Tag Archives: Liga Champions

Energi Inter Milan Menipis?

Inter Milan mengalami kekalahan tiga kali berturut-turut. Pelatih Simone Inzaghi menegaskan bahwa timnya harus segera menemukan kembali semangat untuk meraih kemenangan!

Pada pertandingan terakhir, Inter Milan kalah 0-1 dari AS Roma dalam lanjutan Serie A pada Minggu malam (27/4). Sebelumnya, mereka juga takluk 0-1 dari Bologna, dan di tengah-tengah itu, Inter dibantai 0-3 oleh AC Milan dan tersingkir dengan agregat 1-4 di semifinal Coppa Italia.

Meski begitu, Inter Milan masih bertahan di posisi kedua klasemen Liga Italia dengan 71 poin dari 34 pertandingan, tertinggal tiga poin dari Napoli yang memuncaki tabel.

Simone Inzaghi menyatakan, “Musim ini belum berakhir. Kami harus bangkit dan berjuang, fokus utama kami saat ini adalah Barcelona,” seperti yang dilansir dari situs resmi klub.

Terdapat anggapan bahwa energi Inter Milan mulai habis. Inzaghi mengakui hal tersebut dan mengatakan bahwa timnya perlu kembali menemukan kekuatan.

“Ini adalah kekalahan yang menyakitkan, tiga kali berturut-turut. Kami harus merenung dan berusaha memulihkan kondisi fisik serta mental kami,” ungkapnya.

“Kami tidak cukup fokus, namun kami harus segera menemukan energi kami karena ada pertandingan penting yang menanti. Kemenangan akan memberikan dorongan besar bagi mental kami,” tambahnya.

Inter Milan masih menyisakan empat pertandingan di Serie A, yaitu melawan Verona, Torino, Lazio, dan Como. Selain itu, mereka juga akan menghadapi Barcelona di semifinal Liga Champions pada 1 dan 7 Mei.

Henrikh Mkhitaryan: Kunci Keberhasilan Inter Milan dalam Perburuan Tiga Gelar

Inter Milan saat ini memimpin klasemen Serie A dengan 71 poin, unggul tipis atas Napoli, menjelang enam pertandingan terakhir musim ini. Di Liga Champions, mereka baru saja mencatatkan kemenangan penting atas Bayern Munchen, sementara di Coppa Italia, Inter berhasil menahan imbang AC Milan di leg pertama semifinal. Leg kedua akan digelar pekan depan. Salah satu pemain yang menjadi sosok kunci dalam kesuksesan ini adalah Henrikh Mkhitaryan. Ia mengungkapkan bahwa timnya merasa percaya diri untuk meraih trofi di tiga kompetisi sekaligus. “Kami adalah tim kuat, dan itu terbukti karena kami bisa bersaing di tiga ajang besar,” ujar Mkhitaryan dalam wawancaranya dengan situs UEFA pada Rabu, 16 April 2025.

Mkhitaryan, yang lahir di Yerevan, Armenia, pada 21 Januari 1989, memulai karier sepak bolanya di akademi Sao Paulo di Brasil pada usia 13 tahun. Ia kemudian bermain di Ukraina bersama Shakhtar Donetsk dan berkembang pesat di bawah arahan pelatih Mircea Lucescu. Pada musim 2012-2013, ia mencetak 29 gol untuk Shakhtar. Setelahnya, ia melanjutkan karier di Jerman bersama Borussia Dortmund dan menjadi pemain terbaik Bundesliga pada 2015-2016. Mkhitaryan kemudian merasakan bermain di Inggris bersama Manchester United, di mana ia mencetak gol di final Liga Europa 2017, serta Arsenal dan AS Roma, dengan total 29 gol dalam tiga musim dan menjuarai Liga Konferensi Eropa.

Pada musim panas 2022, Mkhitaryan bergabung dengan Inter Milan. Di musim pertamanya, ia tampil impresif dengan mencetak lima gol dari 49 pertandingan, termasuk satu gol di semifinal Liga Champions melawan AC Milan. Sepanjang karier profesionalnya, Mkhitaryan telah tampil dalam 714 pertandingan dan mengoleksi 181 gol serta 153 assist.

