Category Archives: Berita MMA

Kisah Dana White Mengubah UFC Dari Pertarungan ‘Brutal’ Jadi Ajang Bela Diri yang Diakui Dunia

Pada 20 November 2024, Dana White, Presiden UFC (Ultimate Fighting Championship), kembali mendapat sorotan atas perannya dalam mengubah UFC dari sekadar pertarungan brutal menjadi sebuah ajang olahraga bela diri yang diakui di seluruh dunia. Dibawah kepemimpinan Dana White, UFC berkembang pesat, mendapatkan pengakuan internasional, serta melahirkan bintang-bintang MMA (Mixed Martial Arts) global. White berhasil mengubah persepsi banyak orang tentang MMA yang sebelumnya dianggap sebagai olahraga kekerasan menjadi olahraga yang sah dan prestisius.

Ketika Dana White mengambil alih UFC pada 2001, UFC masih menghadapi banyak kritik terkait kekerasan dan keselamatan para petarung. Namun, dengan pendekatan yang visioner, White memperkenalkan peraturan yang lebih ketat, menambahkan sistem kelas berat, serta memodernisasi tampilan acara untuk menarik lebih banyak penggemar. Dia juga bekerja sama dengan para regulator dan lembaga olahraga untuk memastikan bahwa MMA dapat diterima sebagai olahraga profesional, bukan sekadar tontonan kontroversial. Hasilnya, UFC kini menjadi salah satu organisasi olahraga terbesar di dunia.

Dana White juga sangat berhasil dalam meningkatkan popularitas UFC secara global. Dengan memperkenalkan berbagai acara internasional dan meningkatkan siaran televisi, UFC kini memiliki penggemar setia di berbagai negara. UFC menjadi tuan rumah bagi petarung dari berbagai belahan dunia, membuat olahraga ini semakin terhubung secara global. Sukses besar UFC ini juga mendorong pertumbuhan industri terkait, termasuk media, sponsor, dan hak siar televisi, yang semakin memperkuat posisi UFC sebagai ajang olahraga profesional yang diakui dunia.

Kesuksesan UFC juga membuka jalan bagi perkembangan olahraga bela diri campuran di seluruh dunia. Banyak negara kini memiliki akademi dan liga MMA yang berkembang pesat, serta atlet-atlet muda yang bermimpi untuk menjadi bagian dari UFC. Dana White tidak hanya berhasil menciptakan perusahaan yang menguntungkan, tetapi juga mengubah wajah olahraga bela diri dengan membawa MMA ke panggung yang lebih besar dan lebih profesional.

Jake Paul Serius Tantang Conor McGregor Untuk Bertarung

Pada 18 November 2024, bintang media sosial sekaligus petarung Jake Paul kembali membuat heboh dunia olahraga dengan menantang Conor McGregor untuk bertarung dalam ajang MMA (Mixed Martial Arts). Tantangan ini diumumkan melalui akun media sosial pribadinya, di mana Jake Paul menyebut McGregor sebagai petarung yang sudah tidak relevan lagi dan mengklaim bahwa dirinya lebih siap menghadapi pertempuran di oktagon. Tantangan ini langsung menjadi topik perbincangan hangat di kalangan penggemar MMA dan para atlet.

Jake Paul, yang sebelumnya dikenal sebagai YouTuber dan influencer, telah beralih menjadi petarung profesional dengan beberapa kemenangan dalam dunia tinju. Meskipun masih muda dalam karier olahraga pertarungan, Jake mengklaim bahwa ia sudah siap untuk menghadapi McGregor dalam pertandingan MMA. Ia bahkan menegaskan bahwa dirinya telah menjalani pelatihan intensif, baik dalam teknik bertarung dengan tangan terbuka maupun dalam pertarungan di berbagai disiplin MMA lainnya, seperti grappling dan jiu-jitsu.

Conor McGregor, mantan juara UFC yang sempat mendominasi dunia MMA, belum memberikan jawaban pasti terkait tantangan yang dilontarkan oleh Jake Paul. Namun, McGregor yang dikenal dengan kepribadiannya yang penuh percaya diri sempat menyebut tantangan tersebut sebagai “cari perhatian” di akun media sosialnya. Meskipun demikian, penggemar UFC dan dunia MMA pada umumnya sangat menantikan apakah McGregor akan merespons tantangan ini dengan serius atau hanya melihatnya sebagai upaya promosi belaka.

