Tag Archives: Atletico Madrid

https://recortesdamoda.com

Barcelona Kudeta Puncak Klasemen Usai Comeback Dramatis Lawan Atletico

Barcelona sukses mengamankan posisi puncak klasemen Liga Spanyol 2024-2025 setelah meraih kemenangan dramatis 4-2 atas Atletico Madrid di Stadion Civitas Metropolitano, Senin dini hari WIB. Pertandingan berlangsung sengit, dengan Atletico sempat unggul lebih dulu lewat gol Julian Alvarez di akhir babak pertama. Keunggulan tuan rumah bertambah setelah Alexander Sorloth mencetak gol kedua pada menit ke-70, membuat Barcelona dalam tekanan.

Namun, Barcelona menunjukkan mental juara mereka dengan merespons cepat. Robert Lewandowski memperkecil ketertinggalan hanya dua menit setelah gol kedua Atletico, mencetak gol pada menit ke-72. Ferran Torres kemudian menyamakan kedudukan di menit ke-78, membuat pertandingan kembali terbuka. Barcelona terus memberikan tekanan hingga akhirnya Lamine Yamal mencetak gol pada menit ke-90+2, membalikkan keadaan. Ferran Torres menambah penderitaan Atletico dengan mencetak gol keduanya di menit ke-90+8, memastikan kemenangan Barcelona.

Dengan hasil ini, Barcelona mengoleksi 60 poin, unggul selisih gol atas Real Madrid yang berada di peringkat kedua. Sementara itu, Real Madrid juga meraih kemenangan 2-1 atas Villarreal melalui dua gol dari Kylian Mbappe. Persaingan di puncak klasemen semakin ketat, terutama karena Barcelona masih memiliki satu pertandingan tunda yang bisa memberi mereka keunggulan lebih jauh. Dengan performa luar biasa ini, tim asuhan Hansi Flick semakin percaya diri menghadapi sisa musim demi mempertahankan posisi teratas.

Kontroversi Penalti Julian Alvarez, UEFA Tegaskan Keputusan Wasit Sudah Tepat

UEFA secara resmi mengonfirmasi bahwa keputusan untuk tidak mengesahkan gol Julian Alvarez dalam adu penalti antara Atletico Madrid melawan Real Madrid adalah benar. Atletico Madrid harus tersingkir dari Liga Champions 2024/25 setelah kalah dalam adu penalti dengan skor 4-2, usai bermain imbang 2-2 secara agregat. Dalam drama adu penalti tersebut, dua eksekutor Atletico Madrid gagal mencetak gol, salah satunya Alvarez.

Dalam pernyataan resminya, UEFA menjelaskan bahwa Alvarez melakukan sentuhan ganda pada bola saat mengeksekusi penalti, sehingga golnya dianggap tidak sah. Meskipun kontak tersebut sangat minimal, pemain asal Argentina itu menyentuh bola menggunakan kaki tumpunya sebelum benar-benar menendangnya. Sesuai dengan aturan yang tertuang dalam Laws of the Game, Law 14.1, VAR wajib memanggil wasit untuk meninjau ulang dan membatalkan gol tersebut.

Sebagai bukti, UEFA turut menyertakan rekaman video yang memperlihatkan insiden sentuhan ganda tersebut. Keputusan ini diumumkan setelah Atletico Madrid sempat mengajukan protes resmi kepada UEFA. Meski demikian, UEFA menyatakan bahwa mereka akan mempertimbangkan revisi terhadap aturan penalti terkait sentuhan ganda, terutama jika terjadi secara tidak sengaja.

UEFA berencana berdiskusi dengan FIFA serta IFAB guna mengevaluasi regulasi ini. Kasus serupa sebelumnya juga pernah terjadi di Liga Premier Inggris pada 2017, saat penalti Riyad Mahrez untuk Leicester City dibatalkan karena alasan yang sama. Dengan adanya perdebatan ini, kemungkinan perubahan aturan penalti di masa depan bisa saja terjadi.

Statistik Bicara! Siapa Lebih Unggul di Derby Madrid UCL?

Pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions akan mempertemukan dua raksasa sepak bola Spanyol, Atletico Madrid dan Real Madrid, dalam duel yang sangat krusial. Pertandingan ini dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 13 Maret 2025, pukul 03.00 WIB, di Stadion Metropolitano. Real Madrid datang dengan keunggulan agregat 2-1 setelah kemenangan tipis di Santiago Bernabeu, sementara Atletico Madrid bertekad untuk membalikkan keadaan di kandang sendiri.