Ancelotti Yakin Real Madrid Bisa Ciptakan Keajaiban Usai Dibekuk Arsenal

Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, tetap optimistis meski timnya mengalami kekalahan telak 0-3 dari Arsenal pada leg pertama perempat final Liga Champions 2024/25 yang berlangsung di Emirates Stadium, Rabu (9/4) dini hari WIB. Ancelotti menyatakan bahwa meskipun sulit, ia percaya Los Blancos masih memiliki peluang untuk membalikkan keadaan saat bermain di kandang sendiri, Santiago Bernabeu.

Dalam pernyataannya di situs resmi klub, Ancelotti mengajak para pemain dan penggemar untuk terus percaya bahwa timnya bisa menciptakan momen ajaib di leg kedua. Ia tidak menampik bahwa defisit tiga gol bukan hal mudah untuk dikejar, namun menegaskan bahwa segala hal mungkin terjadi dalam sepak bola jika ada keyakinan dan kerja keras dari seluruh tim.

Ancelotti mencontohkan hal tak terduga yang terjadi di laga tersebut, ketika gelandang Arsenal, Declan Rice, mencetak dua gol lewat tendangan bebas. Ia menyoroti bahwa selama kariernya, Rice belum pernah mencetak gol dari skenario tersebut, dan itu memperlihatkan bahwa kejutan selalu bisa terjadi dalam sepak bola. Hal-hal seperti inilah yang menjadi motivasi bagi timnya untuk tidak menyerah sebelum pertandingan benar-benar berakhir.

Pelatih asal Italia itu menambahkan bahwa atmosfer di Santiago Bernabeu akan menjadi kekuatan tambahan bagi para pemain. Dukungan suporter yang memadati stadion bisa menjadi bahan bakar emosional yang mendorong semangat bertarung skuad Madrid untuk membalikkan keadaan.

Sebelum menjamu Arsenal di Bernabeu, Real Madrid akan menjalani satu pertandingan di ajang La Liga. Kylian Mbappe dan rekan-rekannya dijadwalkan bertandang ke markas Deportivo Alaves, Stadion Mendizorrotza, pada Minggu (13/4), sebagai persiapan jelang leg kedua yang penuh tekanan namun sarat harapan tersebut. Ancelotti berharap pertandingan melawan Alaves bisa dimanfaatkan untuk memperkuat mental dan mengasah performa tim, sebelum menghadapi tantangan besar dalam misi comeback di Liga Champions.

Suporter PSG dan Aston Villa Terlibat Kerusuhan Sebelum Laga Dimulai

Pertandingan antara Paris Saint-Germain (PSG) dan Aston Villa akan berlangsung dini hari nanti. Sebelumnya, pada hari sebelumnya, kedua kelompok suporter sudah terlibat bentrok.

Laga ini merupakan bagian dari perempat final Liga Champions, dengan leg pertama akan digelar di Stadion Parc des Princes pada Kamis (10/4/2025) dini hari WIB.

Suporter kedua tim telah terlibat kerusuhan sehari sebelum pertandingan. Di Paris, terjadi keributan yang melibatkan fans PSG dan Aston Villa.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan dua kelompok suporter saling berkelahi di depan sebuah bar, saling memukul dan melempar kursi.

Berdasarkan laporan yang ada, suporter Aston Villa yang datang untuk mendukung timnya diserang oleh pendukung PSG, yang kemudian memicu kerusuhan.

Diperkirakan Aston Villa akan mendapat dukungan besar dari para suporter mereka di markas PSG. Menurut laporan dari Daily Mail, Villa diperkirakan akan didukung sekitar 2.000 penggemar, meskipun yang hadir diperkirakan mencapai 3.000 orang, sebagian besar datang tanpa tiket dan menonton dari bar-bar di Paris.

Musim ini, Aston Villa tampil mengesankan di Liga Champions. Mereka berhasil melaju ke perempat final setelah mengalahkan Club Brugge dengan agregat 6-1. Sementara PSG berhasil menyingkirkan Liverpool melalui adu penalti.