Tantangan Jake Paul untuk duel dengan McGregor dalam ajang MMA menambah panas persaingan di dunia olahraga tarung. Pertarungan ini diyakini akan menarik perhatian besar dari penggemar MMA, baik dari kalangan pendukung Paul yang lebih muda maupun penggemar lama UFC yang loyal terhadap McGregor. Jika pertandingan ini terwujud, maka duel ini diprediksi akan mencetak rekor penonton dan menjadi salah satu acara olahraga paling dinantikan tahun depan.

UFC 309: Big Match Menanti Raja Baru Kelas Berat Antara Jon Jones Atau Stipe Miocic?

Pada 13 November 2024, dunia UFC kembali dibanjiri antusiasme menjelang pertarungan besar yang akan menentukan siapa yang akan menjadi raja baru kelas berat. UFC 309 dijadwalkan menghadirkan pertarungan antara dua petarung legendaris, Jon Jones dan Stipe Miocic, yang keduanya memiliki reputasi luar biasa di dunia MMA. Pertandingan ini diharapkan akan menjadi salah satu yang paling dinantikan dalam sejarah UFC, karena mempertemukan dua juara dunia dengan gaya bertarung yang sangat berbeda.

Jon Jones, yang dikenal sebagai salah satu petarung paling dominan dalam sejarah UFC, akan mencoba merebut gelar kelas berat setelah memutuskan untuk naik dari kelas ringan. Dengan rekam jejak tak terkalahkan di kelas ringan, Jones dikenal dengan kecerdasan taktik, kemampuan grappling, dan striking yang sangat lengkap. Meskipun menghadapi berbagai kontroversi di luar oktagon, Jones tetap menjadi favorit untuk merebut gelar kelas berat, berkat kemampuannya yang luar biasa dalam menghadapi berbagai tantangan.

Di sisi lain, Stipe Miocic, yang merupakan mantan juara kelas berat UFC, siap untuk kembali merebut gelarnya. Miocic memiliki reputasi sebagai petarung yang sangat kuat, dengan kemampuan striking yang mematikan dan ketahanan fisik yang luar biasa. Sebagai petarung yang sudah memiliki pengalaman menghadapi berbagai legenda UFC, Miocic sangat percaya diri bisa mengalahkan Jones dan mengembalikan gelar kelas berat ke tangannya.

Dengan gaya bertarung yang berbeda dan sejarah yang penuh dengan prestasi, UFC 309 diprediksi akan menjadi pertarungan yang sangat ketat dan penuh drama. Siapa yang akan keluar sebagai pemenang? Jon Jones dengan strategi cerdiknya, atau Stipe Miocic dengan kekuatan dan ketahanan fisiknya? Pertarungan ini akan menentukan siapa yang pantas menyandang status sebagai raja baru kelas berat UFC.

ONE 169: Adriano Moraes Siap Tantang Danny Kingad, Andalkan Kuncian Maut untuk Taklukkan Wushu

Pertarungan seru antara Adriano Moraes dan Danny Kingad akan segera digelar di Lumpinee Stadium, Bangkok. Moraes, yang berambisi meraih kemenangan, ingin mengulangi pencapaian gemilang yang pernah ia raih sebelumnya.

Ini akan menjadi laga pertama bagi Moraes sejak kekalahan tipis dari legenda MMA, Demetrious Johnson, dalam trilogi perebutan gelar di ONE Fight Night 10. Kini, dengan julukan “Mikinho,” Moraes berharap bisa bangkit dan kembali merebut posisi puncak, terutama setelah Johnson memutuskan pensiun.

Pertemuan awal antara Moraes dan Kingad terjadi pada tahun 2017 di ajang ONE Championship: Legends of the World. Kala itu, petarung asal Brasil ini berhasil mempertahankan gelarnya melalui kuncian cepat di ronde pertama, menunjukkan keunggulannya di arena pertarungan.

Sebagai pemegang sabuk hitam Brazilian jiu-jitsu, Moraes dikenal dengan keterampilan permainan ground yang solid. Strategi ini akan kembali menjadi senjatanya untuk menghadapi Kingad. “Dalam pertarungan pertama, saya bisa membawanya ke bawah dan menunjukkan teknik jiu-jitsu saya. Saya tahu dia telah bekerja keras memperkuat permainannya, tapi saya yakin ground game tetap menjadi kelemahannya,” ungkap Moraes.