Pertaruhan Bagi Atletico Madrid

Atletico Madrid tidak punya pilihan lain selain meraih kemenangan di depan pendukungnya sendiri untuk bisa melaju ke perempat final. Keunggulan agregat milik Real Madrid membuat Los Colchoneros harus berjuang keras untuk menciptakan gol dan membalikkan keadaan. Sementara itu, Real Madrid hanya membutuhkan hasil imbang untuk mengamankan tiket mereka ke fase selanjutnya, yang menjadikan laga ini semakin menegangkan.

Keunggulan Real Madrid di Leg Pertama

Pada leg pertama yang digelar di Bernabeu, Real Madrid membuka pertandingan dengan gol cepat dari Rodrygo di menit ke-4. Atletico sempat menyamakan kedudukan lewat gol Julian Alvarez, namun Brahim Diaz memastikan kemenangan 2-1 bagi Los Blancos pada menit ke-55. Dari segi statistik, Madrid unggul dalam penguasaan bola dengan 52% berbanding 48% milik Atletico. Mereka juga lebih banyak menciptakan peluang dengan 13 tembakan, 7 di antaranya mengarah tepat sasaran, dibandingkan hanya 6 tembakan dan 2 tembakan tepat sasaran dari Atletico.

Meskipun kalah tipis, Atletico Madrid tetap menunjukkan daya juang yang tinggi dan memiliki kesempatan besar untuk membalikkan keadaan, terutama saat bermain di kandang sendiri.

Rekor Kuat Atletico di Eropa

Atletico Madrid memiliki rekor impresif dalam kompetisi Eropa, terutama ketika menghadapi klub-klub Spanyol. Mereka telah meraih kemenangan dalam lima dari sembilan duel dua leg melawan tim La Liga. Di kandang, mereka tidak terkalahkan dalam lima pertandingan terakhir melawan klub Spanyol di Eropa, dengan empat di antaranya berakhir dengan kemenangan. Lini pertahanan mereka juga solid, tercatat telah menjaga clean sheet dalam enam dari sembilan laga terakhir di kompetisi Eropa.

Simeone Hadapi Tantangan Besar

Kekalahan di leg pertama memutuskan catatan sepuluh pertandingan tak terkalahkan Atletico di semua kompetisi, termasuk enam kemenangan dan empat hasil imbang. Namun, mereka kembali mengalami kekalahan mengejutkan 1-2 dari Getafe di La Liga, dengan dua gol yang tercipta di menit-menit akhir yang memperlihatkan kelemahan di lini belakang mereka. Meski begitu, Julian Alvarez tetap menjadi andalan utama dengan 22 gol di semua kompetisi musim ini, dan ketajamannya akan sangat dibutuhkan untuk merobek pertahanan Real Madrid.

Mental Juara Real Madrid

Di sisi lain, Real Madrid datang dengan mental juara yang telah teruji, khususnya di Liga Champions. Mereka memiliki sejarah panjang dalam kompetisi ini, dengan berhasil lolos dalam 49 dari 62 duel dua leg setelah menang di leg pertama. Di laga tandang, mereka telah meraih 14 kemenangan dari 34 pertandingan terakhir di Liga Champions, termasuk kemenangan atas Atalanta, Brest, dan Manchester City musim ini. Kylian Mbappe, yang sedang dalam performa terbaik dengan 15 gol dalam 15 pertandingan terakhir, menjadi ancaman utama bagi pertahanan Atletico.

Siapakah yang Akan Melangkah ke Perempat Final?

Atletico Madrid perlu tampil sempurna di kandang untuk mengatasi dominasi Real Madrid. Gol cepat dan pertahanan yang solid akan menjadi kunci kesuksesan mereka. Di sisi lain, Real Madrid akan mengandalkan pengalaman dan mentalitas juara mereka untuk mempertahankan keunggulan agregat dan melaju ke perempat final. Meskipun Atletico memiliki kekuatan di kandang, keunggulan agregat dan ketajaman pemain seperti Mbappe membuat Real Madrid sedikit lebih diunggulkan.

Stadion Metropolitano akan menjadi saksi duel sengit ini, yang akan menentukan siapa yang berhak melaju ke perempat final Liga Champions. Siapakah yang akan keluar sebagai pemenang? Laga ini dipastikan akan menjadi salah satu pertandingan yang paling dinantikan dalam babak 16 besar.

Brahim Diaz Terancam Kembali Jadi Cadangan Setelah Kembalinya Jude Bellingham

Brahim Diaz telah mencuri perhatian dalam dua pertandingan terakhir Real Madrid, menunjukkan performa impresif yang memberi dampak besar bagi tim. Namun, dengan kembalinya Jude Bellingham setelah menjalani masa sanksi, pertanyaan besar muncul: Akankah Brahim Diaz tetap menjadi pilihan utama di lini serang Madrid?