Pertandingan PSG melawan Aston Villa dijadwalkan dimulai pukul 02.00 WIB dini hari nanti.

Arne Slot Tetap Tenang, Mohamed Salah Diyakini Segera Bangkit dari Paceklik Gol

Pelatih Liverpool, Arne Slot, menegaskan bahwa ia tidak merasa cemas dengan penurunan performa Mohamed Salah yang belum mencetak gol maupun assist dalam empat pertandingan terakhir. Meskipun Salah gagal menyumbang kontribusi langsung dalam laga terbaru saat Liverpool tumbang 2-3 dari Fulham, Slot tetap optimis sang bintang akan segera kembali ke performa terbaiknya. “Mo akan segera kembali. Saya sama sekali tidak khawatir,” ujar Slot dalam pernyataannya.

Sebelumnya, Salah juga gagal mencatatkan nama di papan skor dalam kemenangan tipis atas Everton, kekalahan dari Newcastle United di final Piala Liga, serta saat Liverpool tersingkir dari Liga Champions oleh Paris Saint-Germain di babak 16 besar. Ketidakberdayaan Salah bukan hanya dari segi mencetak gol, tapi juga dalam memberi assist, yang berkontribusi pada catatan negatif Liverpool yang kalah dalam tiga dari empat laga terakhir.

Menariknya, performa Liverpool musim ini sangat berkorelasi dengan kontribusi Salah. Dalam 32 pertandingan di mana Salah mencetak gol atau assist, The Reds meraih 26 kemenangan dan enam hasil imbang. Slot pun menilai perhatian besar terhadap performa Salah merupakan bukti betapa luar biasanya statistik pemain asal Mesir itu. Musim ini, Salah telah mengoleksi 32 gol dan 22 assist dari total 45 laga di semua ajang, menjadikannya musim paling produktifnya bersama Liverpool.

Salah dijadwalkan kembali beraksi saat Liverpool menjamu West Ham United pada 13 April mendatang di Anfield.

Menghadapi Atalanta, Inter Milan Fokus pada Agresivitas Serangan

Inter Milan akan menjalani tantangan besar dalam lanjutan Serie A 2024/2025 saat bertamu ke kandang Atalanta dalam laga pekan ke-29. Pertandingan ini akan berlangsung di Gewiss Stadium pada Senin, 17 Maret 2025, dengan kick-off pukul 02.45 WIB.

Fokus Inter Milan Beralih ke Serie A

Setelah sukses mengamankan tiket ke perempat final Liga Champions, Inter kini mengalihkan perhatian mereka ke kompetisi domestik. Mereka berada di posisi puncak klasemen dengan koleksi 61 poin, unggul tipis satu angka dari Napoli yang terus menempel ketat, serta hanya terpaut tiga poin dari Atalanta yang juga menjadi pesaing serius.

Pelatih Inter, Simone Inzaghi, menyadari bahwa laga ini tidak akan berjalan mudah. “Atalanta adalah tim yang sangat solid dengan performa luar biasa musim ini, baik di kompetisi domestik maupun Eropa,” ujarnya dalam konferensi pers jelang pertandingan.

Untuk memastikan kemenangan, Inter harus tampil agresif dan menunjukkan determinasi tinggi guna membawa pulang tiga poin dari Bergamo.

Tidak Bisa Hanya Mengandalkan Rekor Pertemuan

Inter memang memiliki catatan positif dalam tujuh pertemuan terakhir kontra Atalanta, termasuk kemenangan telak 4-0 di San Siro pada Agustus 2024. Namun, Inzaghi menegaskan bahwa situasi saat ini sudah jauh berbeda.

“Kami tidak bisa hanya mengacu pada pertemuan sebelumnya. Saat itu masih awal musim, bursa transfer masih terbuka, dan Atalanta masih mencari ritme terbaik mereka. Sekarang, mereka sudah jauh lebih stabil dan jadi salah satu tim paling berbahaya di liga,” jelasnya.

Atalanta telah menunjukkan perkembangan pesat sejak awal musim dan kini menjadi salah satu kandidat kuat untuk mengamankan tiket ke Liga Champions. Bahkan, mereka masih memiliki peluang untuk bersaing dalam perebutan gelar Serie A jika mampu terus meraih hasil positif.