Kingad Kembali dengan Latihan Lebih Intensif

Sejak pertemuan terakhir mereka, Kingad telah berlatih keras dan kini bergabung dengan Lions Nation MMA setelah sebelumnya bersama Team Lakay. Fokusnya pada grappling terlihat jelas, terutama saat ia melawan petarung Indonesia, Eko Roni Saputra. Meski demikian, Moraes tetap melihat Kingad sebagai lawan yang unggul di striking dan memiliki pertahanan submission yang kuat.

“Keunggulannya adalah di striking. Dia punya kombinasi wushu dan kickboxing yang solid,” jelas Moraes. “Dia sangat cepat, baik dengan serangan tangan maupun tendangannya, yang bisa mengenai berbagai titik.”

Selain itu, Moraes juga menilai bahwa Kingad memiliki teknik scramble gulat yang khas dari Team Lakay, tim lamanya. “Namun, saya melihat Muay Thai-nya masih lemah, terutama dalam clinch, dan jiu-jitsunya belum maksimal,” analisis Moraes.

Moraes Yakin Ulangi Kemenangan Lewat Strategi Jiu-Jitsu

Dengan pemahaman yang mendalam tentang gaya bertarung Kingad, Moraes percaya diri bahwa ia mampu mengulangi kemenangan. Moraes bahkan mengisyaratkan bahwa pertandingan kali ini akan berakhir dengan teknik kuncian lagi.

“saya sangat fokus untuk mengikutin pertandingan ini. Saya akan menguncinya dan mengalahkannya sekali lagi,” pungkas Adriano Moraes.

Max Holloway Pindah Ke Kelas Ringan UFC Setelah Kalah Dari Topuria

Max Holloway, mantan juara kelas bulu UFC, mengumumkan keputusan mengejutkan untuk pindah ke kelas ringan (lightweight) setelah kalah dari Ilia Topuria dalam pertarungan yang berlangsung pada UFC 300. Holloway, yang telah lama mendominasi kelas bulu, mengungkapkan bahwa langkah ini adalah bagian dari proses evolusi kariernya dan keinginannya untuk terus bersaing di level tertinggi. Walaupun kekalahan tersebut menjadi pukulan berat, Holloway melihatnya sebagai kesempatan untuk mengeksplorasi tantangan baru dalam dunia MMA.

Holloway kalah dari Ilia Topuria dengan keputusan bulat di UFC 300, sebuah pertandingan yang membuat banyak penggemar dan analis MMA terkejut. Topuria, yang dikenal sebagai petarung muda berbakat, berhasil menunjukkan superioritas di dalam Octagon dengan strategi yang lebih agresif dan kontrol yang lebih baik. Kekalahan ini memunculkan banyak pertanyaan mengenai masa depan Holloway di kelas bulu, yang menjadi alasan di balik keputusannya untuk pindah ke kelas ringan, tempat banyak petarung dengan fisik dan gaya bertarung yang berbeda akan menantangnya.

Holloway, yang telah bertarung di kelas bulu selama hampir seluruh karier UFC-nya, menyatakan bahwa pergeseran ke kelas ringan memberi peluang untuk melawan berbagai petarung top dengan gaya yang berbeda. Ia juga menyebutkan bahwa meskipun banyak tantangan yang menunggu di kelas ringan, dirinya merasa bahwa usia dan pengalaman membuatnya siap untuk naik level. Selain itu, ia berambisi meraih gelar di kelas yang lebih tinggi setelah menguasai divisi kelas bulu.

Perpindahan ini tentu memberikan tantangan besar bagi Holloway, yang harus berhadapan dengan petarung dengan kekuatan dan teknik yang lebih bervariasi di kelas ringan. Namun, bagi banyak penggemar dan analis, keputusan ini juga memberikan kesempatan untuk melihat apakah Holloway mampu bersaing dengan nama-nama besar seperti Justin Gaethje, Charles Oliveira, dan Islam Makhachev. Holloway sendiri mengungkapkan bahwa dirinya siap menghadapi siapa pun, dan telah mempersiapkan fisik serta mentalnya untuk pertarungan besar selanjutnya.

Dengan kepindahan ke kelas ringan, peluang bagi Holloway untuk bertarung melawan beberapa petarung terbaik di dunia menjadi semakin terbuka. Pertarungan melawan petarung seperti Dustin Poirier, Michael Chandler, atau bahkan rematch dengan Charles Oliveira bisa menjadi salah satu pertandingan yang sangat dinanti. Banyak yang percaya bahwa pengalaman bertarung Holloway melawan petarung terbaik di dunia akan mempersiapkannya untuk menantang gelar kelas ringan di masa depan.