Bellingham, yang selama ini menjadi pemain kunci Madrid, harus absen beberapa laga terakhir akibat akumulasi kartu kuning. Ia tidak tampil dalam kekalahan 1-2 Madrid dari Real Betis pada pekan ke-26 La Liga dan juga absen pada leg pertama babak 16 Besar Liga Champions melawan Atletico Madrid pada Rabu (5/3) dini hari WIB.

Ketika Bellingham tidak berada di lapangan, Brahim Diaz mengambil alih peran yang biasanya diisi pemain asal Inggris tersebut. Diaz berhasil memanfaatkan kesempatan yang diberikan pelatih Carlo Ancelotti dengan tampil impresif, bahkan mencetak gol penting melawan Real Betis dan Atletico Madrid.

Bagaimana Nasib Brahim Diaz Saat Bellingham Kembali?

Meski Brahim Diaz tampil memukau, tak ada jaminan bahwa posisinya akan tetap terjamin setelah Bellingham kembali dari sanksinya. “Belum pasti apakah Brahim akan tetap bermain setelah Bellingham kembali,” ujar Ancelotti, pelatih Real Madrid.

Namun, Ancelotti memberikan apresiasi atas kontribusi yang telah diberikan Diaz selama ini. “Dia tidak hanya berperan dengan gol, tetapi juga secara keseluruhan memberikan dampak positif. Meskipun dia bukan pemain inti yang tidak tergantikan, Brahim adalah pemain penting bagi tim,” tambah Ancelotti.

Peran Fleksibel Brahim Diaz dalam Taktik Ancelotti

Salah satu alasan mengapa Diaz menjadi pilihan utama dalam beberapa laga terakhir adalah kemampuannya untuk beradaptasi dengan berbagai posisi di lapangan. Brahim bisa bermain sebagai gelandang serang, seperti halnya Bellingham, atau beroperasi sebagai winger baik di sisi kanan maupun kiri.

Ancelotti juga menjelaskan bahwa Diaz memberikan fleksibilitas tambahan bagi tim. “Ketika ia mencetak gol, kami melakukan perubahan taktik, menggantikan formasi menjadi 4-5-1 untuk lebih fokus pada pertahanan. Brahim tetap beradaptasi dengan peran yang diberikan, seperti saat kami memainkannya di sisi kiri,” kata Ancelotti.

Meskipun Bellingham adalah pemain yang sangat penting bagi Madrid, penampilan impresif Diaz menambah dimensi baru dalam taktik Madrid, memberikan pelatih lebih banyak opsi di lapangan. Kembali ke pertanyaan awal, apakah Brahim Diaz akan kembali ke bangku cadangan? Seiring dengan persaingan yang ketat, hanya waktu yang akan menjawab.

Menguak Alasan Atletico Madrid Dikenal sebagai Pembuat Kasur

Atletico Madrid, salah satu klub sepak bola terbesar di Spanyol, dikenal dengan gaya permainan penuh semangat dan karakter pantang menyerah. Klub yang berbasis di ibu kota Spanyol ini selalu menjadi ancaman bagi lawan-lawannya, baik di kompetisi domestik maupun Eropa. Namun, di luar kehebatan mereka di lapangan, ada satu hal unik yang melekat pada Atletico Madrid, yakni julukan “Los Colchoneros” atau dalam bahasa Indonesia berarti “Pembuat Kasur.”

Bagaimana awal mula munculnya julukan itu? Apa yang membuat Atletico Madrid begitu istimewa di dunia sepak bola? Yuk, simak kisahnya!

Asal Mula Julukan ‘Los Colchoneros’

Julukan Los Colchoneros muncul pada awal abad ke-20 dan memiliki kaitan erat dengan desain jersey Atletico Madrid. Saat itu, seragam mereka didominasi oleh garis-garis merah dan putih vertikal, yang secara kebetulan sangat mirip dengan motif kasur tradisional Spanyol. Karena kemiripan tersebut, masyarakat mulai menyebut para pemain Atletico Madrid sebagai “Pembuat Kasur.” Sejak saat itu, julukan tersebut terus melekat dan menjadi bagian dari identitas klub.

Selain Los Colchoneros, Atletico Madrid juga memiliki julukan lain, seperti Los Rojiblancos (Si Merah-Putih) yang mengacu pada warna khas seragam mereka, serta Los Indios (Indian), yang berasal dari sejarah transfer klub yang banyak mendatangkan pemain asal Amerika Selatan. Namun, dari sekian banyak julukan, Los Colchoneros tetap menjadi yang paling ikonik dan sering digunakan oleh penggemar maupun media.