Konsentrasi dan Efektivitas Jadi Kunci

Menurut Inzaghi, laga ini akan ditentukan oleh detail kecil dan eksekusi yang tepat di lapangan. “Kami harus tetap fokus sepanjang pertandingan dan memanfaatkan peluang sekecil apa pun. Ini akan menjadi laga yang penuh duel serta keputusan penting,” tambahnya.

Kedua tim dikenal memiliki gaya bermain menyerang dan mengandalkan lini depan yang produktif. “Baik Inter maupun Atalanta memiliki barisan penyerang tajam. Itu sebabnya, kami harus kuat dalam bertahan dan cermat dalam membaca pergerakan lawan,” lanjut Inzaghi.

Selain itu, dia juga mengingatkan anak asuhnya untuk waspada terhadap bola mati, yang bisa menjadi faktor penentu di pertandingan nanti.

Inter Tidak Ingin Terjebak dalam Situasi Sulit

Inzaghi menekankan pentingnya memulai laga dengan baik dan tidak mengulangi kesalahan dari pertandingan sebelumnya. “Dalam beberapa laga terakhir, kami sempat tertinggal karena kurangnya kesiapan sejak menit awal. Memang kami mampu bangkit, tetapi itu bukanlah skenario yang ideal,” ungkapnya.

Menghadapi Atalanta yang tengah dalam performa impresif, Inter harus memastikan mereka bermain dengan energi, agresivitas, dan determinasi penuh sejak awal. Tiga poin dari laga ini akan sangat penting bagi Nerazzurri dalam menjaga posisi mereka di puncak klasemen dan memperlebar jarak dengan para pesaing.

Akankah Inter mampu menaklukkan Atalanta di kandangnya? Atau justru tim tuan rumah yang sukses memperketat persaingan di papan atas Serie A? Semua akan terjawab dalam duel krusial yang dinantikan para penggemar sepak bola Italia ini.

5 Alasan Arsenal Harus Bersyukur Memiliki Mikel Arteta

Mikel Arteta kerap menjadi pusat perhatian karena berbagai keputusan taktisnya yang menuai perdebatan. Namun, di balik kritik yang datang, ia telah membawa perubahan besar yang berdampak positif bagi Arsenal. Sejak mengambil alih kursi kepelatihan, Arteta berhasil mengembalikan kejayaan tim, memperbaiki identitas klub, dan membawa mereka kembali ke papan atas kompetisi.

Berikut adalah lima kontribusi utama Arteta yang membuktikan bahwa Arsenal berada di jalur yang tepat untuk meraih kesuksesan lebih besar di masa depan.

1. Menghidupkan Kembali Identitas Arsenal

Sejak Arsenal meninggalkan Highbury dan bermarkas di Emirates Stadium, banyak yang menilai bahwa klub kehilangan atmosfer khasnya. Arteta datang dan membangun kembali hubungan antara pemain, tim, dan suporter.

Semangat yang ia tunjukkan di pinggir lapangan menular kepada para pemain, menciptakan tim dengan mentalitas kuat dan identitas yang lebih jelas. Perlahan, Arsenal kembali menjadi klub yang ditakuti, dengan gaya bermain yang atraktif dan semangat juang tinggi.

2. Mengembalikan Arsenal ke Liga Champions

Setelah beberapa tahun absen dari kompetisi paling elit di Eropa, Arsenal akhirnya kembali berlaga di Liga Champions di bawah kepemimpinan Arteta. Tidak hanya sekadar tampil, mereka juga menunjukkan performa impresif dengan hasil-hasil gemilang, termasuk kemenangan besar atas lawan-lawan kuat.

Keberhasilan ini menegaskan bahwa Arsenal bukan sekadar peserta, tetapi juga tim yang mampu bersaing di level tertinggi. Fakta bahwa mereka menjadi satu-satunya tim London yang masih bertahan di kompetisi ini semakin memperkuat posisi mereka sebagai kekuatan baru di Eropa.