Keputusan Max Holloway untuk pindah ke kelas ringan UFC setelah kekalahannya dari Ilia Topuria menandai babak baru dalam kariernya. Meskipun ini bukan keputusan yang mudah, banyak yang percaya bahwa Holloway memiliki kemampuan untuk bersaing di level tertinggi di kelas yang lebih berat. Dunia MMA kini menunggu bagaimana Holloway akan beradaptasi dan apakah dia akan mampu menambah lagi gelar juara dalam koleksinya di UFC.

Conor McGregor Dihimbau Pensiun dari MMA, Khawatir Bernasib Seperti Robert Whittaker Usai Dikalahkan Khamzat Chimaev

Menurut MMAFighting.com, seorang penggemar mengungkapkan kekhawatiran terhadap kondisi kesehatan Conor McGregor dan menyarankan agar mantan juara UFC tersebut mempertimbangkan pensiun dari dunia MMA.

Penggemar dengan akun @successfailure0 menulis pesan di X.com, “Tidak ada alasan untuk kembali ke UFC atau bertarung. Anda memiliki keluarga yang luar biasa, kekayaan bernilai setengah miliar dolar, serta bisnis yang sukses.”

Jangan korbankan kesehatan Anda atau bahkan hidup Anda. Tidak ada lagi yang perlu Anda buktikan, lanjutkan hidup dengan bahagia,” tambah penggemar tersebut, menautkan akun McGregor, @TheNotoriousMMA.

Kekhawatiran ini meningkat setelah Robert Whittaker, mantan juara kelas menengah, mengalami cedera serius saat bertarung melawan Khamzat Chimaev di UFC 308. Pertarungan di Abu Dhabi pada 26 Agustus 2024 itu berakhir dengan kekalahan Whittaker di ronde pertama, di mana ia mengalami cedera rahang dan kehilangan beberapa gigi akibat kuncian face crank dari Chimaev.

Dalam balasannya, McGregor menyatakan persetujuan singkat dengan menulis, “Anda benar, sampai jumpa.” Namun, respons tersebut dihapus tidak lama kemudian.

McGregor memang kerap mengunggah cuitan kontroversial di media sosial, hanya untuk menghapusnya tak lama berselang. Begitu pula dengan wacana pensiun yang ia sampaikan berulang kali sejak 2016, yang sering kali disebut sebagai strategi untuk “pensiun muda.”

Cedera Berulang dan Kemungkinan Comeback

McGregor belum kembali bertanding sejak mengalami patah kaki dalam duel ketiganya melawan Dustin Poirier pada tahun 2021. Ia dijadwalkan kembali melawan Michael Chandler pada Juni lalu, namun terpaksa membatalkan pertandingan akibat cedera jari kaki.

Presiden UFC, Dana White, menyatakan harapan agar McGregor bisa kembali bertarung pada tahun depan. “Conor McGregor diperkirakan akan bertarung pada awal 2025,” ucap White kepada New York Post Sports pada September lalu.

Menurut White, waktu jeda yang panjang tampaknya memengaruhi minat McGregor untuk kembali, terutama mengingat kekayaannya yang sangat besar. “Conor adalah salah satu superstar terbesar yang telah mengangkat nama UFC di Eropa dan dunia,” tambah White.

Di tengah perbincangan ini, McGregor mengunggah foto dirinya berlatih di media sosial, tersenyum dengan perlengkapan latihannya. Ia menambahkan, “Kesehatan adalah harta yang tak ternilai, hadapi dengan serius,” lengkap dengan emotikon tangan mengatup.

CEO UFC Menolak Seruan Merab Bertarung Ulang dengan Sean

Pada tanggal 29 Oktober 2024, CEO UFC, Dana White, menanggapi seruan dari Merab Dvalishvili untuk mengadakan pertarungan ulang melawan Sean O’Malley. Penolakan ini menciptakan ketegangan di kalangan penggemar MMA dan memperlihatkan dinamika dalam manajemen promosi pertarungan yang penuh tantangan.

Dana White menyatakan bahwa fokus UFC saat ini adalah mengembangkan pertarungan lain yang lebih menarik dan relevan di divisi bantamweight. White menegaskan bahwa saat ini UFC ingin melihat pertarungan baru yang dapat meningkatkan popularitas dan daya tarik divisi tersebut. Oleh karena itu, mengulangi pertarungan antara Merab dan Sean dianggap kurang strategis.