Sejarah dan Perjalanan Atletico Madrid

Didirikan pada tahun 1903, Atletico Madrid telah berkembang menjadi salah satu klub paling disegani di dunia sepak bola. Klub ini memiliki persaingan sengit dengan rival sekotanya, Real Madrid, dalam duel yang dikenal sebagai Derbi Madrid. Selain itu, mereka juga selalu menjadi pesaing utama Barcelona dalam perburuan gelar La Liga.

Di bawah kepemimpinan berbagai pelatih hebat, termasuk Diego Simeone, Atletico Madrid terus menunjukkan performa konsisten dan menjadi kekuatan besar di kompetisi Eropa. Dengan gaya permainan yang agresif dan disiplin tinggi, mereka telah membuktikan diri sebagai tim yang mampu menghadapi siapa pun.

Daftar Prestasi Atletico Madrid

Sepanjang sejarahnya, Atletico Madrid telah mengoleksi berbagai trofi di level domestik dan internasional. Berikut beberapa pencapaian terbaik mereka:

Kompetisi Domestik

  • 🏆 La Liga: 11 kali juara
  • 🏆 Segunda Division: 1 kali juara
  • 🏆 Copa del Rey: 10 kali juara
  • 🏆 Supercopa de España: 2 kali juara
  • 🏆 Copa Eva Duarte: 1 kali juara
  • 🥈 Copa de la Liga: 2 kali runner-up

Kompetisi Eropa & Internasional

  • 🥈 Liga Champions UEFA: 3 kali runner-up
  • 🏆 Liga Europa UEFA: 3 kali juara
  • 🏆 Piala Super UEFA: 3 kali juara
  • 🏆 Piala Winners UEFA: 1 kali juara
  • 🏆 Piala Interkontinental: 1 kali juara

Atletico Madrid: Simbol Semangat Pantang Menyerah

Bagi para pendukungnya, Atletico Madrid bukan sekadar klub sepak bola, melainkan representasi kerja keras, dedikasi, dan mental baja. Mereka selalu dikenal sebagai tim yang berjuang hingga menit terakhir, tak pernah menyerah di tengah tekanan.

Meskipun julukan Los Colchoneros mungkin terdengar unik, Atletico Madrid membuktikan bahwa mereka bukan hanya “pembuat kasur” biasa. Mereka adalah klub yang telah menorehkan sejarah besar di dunia sepak bola dan terus menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan.

Dengan semangat pantang menyerah, siapa tahu dalam beberapa tahun ke depan, Atletico Madrid akan kembali menambah koleksi trofi mereka dan semakin mengukuhkan statusnya sebagai salah satu klub terbaik di dunia! 🔥⚽

Atletico Madrid Dipermalukan Lille Skor 1-3

Madrid – Atletico Madrid mengalami kekalahan mengejutkan saat bertandang ke Stade Pierre-Mauroy, di mana mereka dipermalukan Lille dengan skor 1-3 dalam pertandingan fase grup Liga Champions. Hasil ini mengejutkan banyak penggemar dan analis, mengingat performa Atletico yang biasanya solid di kompetisi Eropa.

Pertandingan dimulai dengan intensitas tinggi, namun Lille berhasil memanfaatkan kelemahan pertahanan Atletico. Pada menit ke-15, Jonathan David membuka skor bagi Lille dengan tendangan akurat dari dalam kotak penalti. Atletico berusaha untuk bangkit, namun tidak berhasil menciptakan peluang berarti hingga babak pertama berakhir.

Memasuki babak kedua, Atletico tampil lebih agresif. Upaya mereka membuahkan hasil ketika Antoine Griezmann mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-60, mengubah momentum permainan. Namun, Lille segera kembali mengambil alih kendali pertandingan dan mencetak dua gol tambahan melalui Bafodé Diakité dan Angel Gomes dalam waktu singkat, memastikan kemenangan mereka.

Pelatih Atletico, Diego Simeone, terlihat frustrasi dengan performa timnya. Meskipun memiliki penguasaan bola yang lebih banyak, mereka gagal memanfaatkan peluang dengan baik. Pertahanan yang rapuh dan kurangnya kreativitas di lini tengah menjadi sorotan utama dalam analisis pascapertandingan.

Kekalahan ini mengakibatkan Atletico Madrid merosot ke posisi ketiga di grup mereka, mempersulit jalan mereka menuju babak knock-out Liga Champions. Dengan dua pertandingan tersisa, tim harus segera bangkit untuk memastikan kelolosan mereka.

Kekalahan mengecewakan Atletico Madrid dari Lille menunjukkan bahwa dalam sepak bola, tidak ada yang pasti. Tim harus mengevaluasi strategi dan performa mereka agar tidak terjebak dalam situasi sulit di sisa kompetisi. Dengan tantangan yang semakin berat, Atletico perlu berbenah untuk kembali ke jalur kemenangan.