3. Konsistensi di Papan Atas Premier League

Arsenal kini menjadi salah satu tim yang secara konsisten bersaing di papan atas Premier League. Musim lalu, mereka nyaris meraih gelar juara sebelum akhirnya harus mengakui keunggulan Manchester City.

Meski belum berhasil mengangkat trofi liga, performa Arsenal yang terus stabil membuktikan bahwa mereka telah berkembang menjadi tim yang solid dan kompetitif. Keberhasilan mereka bersaing dengan klub-klub raksasa menjadi bukti nyata bahwa proyek jangka panjang Arteta membuahkan hasil positif.

4. Mengatasi Tantangan Cedera Pemain

Dalam dunia sepak bola, cedera pemain sering kali menjadi momok yang menghambat performa tim. Arsenal juga mengalami tantangan serupa, terutama dengan beberapa pemain kunci yang harus absen dalam momen-momen penting.

Namun, strategi Arteta dalam merotasi pemain serta taktik fleksibel yang diterapkannya memungkinkan Arsenal tetap tampil kompetitif di berbagai ajang. Kedalaman skuad yang ia bangun membuat tim tetap mampu tampil maksimal meski menghadapi badai cedera.

5. Kebijakan Transfer yang Efektif

Salah satu faktor penting dalam kebangkitan Arsenal adalah kebijakan transfer pemain yang cerdas. Arteta tidak hanya merekrut pemain berbakat, tetapi juga memastikan mereka cocok dengan filosofi permainan tim.

Kehadiran Declan Rice, Jurrien Timber, dan David Raya menjadi bukti bagaimana transfer yang tepat dapat meningkatkan kualitas tim secara signifikan. Para pemain baru ini langsung memberikan dampak besar dan memperkuat berbagai lini dalam skuad.

Masa Depan Cerah Arsenal

Dengan semua pencapaian ini, Arsenal kini kembali menjadi tim yang patut diperhitungkan, baik di Inggris maupun di Eropa. Meski masih ada tantangan yang harus dihadapi, fondasi yang telah dibangun Arteta memberikan harapan besar bagi masa depan klub.

Jika tren positif ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin Arsenal akan segera kembali meraih trofi besar dan mengukuhkan diri sebagai kekuatan utama di sepak bola dunia.

Kontroversi Penalti Julian Alvarez, UEFA Tegaskan Keputusan Wasit Sudah Tepat

UEFA secara resmi mengonfirmasi bahwa keputusan untuk tidak mengesahkan gol Julian Alvarez dalam adu penalti antara Atletico Madrid melawan Real Madrid adalah benar. Atletico Madrid harus tersingkir dari Liga Champions 2024/25 setelah kalah dalam adu penalti dengan skor 4-2, usai bermain imbang 2-2 secara agregat. Dalam drama adu penalti tersebut, dua eksekutor Atletico Madrid gagal mencetak gol, salah satunya Alvarez.

Dalam pernyataan resminya, UEFA menjelaskan bahwa Alvarez melakukan sentuhan ganda pada bola saat mengeksekusi penalti, sehingga golnya dianggap tidak sah. Meskipun kontak tersebut sangat minimal, pemain asal Argentina itu menyentuh bola menggunakan kaki tumpunya sebelum benar-benar menendangnya. Sesuai dengan aturan yang tertuang dalam Laws of the Game, Law 14.1, VAR wajib memanggil wasit untuk meninjau ulang dan membatalkan gol tersebut.

Sebagai bukti, UEFA turut menyertakan rekaman video yang memperlihatkan insiden sentuhan ganda tersebut. Keputusan ini diumumkan setelah Atletico Madrid sempat mengajukan protes resmi kepada UEFA. Meski demikian, UEFA menyatakan bahwa mereka akan mempertimbangkan revisi terhadap aturan penalti terkait sentuhan ganda, terutama jika terjadi secara tidak sengaja.

UEFA berencana berdiskusi dengan FIFA serta IFAB guna mengevaluasi regulasi ini. Kasus serupa sebelumnya juga pernah terjadi di Liga Premier Inggris pada 2017, saat penalti Riyad Mahrez untuk Leicester City dibatalkan karena alasan yang sama. Dengan adanya perdebatan ini, kemungkinan perubahan aturan penalti di masa depan bisa saja terjadi.

