Tag Archives: Al-Attiyah

https://recortesdamoda.com

Ban Serep Menjadi Penyebab Al-Attiyah Kehilangan Kemenangan Etape 5

Etape kelima Reli Dakar 2025 diwarnai dengan ketegangan dan kejutan besar yang mengubah hasil akhir lomba, Kamis (9/1/2025). Adrien van Beveren, yang sebelumnya memimpin jalannya etape, harus menerima penalti setelah melintasi garis finis, memberikan keuntungan bagi Luciano Benavides yang akhirnya meraih kemenangan etape tersebut dan membawa KTM kembali merayakan sukses.

Pada bagian pertama etape kelima yang berlangsung hingga kilometer 428, van Beveren tampak mendominasi dengan kecepatan luar biasa, namun ia harus menelan pil pahit setelah menerima penalti dua menit. Penalti ini membuat posisinya yang semula tampak aman tiba-tiba berubah, memaksanya turun dari puncak klasemen dan memberi jalan bagi Benavides untuk meraih kemenangan etape.

Namun, cerita penalti tak berhenti di sana. Daniel Sanders, pembalap asal Australia, juga harus menerima hukuman lebih berat berupa penalti waktu 8 menit 10 detik yang dikeluarkan oleh FIM. Akibatnya, posisi Sanders di klasemen mundur jauh, menyisakan kekecewaan yang besar untuk pembalap yang awalnya berpotensi besar.

Di sisi lain, Tosha Schareina juga turut diuntungkan oleh penalti yang diberikan kepada pesaingnya. Dengan penalti 6 menit 52 detik yang dijatuhkan pada rival-rivalnya, Schareina berhasil mempertahankan posisi teratas dalam kategori motor, meski situasi di lapangan semakin ketat. Penyebab penalti yang dijatuhkan pada van Beveren, Sanders, dan beberapa pembalap lainnya adalah pelanggaran terhadap batas kecepatan yang telah ditetapkan di sepanjang rute yang sangat menantang ini.

Momen-momen mendebarkan ini semakin memperketat persaingan di klasemen umum Reli Dakar 2025, yang kini semakin tidak terduga. Dengan setiap detik yang dihitung dengan ketat dan penalti yang bisa mengubah segalanya, reli ini terus menghadirkan drama dan kejutan yang memukau, memperlihatkan betapa sulitnya untuk tetap berada di jalur kemenangan di ajang legendaris ini.

Bagi Benavides, kemenangan ini merupakan kesempatan langka untuk menambah koleksi prestasinya di Dakar, sementara bagi KTM, ini adalah sebuah kebanggaan setelah mengambil keuntungan dari penalti yang diberikan kepada pembalap lain. Sebuah kemenangan yang datang dari ketekunan dan keberuntungan, yang tentu saja akan dikenang dalam sejarah reli ini.