Lewis Hamilton menutup akhir pekan balapan Formula 1 di Abu Dhabi dengan gaya yang mencuri perhatian. Memulai minggu dengan warna khas Mercedes, sang juara dunia tujuh kali ini mengakhiri penampilannya di Sirkuit Yas Marina dengan pakaian serba merah yang diasosiasikan dengan Ferrari.
Pilihan mode ini memicu spekulasi di kalangan penggemar serta mendapat kritik dari mantan rekannya, Nico Rosberg.
Simbolisme Warna dan Spekulasi Penggemar
Hamilton tiba di Sirkuit Yas Marina pada Kamis dengan pakaian putih dengan sentuhan abu-abu, nuansa yang identik dengan Mercedes. Namun, di hari Sabtu, ia terlihat mengenakan kemeja putih dipadukan dengan celana dan jas merah. Pada Kamis berikutnya, Hamilton muncul dengan pakaian serba merah, membuat banyak penggemar berspekulasi bahwa ini adalah simbol transisi menuju Ferrari.
Meskipun tidak ada pernyataan resmi dari Hamilton mengenai pilihan pakaiannya, spekulasi mengenai masa depannya di Ferrari semakin menguat.
Kritik Nico Rosberg
Simbolisme pakaian ini menuai kritik dari Nico Rosberg, mantan rekan setim Hamilton dan komentator Sky Sports. Rosberg menyatakan bahwa Hamilton seharusnya memilih warna perak, yang lebih sesuai untuk menghormati akhir masanya bersama Mercedes.
“Menurut saya, pilihan ini sangat aneh dan kurang pantas. Ini adalah hari besar bagi Mercedes, dan warna perak akan lebih tepat digunakan pada momen resmi terakhirnya,” ujar Rosberg.
Namun, Rosberg juga menambahkan bahwa hubungan Hamilton dengan tim Mercedes tetap baik, meskipun ia menyayangkan keputusan terkait simbolisme pakaian tersebut.
Tanggapan Toto Wolff
Di sisi lain, bos tim Mercedes, Toto Wolff, menanggapi kontroversi ini dengan santai. Dalam wawancara dengan Sky Sports, Wolff bahkan bercanda dengan membandingkan Hamilton dengan karakter Star Wars, menyebut bahwa warna merah lebih mirip dengan Imperial Royal Guards dibandingkan dengan Lord Palpatine.
“Merah itu bagus,” ujar Wolff sambil tersenyum. “Ferrari adalah tim besar dengan merek yang hebat. Ketika ia keluar dari pit bersama Ferrari, tentu akan terasa aneh bagi kami. Namun, kami mendukung Lewis di mana pun ia berada.”
Warisan Hamilton di Mercedes
Lewis Hamilton bergabung dengan Mercedes pada akhir 2012 setelah meninggalkan McLaren-Mercedes. Bersama Mercedes, ia memenangkan enam gelar juara dunia Formula 1, yakni pada 2014, 2015, 2017, 2018, 2019, dan 2020. Prestasi ini menjadikannya sebagai pembalap tersukses dalam sejarah Mercedes, bahkan melampaui rekor Michael Schumacher bersama Ferrari.
Meski perjalanan Hamilton bersama Mercedes tampaknya akan segera berakhir, dukungan dari tim dan penggemarnya tetap kuat, terutama jika ia benar-benar memulai babak baru bersama Ferrari.
Kesimpulan
Pilihan mode Lewis Hamilton di Abu Dhabi memicu spekulasi tentang masa depannya di Formula 1. Terlepas dari kontroversi, prestasi Hamilton bersama Mercedes tetap menjadi bagian penting dari sejarah olahraga ini. Apakah ia akan benar-benar pindah ke Ferrari? Hanya waktu yang dapat menjawab.