Statistik Bicara! Siapa Lebih Unggul di Derby Madrid UCL?

Pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions akan mempertemukan dua raksasa sepak bola Spanyol, Atletico Madrid dan Real Madrid, dalam duel yang sangat krusial. Pertandingan ini dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 13 Maret 2025, pukul 03.00 WIB, di Stadion Metropolitano. Real Madrid datang dengan keunggulan agregat 2-1 setelah kemenangan tipis di Santiago Bernabeu, sementara Atletico Madrid bertekad untuk membalikkan keadaan di kandang sendiri.

Pertaruhan Bagi Atletico Madrid

Atletico Madrid tidak punya pilihan lain selain meraih kemenangan di depan pendukungnya sendiri untuk bisa melaju ke perempat final. Keunggulan agregat milik Real Madrid membuat Los Colchoneros harus berjuang keras untuk menciptakan gol dan membalikkan keadaan. Sementara itu, Real Madrid hanya membutuhkan hasil imbang untuk mengamankan tiket mereka ke fase selanjutnya, yang menjadikan laga ini semakin menegangkan.

Keunggulan Real Madrid di Leg Pertama

Pada leg pertama yang digelar di Bernabeu, Real Madrid membuka pertandingan dengan gol cepat dari Rodrygo di menit ke-4. Atletico sempat menyamakan kedudukan lewat gol Julian Alvarez, namun Brahim Diaz memastikan kemenangan 2-1 bagi Los Blancos pada menit ke-55. Dari segi statistik, Madrid unggul dalam penguasaan bola dengan 52% berbanding 48% milik Atletico. Mereka juga lebih banyak menciptakan peluang dengan 13 tembakan, 7 di antaranya mengarah tepat sasaran, dibandingkan hanya 6 tembakan dan 2 tembakan tepat sasaran dari Atletico.

Meskipun kalah tipis, Atletico Madrid tetap menunjukkan daya juang yang tinggi dan memiliki kesempatan besar untuk membalikkan keadaan, terutama saat bermain di kandang sendiri.

Rekor Kuat Atletico di Eropa

Atletico Madrid memiliki rekor impresif dalam kompetisi Eropa, terutama ketika menghadapi klub-klub Spanyol. Mereka telah meraih kemenangan dalam lima dari sembilan duel dua leg melawan tim La Liga. Di kandang, mereka tidak terkalahkan dalam lima pertandingan terakhir melawan klub Spanyol di Eropa, dengan empat di antaranya berakhir dengan kemenangan. Lini pertahanan mereka juga solid, tercatat telah menjaga clean sheet dalam enam dari sembilan laga terakhir di kompetisi Eropa.

Simeone Hadapi Tantangan Besar

Kekalahan di leg pertama memutuskan catatan sepuluh pertandingan tak terkalahkan Atletico di semua kompetisi, termasuk enam kemenangan dan empat hasil imbang. Namun, mereka kembali mengalami kekalahan mengejutkan 1-2 dari Getafe di La Liga, dengan dua gol yang tercipta di menit-menit akhir yang memperlihatkan kelemahan di lini belakang mereka. Meski begitu, Julian Alvarez tetap menjadi andalan utama dengan 22 gol di semua kompetisi musim ini, dan ketajamannya akan sangat dibutuhkan untuk merobek pertahanan Real Madrid.

Mental Juara Real Madrid

Di sisi lain, Real Madrid datang dengan mental juara yang telah teruji, khususnya di Liga Champions. Mereka memiliki sejarah panjang dalam kompetisi ini, dengan berhasil lolos dalam 49 dari 62 duel dua leg setelah menang di leg pertama. Di laga tandang, mereka telah meraih 14 kemenangan dari 34 pertandingan terakhir di Liga Champions, termasuk kemenangan atas Atalanta, Brest, dan Manchester City musim ini. Kylian Mbappe, yang sedang dalam performa terbaik dengan 15 gol dalam 15 pertandingan terakhir, menjadi ancaman utama bagi pertahanan Atletico.

