Sebagai manajer tim Honda MotoGP, Alberto Puig menghadapi tantangan besar memimpin salah satu tim Jepang paling ikonik di dunia balap motor. Dalam wawancara terbaru, pria berusia 58 tahun itu berbicara tentang perjalanan panjangnya di Honda, strategi tim ke depan, dan pandangannya mengenai dinamika MotoGP.
Momen Berat Honda di MotoGP
Puig, yang telah menjabat sebagai manajer tim Honda selama tujuh tahun, menyaksikan langsung penurunan performa tim. Setelah kemenangan terakhir yang diraih Alex Rins di Austin pada 2023, Honda mengalami musim yang sulit. Bahkan, pada musim lalu, mereka berada di dasar klasemen konstruktor dan tim utama mereka terpuruk di posisi buncit.
Meski demikian, Puig tetap menjadi penghubung penting antara tim balap dan manajemen Honda di Jepang. “Saat ini, fokus utama kami adalah meningkatkan performa motor. Honda telah mengalokasikan seluruh sumber daya dan teknologinya untuk mencapai hal itu,” ungkap Puig.
Romano Albesiano dan Langkah Baru Honda
Untuk membalikkan keadaan, Honda merekrut Romano Albesiano sebagai direktur teknis. “Kami berusaha memperbaiki motor dengan pendekatan dari hari ke hari,” jelas Puig. Ia juga mengakui bahwa perkembangan teknologi di Eropa belakangan ini menjadi tantangan besar bagi tim Jepang, terutama setelah pandemi COVID-19 yang membatasi mobilitas teknisi mereka.
Puig menambahkan bahwa Honda juga tengah mempertimbangkan membuka pusat pengembangan di Eropa untuk mempercepat inovasi dan respons terhadap dinamika MotoGP.
Pandangan Pribadi: Hidup dan Sepeda Motor
Selain berbicara tentang tantangan profesional, Puig juga membuka sisi personalnya. Di waktu luang, ia sering menghabiskan waktu di rumah orang tuanya di pegunungan. “Ketika tidak ada balapan, saya mencoba pergi ke sana untuk menikmati suasana yang tenang dan sehat,” katanya.
Puig juga berbagi kecintaannya pada motor. Salah satu kenang-kenangan terbesarnya adalah JJ Cobas, motor pertama yang membawanya berlaga di kejuaraan Eropa. Setelah puluhan tahun terlupakan di garasi, ia memutuskan untuk merestorasinya. “Melihat motor itu terlantar membuat saya merasa tidak benar. Kini, motor itu berada di ruang tamu saya sebagai pengingat perjalanan saya,” ujarnya.
Esensi Balap dan Teknologi
Mengenai perkembangan teknologi dalam MotoGP, Puig menilai bahwa inovasi seperti perangkat elektronik membawa manfaat sekaligus tantangan. “Kita harus menjaga agar balapan tetap menarik dengan mempertahankan esensi olahraga ini. Jangan sampai motor menjadi lebih penting daripada pembalap,” tegasnya.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan hadirnya pembalap penguji seperti Aleix Espargaro, Puig optimis Honda dapat kembali bersaing di level tertinggi. “Espargaro membawa pengalaman besar dan kecepatan di lintasan. Kehadirannya akan memberikan dorongan positif bagi seluruh tim,” tuturnya.
Puig menutup dengan refleksi tentang peran balapan dalam hidupnya. “Balapan adalah soal performa, kecepatan, dan hasil. Itulah yang selalu menjadi fokus kami, baik sebagai pembalap maupun manajer,” pungkasnya.
Dengan tantangan besar yang menanti, Alberto Puig tetap menjadi sosok kunci dalam upaya Honda MotoGP untuk kembali ke puncak kejayaan.