Merab Dvalishvili mengungkapkan kekecewaannya atas keputusan tersebut. Ia merasa telah menunjukkan performa yang baik dan pantas mendapatkan kesempatan untuk bertarung lagi melawan Sean O’Malley setelah hasil pertarungan sebelumnya. Meskipun kecewa, Merab tetap berharap untuk mendapatkan kesempatan lain di masa depan dan terus berlatih untuk meraih peluang tersebut.

Keputusan CEO UFC dapat berdampak pada dinamika persaingan di divisi bantamweight. Dengan mengarahkan perhatian pada pertarungan lain, UFC berupaya untuk menciptakan skenario yang lebih menarik bagi penggemar, termasuk kemungkinan pertemuan antara petarung-petarung lain yang juga sedang naik daun. Ini bisa membuka peluang baru bagi petarung yang belum mendapatkan perhatian yang cukup.

Dengan penolakan tersebut, UFC menunjukkan bahwa mereka memiliki visi dan strategi jangka panjang untuk mengembangkan divisi bantamweight. Meski keputusan ini mungkin mengecewakan beberapa pihak, fokus UFC pada pertarungan yang lebih menjanjikan diharapkan dapat menguntungkan semua pihak di masa depan. Penggemar MMA akan terus memantau perkembangan ini untuk melihat bagaimana situasi di divisi bantamweight akan berlangsung ke depannya.

Jadwal Big Match UFC 308 Malam Ini: Ilia Topuria vs Max Holloway

Pada 26 Oktober 2024, dunia MMA bersiap untuk menyaksikan pertarungan menarik di UFC 308, di mana Ilia Topuria akan menghadapi Max Holloway dalam sebuah pertandingan yang dinanti-nantikan. Duel ini akan berlangsung di arena utama yang dipenuhi para penggemar, menandai salah satu pertarungan terbesar tahun ini. Pertandingan ini menarik perhatian karena kedua petarung memiliki reputasi yang sangat baik di dunia UFC.

Ilia Topuria, petarung asal Spanyol yang sedang naik daun, dikenal dengan gaya bertarung yang agresif dan teknik grappling yang kuat. Dalam beberapa pertarungan terakhir, Topuria menunjukkan performa yang mengesankan, dan banyak pengamat memperkirakan ia akan menjadi tantangan serius bagi Holloway. Penampilannya yang konsisten telah membawa Topuria ke puncak peringkat kelas bulu, menjadikannya favorit untuk menang dalam pertarungan ini.

Di sisi lain, Max Holloway adalah mantan juara dunia UFC yang telah lama menjadi salah satu nama besar di kelas bulu. Dikenal dengan kemampuan striking yang luar biasa dan daya tahan yang tinggi, Holloway akan berusaha membuktikan bahwa ia masih merupakan salah satu yang terbaik di kelasnya. Pengalaman dan keterampilan yang dimiliki Holloway menjadi senjata utama dalam menghadapi Topuria, yang juga berambisi untuk meraih kemenangan.

Pertarungan ini juga memiliki dampak besar terhadap peringkat di kelas bulu. Kemenangan bagi salah satu petarung bisa berarti peluang untuk meraih gelar juara di masa depan. Ini menjadikan pertarungan ini bukan hanya soal kebanggaan, tetapi juga tentang memperebutkan posisi di puncak divisi. Dengan begitu banyak yang dipertaruhkan, kedua petarung diprediksi akan memberikan penampilan terbaik mereka.

Sebagai penutup, UFC 308 dengan pertarungan Ilia Topuria vs Max Holloway diharapkan menjadi salah satu acara paling spektakuler tahun ini. Penggemar MMA di seluruh dunia akan menantikan momen-momen mendebarkan saat kedua petarung bertarung di oktagon. Siapapun yang menang, pertarungan ini pasti akan meninggalkan jejak penting dalam sejarah UFC dan karier kedua petarung.

Conor McGregor Siap Kembali Bertarung pada 2025, Siapa Lawan Berikutnya?

Salah satu bintang besar UFC, Conor McGregor, yang dikenal dengan julukan “The Notorious,” telah mengumumkan rencananya untuk kembali ke oktagon pada 2025. Petarung asal Republik Irlandia ini menyatakan hasratnya untuk menyelesaikan urusan yang tertunda dengan Michael Chandler, peringkat keenam di kelas ringan UFC.

Dilansir dari ESPN, McGregor awalnya dijadwalkan bertarung melawan Chandler pada Juni 2024, namun pertarungan tersebut batal karena McGregor mengalami cedera kaki selama persiapan. Saat ini, UFC sedang mencari waktu yang tepat untuk menjadwalkan ulang pertarungan antara kedua petarung tersebut.