Siapakah yang Akan Melangkah ke Perempat Final?

Atletico Madrid perlu tampil sempurna di kandang untuk mengatasi dominasi Real Madrid. Gol cepat dan pertahanan yang solid akan menjadi kunci kesuksesan mereka. Di sisi lain, Real Madrid akan mengandalkan pengalaman dan mentalitas juara mereka untuk mempertahankan keunggulan agregat dan melaju ke perempat final. Meskipun Atletico memiliki kekuatan di kandang, keunggulan agregat dan ketajaman pemain seperti Mbappe membuat Real Madrid sedikit lebih diunggulkan.

Stadion Metropolitano akan menjadi saksi duel sengit ini, yang akan menentukan siapa yang berhak melaju ke perempat final Liga Champions. Siapakah yang akan keluar sebagai pemenang? Laga ini dipastikan akan menjadi salah satu pertandingan yang paling dinantikan dalam babak 16 besar.

Brahim Diaz Terancam Kembali Jadi Cadangan Setelah Kembalinya Jude Bellingham

Brahim Diaz telah mencuri perhatian dalam dua pertandingan terakhir Real Madrid, menunjukkan performa impresif yang memberi dampak besar bagi tim. Namun, dengan kembalinya Jude Bellingham setelah menjalani masa sanksi, pertanyaan besar muncul: Akankah Brahim Diaz tetap menjadi pilihan utama di lini serang Madrid?

Bellingham, yang selama ini menjadi pemain kunci Madrid, harus absen beberapa laga terakhir akibat akumulasi kartu kuning. Ia tidak tampil dalam kekalahan 1-2 Madrid dari Real Betis pada pekan ke-26 La Liga dan juga absen pada leg pertama babak 16 Besar Liga Champions melawan Atletico Madrid pada Rabu (5/3) dini hari WIB.

Ketika Bellingham tidak berada di lapangan, Brahim Diaz mengambil alih peran yang biasanya diisi pemain asal Inggris tersebut. Diaz berhasil memanfaatkan kesempatan yang diberikan pelatih Carlo Ancelotti dengan tampil impresif, bahkan mencetak gol penting melawan Real Betis dan Atletico Madrid.

Bagaimana Nasib Brahim Diaz Saat Bellingham Kembali?

Meski Brahim Diaz tampil memukau, tak ada jaminan bahwa posisinya akan tetap terjamin setelah Bellingham kembali dari sanksinya. “Belum pasti apakah Brahim akan tetap bermain setelah Bellingham kembali,” ujar Ancelotti, pelatih Real Madrid.

Namun, Ancelotti memberikan apresiasi atas kontribusi yang telah diberikan Diaz selama ini. “Dia tidak hanya berperan dengan gol, tetapi juga secara keseluruhan memberikan dampak positif. Meskipun dia bukan pemain inti yang tidak tergantikan, Brahim adalah pemain penting bagi tim,” tambah Ancelotti.

Peran Fleksibel Brahim Diaz dalam Taktik Ancelotti

Salah satu alasan mengapa Diaz menjadi pilihan utama dalam beberapa laga terakhir adalah kemampuannya untuk beradaptasi dengan berbagai posisi di lapangan. Brahim bisa bermain sebagai gelandang serang, seperti halnya Bellingham, atau beroperasi sebagai winger baik di sisi kanan maupun kiri.

Ancelotti juga menjelaskan bahwa Diaz memberikan fleksibilitas tambahan bagi tim. “Ketika ia mencetak gol, kami melakukan perubahan taktik, menggantikan formasi menjadi 4-5-1 untuk lebih fokus pada pertahanan. Brahim tetap beradaptasi dengan peran yang diberikan, seperti saat kami memainkannya di sisi kiri,” kata Ancelotti.

Meskipun Bellingham adalah pemain yang sangat penting bagi Madrid, penampilan impresif Diaz menambah dimensi baru dalam taktik Madrid, memberikan pelatih lebih banyak opsi di lapangan. Kembali ke pertanyaan awal, apakah Brahim Diaz akan kembali ke bangku cadangan? Seiring dengan persaingan yang ketat, hanya waktu yang akan menjawab.