuka.

Namun, di menit-menit terakhir pertandingan, amad diallo mencetak gol kedua untuk MU yang memastikan kemenangan mereka. amad diallo memanfaatkan kesalahan kecil dari lini pertahanan City dan dengan tenang mengalahkan Ederson untuk mencetak gol kemenangan. Dengan hasil ini, MU berhasil meraih tiga poin penuh di kandang rival bebuyutan mereka.

Kekalahan ini menjadi pukulan berat bagi Manchester City yang kini berada dalam tekanan untuk mempertahankan posisi mereka di papan atas Liga Premier. Manajer Pep Guardiola mengakui bahwa timnya harus belajar dari kekalahan ini dan memperbaiki aspek-aspek yang lemah dalam permainan mereka, terutama dalam bertahan dan memanfaatkan peluang.

Sementara itu, kemenangan ini memberikan suntikan moral bagi Manchester United yang tengah berusaha untuk kembali ke jalur kemenangan setelah beberapa hasil mengecewakan di laga sebelumnya. Pelatih Ruben Amorim memuji ketangguhan mental anak asuhnya dan berharap ini bisa menjadi momentum untuk meraih lebih banyak kemenangan di sisa musim.

Dengan hasil ini, persaingan gelar di Liga Premier semakin ketat. Manchester United kini semakin mendekati peringkat atas, sementara Manchester City harus segera bangkit agar tidak tertinggal jauh dalam perebutan gelar juara. Tim-tim lain juga semakin memperketat persaingan, menjadikan setiap pertandingan semakin penting untuk menentukan siapa yang akan keluar sebagai juara musim ini.

Pep Guardiola Mengungkapkan Manchester City Jadi Klub Terakhirnya

Manchester – Manajer Manchester City, Pep Guardiola, mengungkapkan bahwa klub Premier League ini akan menjadi tempat terakhirnya sebagai pelatih profesional. Dalam wawancara eksklusif yang dilangsungkan pada Selasa (10/12), Guardiola menyatakan niatnya untuk pensiun dari dunia manajerial setelah menyelesaikan tugasnya di City.

Guardiola, yang telah membawa City meraih berbagai trofi bergengsi, termasuk gelar Premier League, FA Cup, dan Liga Champions, mengatakan bahwa meskipun masih memiliki kontrak yang tersisa, ia merasa bahwa waktunya untuk beralih dari dunia manajerial akan datang setelah memimpin City. “Manchester City adalah klub terakhir saya. Saya telah menjalani karir yang luar biasa di beberapa klub besar, dan di sini saya merasa seperti di rumah. Setelah masa saya di sini selesai, saya ingin menikmati waktu bersama keluarga dan menjalani kehidupan yang lebih tenang,” kata Guardiola.

Pelatih asal Spanyol ini juga menambahkan bahwa meskipun masih merasa penuh gairah dan energi untuk bekerja, ia merasa keputusan ini adalah langkah yang tepat mengingat tantangan besar yang telah ia capai di City. Guardiola sebelumnya telah melatih beberapa klub top Eropa, termasuk Barcelona dan Bayern Munich, dan di bawah kepemimpinannya, City telah meraih banyak kesuksesan domestik dan internasional.

Guardiola juga menyatakan bahwa meskipun ia akan pensiun dari karir manajerial, ia akan terus mendukung perkembangan sepak bola dan berharap dapat berkontribusi pada pengembangan pelatih-pelatih muda di masa depan.

Berita ini disambut dengan campuran perasaan oleh penggemar City. Sementara banyak yang berharap Guardiola akan terus memimpin klub untuk waktu yang lama, keputusan ini menunjukkan bahwa ia memiliki pandangan jangka panjang mengenai masa depannya setelah sepuluh tahun karir yang penuh prestasi.

Kevin De Bruyne Dan Ake Masih Absen Melawan Wolverhampton Wanderers

Manchester City akan menghadapi Wolverhampton Wanderers dalam lanjutan Liga Premier Inggris tanpa dua pemain kunci mereka, Kevin De Bruyne dan Nathan Ake. Absennya kedua pemain ini menambah tantangan bagi pelatih Pep Guardiola menjelang pertandingan penting tersebut.

Kevin De Bruyne, playmaker handal City, masih dalam proses pemulihan setelah mengalami cedera hamstring yang didapat pada awal musim. Meskipun ada harapan bahwa ia akan kembali berlatih dalam waktu dekat, Guardiola mengonfirmasi bahwa De Bruyne belum siap untuk bertanding. Sementara itu, Nathan Ake juga masih diragukan tampil akibat masalah cedera yang belum sepenuhnya pulih.

Absennya De Bruyne sangat memengaruhi lini tengah Manchester City, yang terkenal dengan kreativitas dan penguasaan bola. Pelatih Guardiola harus mencari alternatif untuk menggantikan peran De Bruyne, yang sering menjadi pengatur serangan tim. Di sisi lain, Ake yang biasanya mengisi posisi bek tengah juga akan meninggalkan lubang di pertahanan yang harus diatasi oleh tim.

Meskipun tanpa De Bruyne dan Ake, Manchester City masih memiliki skuad yang cukup kuat. Beberapa pemain muda dan cadangan diharapkan dapat tampil maksimal dan mengisi kekosongan yang ditinggalkan. Pada pertandingan sebelumnya, City menunjukkan kekuatan mereka meskipun tanpa beberapa pemain kunci, dan diharapkan bisa melanjutkan tren positif ini.

Pertandingan melawan Wolverhampton diprediksi akan berlangsung ketat. Wolves, yang tengah berusaha meraih poin untuk memperbaiki posisi di klasemen, akan berusaha memanfaatkan absennya pemain kunci City. Guardiola dan timnya diharapkan bisa menerapkan strategi yang tepat untuk meraih kemenangan meskipun dalam keadaan yang kurang ideal. Masyarakat menanti untuk melihat bagaimana City akan beradaptasi dan menunjukkan performa terbaik mereka di lapangan.