Chandler sendiri akan bertanding ulang melawan Charles “Do Bronx” Oliveira dari Brasil di ajang UFC 309 yang akan berlangsung pada 17 November 2024. Mengenai laga dengan Chandler, McGregor mengungkapkan bahwa dirinya masih ingin menyelesaikan pertarungan yang tertunda.

“Kami sedang mencari waktu yang tepat untuk bertanding,” kata McGregor dalam wawancaranya dengan The Schmo. “Aku ingin menyelesaikan urusan dengan Michael Chandler. Kami masih punya masalah yang belum tuntas.”

Namun, McGregor tidak berencana menunggu hingga Chandler pulih setelah pertandingannya dengan Oliveira. Sembari menunggu waktu yang tepat, McGregor mengungkapkan beberapa nama lawan yang ingin dia hadapi, termasuk Dustin Poirier dan Nate Diaz. McGregor menyebutkan bahwa skor pertarungannya dengan kedua rivalnya tersebut masih imbang.

“Pertarungan dengan Dustin (Poirier) masih belum selesai. Skor kami 1-1-1, dan dengan Diaz juga masih 1-1. Jadi ini harus diselesaikan,” tutur McGregor. Ia juga menambahkan bahwa dua pertarungan ini pasti akan menarik perhatian besar dari penggemar.

Pertarungan terakhir McGregor terjadi pada 2021 di ajang UFC 264, ketika ia menghadapi Dustin Poirier untuk ketiga kalinya. Namun, laga tersebut berakhir dengan kekalahan bagi McGregor setelah ia mengalami cedera engkel di ronde pertama, yang membuat Poirier menang melalui technical knock out (TKO). Pada waktu ini, poirier berada di posisi keempat di kelas ringan UFC.

Sementara itu, McGregor juga pernah kalah dari Nate Diaz pada 2016 di ajang UFC 196, di mana Diaz menang melalui kuncian rear naked choke (RNC) di ronde kedua. McGregor kemudian membalas kekalahan tersebut di UFC 202 pada tahun yang sama, meraih kemenangan melalui keputusan juri.

Saat ini, Nate Diaz tidak lagi berada di UFC, dengan pertarungan terakhirnya melawan Tony “El Cucuy” Ferguson di UFC 279, di mana Diaz menang melalui teknik kuncian guillotine di ronde keempat.

Raul Rosas Jr Ingin Lawan Yang Membawanya Lebih Dekat Ke Sabuk Juara UFC

Pada tanggal 20 Oktober 2024, bintang muda UFC, Raul Rosas, mengungkapkan keinginannya untuk menghadapi lawan yang dapat membawanya lebih dekat ke sabuk juara. Dalam wawancara terbaru, Rosas menegaskan bahwa ia ingin menantang petarung-petarung teratas di divisinya untuk membuktikan kualitasnya dan mempercepat jalannya menuju gelar juara.

Rosas, yang dikenal sebagai salah satu talenta paling menjanjikan di UFC, telah menunjukkan performa yang mengesankan dalam beberapa pertarungan terakhir. Dengan rekor kemenangan yang terus meningkat, ia merasa siap untuk menghadapi tantangan yang lebih besar. “Saya percaya bahwa setiap pertarungan adalah langkah menuju sabuk juara, dan saya ingin bertarung melawan petarung terbaik,” ujarnya.

Dalam upaya untuk mencapai tujuannya, Rosas menjelaskan bahwa ia tengah menjalani program pelatihan yang intensif. Ia bekerja keras untuk meningkatkan keterampilan teknik dan fisiknya agar dapat bersaing dengan lawan-lawan berpengalaman. Rosas juga menekankan pentingnya mentalitas yang kuat dalam persiapan, karena ia menyadari bahwa aspek ini sangat krusial dalam setiap pertarungan.

Dukungan dari pelatih dan penggemar menjadi motivasi tambahan bagi Rosas. Ia merasa beruntung memiliki tim yang solid dan penggemar yang selalu mendukungnya dalam setiap langkah. “Saya ingin membalas kepercayaan mereka dengan menunjukkan performa terbaik di dalam oktagon,” katanya dengan semangat.

Dengan semangat juang dan fokus yang tinggi, Raul Rosas siap mengambil langkah besar dalam kariernya di UFC. Ia berharap untuk segera mendapatkan kesempatan menghadapi lawan yang dapat membawanya lebih dekat ke impian menjadi juara. Pertarungan mendatang ini diharapkan akan menjadi titik balik dalam perjalanan kariernya di dunia MMA.